Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

[Materi 6] Ibu : Manager Handal Keluarga


Dari minggu ke minggu, kami dibimbing Bunda Septi untuk menyatukan kepingan puzzle pembelajar secara utuh. Minggu ini telah memasuki materi Bunda Cekatan, yakni :


Ibu Manager Keluarga Handal
Materi #6 - Matrikulasi Koordinator IIP
--------------------------------------------------------------


Motivasi Bekerja Ibu

Ibu rumah tangga adalah sebutan yang biasa kita dengar untuk ibu yang bekerja di ranah domestik. Sedangkan Ibu Bekerja adalah sebutan untuk ibu yang bekerja di ranah publik. 

Maka melihat definisi di atas, sejatinya semua ibu adalah ibu bekerja yang wajib professional menjalankan aktivitas di kedua ranah tersebut, baik domestik maupun publik.
Apapun ranah bekerja yang ibu pilih, memerlukan satu syarat yang sama, yaitu :

Harus “SELESAI” dengan management rumah tangga.


Kita harus merasakan rumah kita itu lebih nyaman dibandingkan aktivitas dimanapun. Sehingga anda yang memilih sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik, akan lebih professional mengerjakan pekerjaan di rumah bersama anak-anak. 
Anda yang Ibu Bekerja di ranah publik, tidak akan menjadikan bekerja di publik itu sebagai pelarian ketidakmampuan kita di ranah domestik.


Mari kita tanyakan pada diri sendiri, apakah motivasi kita bekerja ?

🍀 Apakah masih ASAL KERJA, menggugurkan kewajiban saja?
🍀 Apakah didasari sebuah KOMPETISI sehingga selalu ingin bersaing dengan orang/ keluarga lain?
🍀Apakah karena PANGGILAN HATI sehingga anda merasa ini bagian dari peran anda sebagai Khalifah?


Dasar motivasi tersebut akan sangat menentukan action kita dalam menangani urusan rumah tangga dan pekerjaan kita.

🍀 Kalau anda masih “ASAL KERJA” maka yang terjadi akan mengalami tingkat kejenuhan yang tinggi, anda menganggap pekerjaan ini sebagai beban, dan ingin segera lari dari kenyataan.
🍀 Kalau anda didasari “KOMPETISI”, maka yang terjadi anda stress, tidak suka melihat keluarga lain sukses.
🍀 Kalau anda bekerja karena “PANGGILAN HATI”, maka yang terjadi anda sangat bergairah menjalankan tahap demi tahap pekerjaan yang ada. Setiap kali selesai satu tugas, akan mencari tugas berikutnya, tanpa MENGELUH.



Ibu Manajer Keluarga

Peran Ibu sejatinya adalah seorang manager keluarga, maka masukkan dulu di pikiran kita

Saya Manager Keluarga 

kemudian bersikaplah, berpikirlah selayaknya seorang manager.

🍀 Hargai diri anda sebagai manager keluarga, pakailah pakaian yang layak (rapi dan chic) saat menjalankan aktivitas anda sebagai manager keluarga.
🍀 Rencanakan segala aktivitas yang akan anda kejakan baik di rumah maupun di ranah publik, patuhi.
🍀 Buatlah skala prioritas.
🍀 Bangun komitmen dan konsistensi anda dalam menjalankannya.


Menangani Kompleksitas Tantangan
Semua ibu, pasti akan mengalami kompleksitas tantangan, baik di rumah maupun di tempat kerja/organisasi, maka ada beberapa hal yang perlu kita praktekkan yaitu :

a. PUT FIRST THINGS FIRST
Letakkan sesuatu yang utama menjadi yang pertama. Kalau buat kita yang utama dan pertama tentulah anak dan suami.
Buatlah perencanaan sesuai skala prioritas anda hari ini.
Aktifkan fitur gadget anda sebagai organizer dan reminder kegiatan kita.

b. ONE BITE AT A TIME
Apakah itu one bite at a time
-Lakukan setahap demi setahap
-Lakukan sekarang
-Pantang menunda dan menumpuk pekerjaan

c. DELEGATING
Delegasikan tugas, yang bisa didelegasikan, entah itu ke anak-anak yang lebih besar atau ke asisten rumah tangga kita.

Ingat anda adalah manager, bukan menyerahkan begitu saja tugas anda ke orang lain, tapi anda buat panduannya, anda latih, dan biarkan orang lain patuh pada aturan anda.

Latih - percayakan - kerjakan - ditingkatkan - latih lagi - percayakan lagi - ditingkatkan lagi begitu seterusnya.


Karena pendidikan anak adalah dasar utama aktivitas seorang ibu, maka kalau anda memiliki pilihan untuk urusan delegasi pekerjaan ibu ini, usahakan pilihan untuk mendelegasikan pendidikan anak ke orang lain adalah pilihan paling akhir.


Perkembangan Peran
Kadang ada pertanyaan, sudah berapa lama jadi ibu?
Kalau sudah melewati 10.000 jam terbang seharusnya kita sudah menjadi seorang ahli di bidang manajemen kerumah tanggaan. Tetapi mengapa tidak? Karena selama ini kita masih sekedar menjadi Ibu.


Ada beberapa hal yang bisa bunda lakukan ketika ingin meningkatkan kualitas bunda agar tidak sekedar menjadi ibu lagi, antara lain:

🍀 Mungkin saat ini kita adalah kasir keluarga, setiap suami gajian, terima uang, mencatat pengeluaran, dan pusing kalau uang sudah habis, tapi gajian bulan berikutnya masih panjang.

Maka tingkatkan ilmu di bidang perencanaan keuangan, sehingga sekarang bisa menjadi “manager keuangan keluarga".

🍀 Mungkin kita adalah seorang koki keluarga, tugasnya memasak keperluan makan keluarga. Dan masih sekedar menggugurkan kewajiban saja. Bahwa ibu itu ya sudah seharusnya masak. Sudah itu saja, hal ini membuat kita jenuh di dapur.

Mari kita cari ilmu tentang manager gizi keluarga, dan terjadilah perubahan peran.

🍀 Saat anak-anak memasuki dunia sekolah, mungkin kita adalah tukang antar jemput anak sekolah. Hal ini membuat kita tidak bertambah pintar di urusan pendidikan anak, karena ternyata aktivitas rutinnya justru banyak ngobrol tidak jelas sesama ibu –ibu yang se-profesi antar jemput anak sekolah.

Mari kita cari ilmu tentang pendidikan anak, sehingga meningkatkan peran saya menjadi “manager pendidikan anak”.

Anak-anakpun semakin bahagia karena mereka bisa memilih berbagai jalur pendidikan tidak harus selalu di jalur formal.

🍀Cari peran apalagi, tingkatkan lagi…..dan seterusnya.
Jangan sampai kita terbelenggu dengan rutinitas baik di ranah publik maupun di ranah domestik, sehingga kita sampai lupa untuk meningkatkan kompetensi kita dari tahun ke tahun.

Akhirnya yang muncul adalah kita melakukan pengulangan aktivitas dari hari ke hari tanpa ada peningkatan kompetensi.  Meskipun anda sudah menjalankan peran selama 10.000 jam lebih, tidak akan ada perubahan karena kita selalu mengulang hal-hal yang sama dari hari ke hari dan tahun ke tahun.

Hanya ada satu kata :

BERUBAH atau KALAH


Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/


Sumber Bacaan :
Institut Ibu Profesional, Bunda Cekatan, sebuah antologi perkuliahan IIP,  2015
Hasil diskusi Nice Homework Matrikulasi IIP Batch #1, 2016
Irawati Istadi, Bunda Manajer Keluarga, halaman featuring, Success Mom's Story: Zainab Yusuf As'ari, Amelia Naim, Septi Peni, Astri Ivo, Ratih Sanggarwati, Okky Asokawati,Fifi Aleyda Yahya, Oke Hatta Rajasa, Yoyoh Yusroh, Jackie Ambadar, Saraswati Chasanah, Oma Ary Ginanjar, Pustaka Inti, 2009




NICE HOMEWORK #6
📚Belajar Menjadi Manager Keluarga Handal 📚

Bunda,
sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal".

Mengapa?
Karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.

Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu :

RUTINITAS
Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita merasa sibuk sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.

Maka ikutilah tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting.
2. Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
3. Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.
4. Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time.
(misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)
5. Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.
6. Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. 

Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan.
(Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi - 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7)
7. Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
Kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.

Selamat Mengerjakan.

Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/

















16 comments for "[Materi 6] Ibu : Manager Handal Keluarga"

  1. Wow pembelajaran niy buatku dan tentunya buat ibu2 semua ya Len.
    Setuju banget ibu adalah ibu bekerja yang wajib professional menjalankan aktivitas di kedua ranah tersebut, baik domestik maupun publik.

    Nah menyeimbangkannya itu adalah tugas berat ;)
    So, happy kuncinya!-

    Semoga menjadi Ibu dambaan ya!
    Makasih tulisannya Len ;)

    ReplyDelete
  2. Mba Len, aku jadi mikir selama ini waktu aku habiskan buat apa ya? Sebagai ibu bekerja aku selalu berupaya drmah fokus menjaga anak

    ReplyDelete
  3. Waah, liat bahan baxaanmu, aku jd kangen sama bukunya Irawati Istadi yg mendidik dg cinta. Udh lama gk baca lg

    ReplyDelete
  4. lengkap..banget mba.. jadi ikutan mikir..apa yang mendasari saya bekwrja..voz manajeman waktu ku jelek banget..

    ReplyDelete
  5. Tulisan yang padat berisi... Terimakasih sharingnya, banyak bahan untuk koreksi diriku sendiri nih...

    ReplyDelete
  6. wow tulisannya mantep. jadi bener2 harus evaluasi diri nih. tfs mba :)

    ReplyDelete
  7. Makasih mba lendy.. Klo bangun kesiangan bubar jalan deh aku mba, paling terlantar adalah sarapan. Pagi hari betul2 hectic yaaa..

    ReplyDelete
  8. Wah tulisannya menarim banget mbak lendy, sebagai manager kita harus mampu memanage keluarga kitA sebaik2nya ya mbak

    ReplyDelete
  9. Ini yang kemarin kita chat ya Leeen, huhu. Masih sering banget keteter.
    Nyusun jadawalnya mah udah ideal banget. Tinggal menjalankannya yang butuh tekad dan konsistensi.

    Semangat!

    ReplyDelete
  10. Menjadi manager keluarga harus banyak menambah wawasan ya... Dan yang paling penting, bisa memanajemen waktunya dengan baik.

    ReplyDelete
  11. Pelajaran penting ini buat saya
    pastinya saya milih di point 3, yaitu pekerjaan atau bekerja memang sudah hal yng sepatutnya saya lakukan. Sehingga saya bisa menerima, tak perlu iri dengan yang lain meski yang lein tampak lebih wah, lebih beruntung dll. Saya enjoy dengan kondisi serta keadaan keluarga kecil saya :)

    ReplyDelete
  12. Aku mulai jenuh sama aktivitas bw mba XD

    Mana DA ku turun lagi, heuheu.. masih plin plan netapin jumlah postingan, dan pada akhirnya ..... *ga tau ke depan bakal mau n kayak gimana.

    Tapi syukurnya sih, di saat jenuh pd 1 hal, bisa dpt subtitusinya lgsg. Kembali bersemangat main n menstimulasi anak2. moga itu hikmahnya yak, dsuruh "pulang" lagi ke rumah. Jangan keranjingan ngeblog wkwkw...

    ReplyDelete
  13. Waaah bener nih Mbak..mesti panggilan hati yak. Jadinya ngelakuinnya dengan senang hati. Yg ditulis di sini bisa diterapkan juga di kerjaan juga di rumah ..

    ReplyDelete
  14. jadi ibu banyak sekali ya peran kita, ya manajer ya koki, ya profesional, ya guru. hmmm membuat saya belajar dan berpikir untuk berbuat lebih banyak dan lebih baik lagi. trims mba for reminding

    ReplyDelete
  15. Sepakat banget Mba, emang kita harus ajdi ibu yang handal super termasuk apa pun itu

    ReplyDelete
  16. Aku pernah nanya temen ku yg ibu dengan 2 orang anak, gw tanya kenapa lw tetep milih ngantor sedangkan suami mu kaya ??? dan jawab nya bikin gw melotot
    "Kalo di rumah, gw berantem mulu ama anak2 dan aku ngak bisa sabar tapi dengan aku kerja dan sedikit waktu ketemu anak, maka quality time nya begitu terasa dan hubungan jadi baik dan harmonis"

    ReplyDelete