Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Perjalanan Cinta Choi-Seobam Hingga Lendyagasshi Menempati Rumah Pribadi


Beneran deeh....
Baru sekali ini (sekaliii lagi - setelah berkali-kali) saya gak bisa move on dari sebuah Drama Korea. Candaan khas anak jadul (jaman dulu) tahun 80an menjelang era rambut ekor kuda yang dibalut kisah cinta - patah hati sampai ke ge-er an mewarnai sepanjang kisah dalam Drama bergenre keluarga ini.

Tema utamanya ingin mengekspos kehidupan keluarga dan bermasyarakat tahun 1988. Kalau boleh jujur, ada kalanya saya bosan dengan masalah yang diciptakan si writer-nim, namun kembali bersemangat ketika kisah cinta antara tokoh utama dengan ke empat sahabatnya. Alur cerita yang mudah dimengerti namun terkadang kita dibuat keki juga...karena ada backsound suara mbeek~~ khas Drama Reply, yang sudah ada pada 2 drama sebelumnya, Reply 1994 dan Reply 1998.



Drama ini bersaing ketat dengan drama berjudul Signal (yang baru akan saya tonton ^^) dan Descendent Of The Sun (dengan rating dan couple yang sulit disaingi, namun saya belum menonton karena kurang sreg sama pemain utamanya...malah seneng sama second-lead couplenya) dalam penghargaan bergengsi 52nd Baeksang Award dan pada akhirnya memenangkan Best Director, Best Actress (Ra Mi Ran) dan Best New Actor (Ryu Jun Yeol).

Buat saya, drama yang bagus bukan berdasarkan rating, tapi berdasarkan selera masing-masing penonton. Jadi jangan pernah percaya sama rating yaa...hehhhe...*Just in my humble opinion.



Lalu apa hubungannya antara Reply 88 dengan pindahnya rumah lendyagasshi.wordpress.com ke lendyagasshi.com?

Hubungannya adalah setelah saya menyadari hal ini berbulan-bulan lamanya, saya benar-tidak-bisa-move on dari Drama Reply 88. Meskipun endingnya unpredictable dan (mungkin) tidak sesuai dengan harapan penonton, saya tetap mencintai drama ini apa adanya.

Baca juga : Damn! Reply 1988 has Twisted Plot.


Begitupun dengan menulis, awalnya saya hanya mampu menuliskan seminar dan memasang flyer seminar tersebut sebagai header image dari tulisan saya. Hingga saat ini saya lebih senang (memikirkan) bikin headernya dan rela berlama-lama di depan lepi untuk nge-design, meskipun hasilnya masih jauh dari bagus, tapi overall, saya suka dengan segala ke-riweuhan menulis blog.

Banyak sensasi dan seni yang muncul.
Dari mulai berkomunitas (agar banyak belajar dari blog teman-teman di luar sana yang luar biasa kece), sampai ikutan GA (Give Away) yang tentu memiliki magnet tersendiri bagi para Blogger. Kalau saya nih...dapat buku saja sudah senang sekali, apalagi hadiah yang besar lainnya (belum pernah juga siih...karena udah jiper duluan melihat saingan Blogger lain yang jauh lebih senior).

Lihat pengumuman yang ini, bikin semangat mantengin twitter.
Asli dulunya gak paham, apa siih gunanya sosmed yang satu ini? Ternyata di sanalah bertaburan GA berhadiah keren dari penulis-penulis buku beken.




Syaratnya sangat simpel. Biasanya hanya tinggal follow twitter pihak penyelenggara GA dan penulis, lalu share di timeline dan jawab pertanyaan yang diajukan lewat blog penyelenggara. Pertanyaannya juga biasanya gak akan jauh-jauh dari buku yang dijadikan hadiah. Seruu...


Keseruan lain nge-blog adalah sensasi saat kita mengecek DA PA dan alexa.
Kenapa ini menjadi penting?

Menurut sahabat-sahabat di grup arisan KEB, yang ilmu di dunia per-Blogger-an sudah mumpuni, ini penting untuk si penulis saat mengajukan proposal kerjasama. Biasanya brand-brand terkenal berani menitipkan produknya untuk kita endorse kalau DA PA di atas 10.

Sebaliknya, si alexa.
Makin ramping, makin bohay. Alias makin kecil, berarti Blognya makin sering dibaca sama orang.

Tau nya dari mana?
Cek aja di alexa.com, lalu masukkan nama Blog.
Automatically found.


Karena alasan inilah saya resmi (dengan tekad bulat) untuk membeli rumah baru bagi tulisan-tulisan saya (yang gak kece-kece amat ^^). Lalu atas dorongan dari sahabat (yaah, sedikit ngaku-ngaku boleh kan yaa...numpang tenar) Uni Shona Vitrilia, beliau selalu bilang,"Mbak yuu...cepetan giih pindah rumah, gak mahal-mahal amat ko...nanti keburu pembacanya banyak lhoo...terus balik nol lagi DA PA dan alexanya. Sayang banget, mba..."

Laah...sayanya langsung berapi-api bak sumbu kompor.
Belilah di dewaweb.com.
Webhosting kepercayaannya para KEBers.
Semua dibantu dari mulai migrasi dan mengurus segala perabot baru. Pelayanannya 24 jam selalu bersedia menjawab segala keluh kesah pelanggannya dengan ramah dan sopan. Kalau untuk detail jawaban, tergantung siapa yang menjawab saat chatting. Tapi sejauh ini siih....enggak ada yang jutek, kaya emak-emak. Haahha....
Namun untuk theme, saya mempercayakan pada seorang ahli informatika ITB.
Sabitudin BigBang!
dari kebunIT.

Mahasiswa tingkat akhir ini jago banget bikin theme sesuai permintaan customer. Baik dan tidak sombong (ceillee~~ haahha...). Bahkan saat kita "buta" masalah coding, doi dengan sabar menjelaskan sampai saya paling tidak bisa menambah menu sendiri dari tema yang sekarang menghiasi Blog saya.


Kenapa saya memilih Pink dan Owl?

Pink adalah warna kebangsaan saya dari jaman putih abu-abu setelah berkelana menyukai semua jenis warna. Warna ini menurut saya "Gue Banget". Sesuai dengan kepribadian saya yang lembut (wuaahha...ehhem!), suka gak enakan sama orang lain dan romantis (ala saya).

Dan semenjak berkenalan dengan Owl saat menghadiri acara Indonesia bertutur,

Baca : Kisah Kami Di Hari Itu... 


Saya jadi merasa hewan yang (katanya) hanya terjaga saat malam hari untuk mencari makan dan tertidur di siang harinya ini, mirip saya. Namun pada kenyataannya, owl adalah hewan yang sangat penurut kalau sama ownernya. Dia bisa mengenali suara panggilan suara pemiliknya dan (faktanya) bila ia telah menjadi hewan peliharaan di rumah, dia tidak hidup begadang lagi (seperti kata Bang Roma...^^). Ia akan menjadi hewan yang tidur di saat malam dan bisa diajak bermain kala siang.

Terlepas dari semua fakta hewan malam ini, saya jadi jatuh cinta untuk pertama kalinya. Impian saya siih...semoga suatu saat bisa memiliki satu burung hantu manis yang menghiasi rumah kami, nanti.


Kembali lagi ke Blog.

Aneh bin ajaibnya, rumah saya yang lama (lendyagasshi.wordpress.com) masih bisa diisi dan tidak menghilang karena saya menempati rumah baru.
Alhamdulillah . . .

Jadi saya putuskan untuk merawat dua rumah yang saya punya dengan kisah yang hampir-hampir sama.

Baca : My First Goals On #ODOPfor99days


Blog lendyagasshi.com,
akan saya isi dengan materi-materi dari beberapa grup dan komunitas yang saya ikuti. Tentu tak jauh-jauh dari tema Parenting.

Buat selingan,
akan banyak kisah berhikmah dari tontonan yang saya tonton (baik itu movie, cartoon atau drama Korea fave saya). Dan tak ketinggalan review buku.

Karena hobi lain dari keluarga kami adalah makan, saya akan coba isi dengan menulis tempat kuliner, wisata dan hotel di Bandung.
Hanya untuk selayang pandang. 
Tanda-tanda keberadaan saya sebagai warga Bandung Juara!




Slowly BUT Sure!

Itulah yang akan saya kerjakan saat ini. Menulis dan menulis semampu saya. 
Bagaikan menonton kembali kisah cinta Choi-seobam dalam memenangkan hati sang wanita pujaan yang ia kenal sejak kanak-kanak saat ia baru saja pindah ke daerah Ssamun-dong.


Begitu dalam.
Meskipun mereka berbeda karakter.


Begitu romantis pada era mereka.
Membuat saya yang menonton turut hanyut dalam kesederhanaan cinta pasangan ini.

Kesan itulah yang ingin saya dapatkan dari para pembaca ketika membaca Blog ini.

Everlasting Love!


Kalau untuk pemilihan platform...

Kenapa saya pindah hati ke Blogspot, padahal awal nge-blog pakai Wordpress?

Alasannya sederhana siih...karena saya beli (dot) com nya bukan dari Wordpress. Jadi hati saya terpaksa saya tarik ke Blogspot.
Tapi saya jadi banyak belajar menyesuaikan diri di kedua platform ini, mengingat blog saya yang lama tidak hilang.

Banyak pengalaman membuat saya (berasa) makin kaya.
Sisi positifnya karena saya punya kedua platform tersebut, maka ketika blogwalking (BW) saya merasa tidak ada kesulitan saat meninggalkan jejak.

Alhamdulillah.


Sekian sedikit cerita dari saya mengapa saya memantapkan hati berada di dunia ini. Hiihii..
Haturnuhun sudah membaca,


Salam hangat,








3 comments for "Perjalanan Cinta Choi-Seobam Hingga Lendyagasshi Menempati Rumah Pribadi"

  1. Kirain pindah rumah beneran... Eh, ternyata pindah blog... Haha... Himne!!!

    ReplyDelete
  2. Jd ini blogspot mbae? @_@ kirain masih WP lho, makanya heran knp jd kece pisan iiih,.. Sama2 semangat yooo mbaaa, drqu jg sering termotivasi dr cara drmu menulis *peyuuu

    ReplyDelete
  3. Ciyeeeeh yang baru pindahan.
    Eh udah dari awal Augt, ya. Saya nya aja yang baru baca :p

    Saya beli domain uwienbudi.com juga baru beberapa bulan ini, belum ada setahun. Itu juga hasil dikomporin sama teh Nchie.

    Happy Blogging, yes :)

    ReplyDelete