Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

[Materi 9] Bunda Sebagai Agen Perubahan



Memasuki 2 materi terakhir dari kelas Matrikulasi - Koordinator IIP, membuat saya semakin banyak mencerna, ke arah mana sebenarnya maksud dari pembelajaran saya selama ini. Maka seperti kata Bunda Septi, untuk teruslah berproses, nanti Alloh yang akan pahamkan. Berbekal keyakinan itu, saya semakin bersemangat mengerjakan NHW demi NHW.


Bunda Sebagai Agen Perubahan
Materi #9 - Matrikulasi Koordinator IIP
---------------------------------------------------------------


Perempuan khususnya seorang ibu adalah instrumen utama yang sangat berperan sebagai agen perubahan. Dari sisi individu untuk menjadi agen perubahan adalah hak semua orang tidak berbatas gender. Karena semua memiliki potensi dasar yang sama berupa akal, naluri dan kebutuhan fisik. Sedangkan dalam konteks masyarakat, keberadaan ibu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keluarga, dimana keduanya memiliki porsi prioritas yang sama.

Keberadaan Ibu di masyarakat akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas masyarakat.
Maka berkali-kali di Ibu Profesional kita selalu mengatakan betapa pentingnya mendidik seorang perempuan itu. Karena,

“Mendidik 1 perempuan sama dengan mendidik 1 generasi” 


Maka apabila ada 1 ibu membuat perubahan maka akan terbentuk perubahan 1 generasi yaitu generasi anak-anak kita. Luar biasa kan impactnya.


Darimanakah mulainya?

Kembali lagi, kita harus memulai perubahan di ranah aktivitas yang mungkin menjadi Misi Spesifik hidup kita, Kita harus paham jalan hidup kita ada dimana. Setelah itu baru menggunakan berbagai cara menuju sukses.

Setelah menemukan jalan hidup, segera lihat lingkaran 1 anda, yaitu keluarga.
Perubahan-perubahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk membuat keluarga kita menjadi CHANGEMAKER FAMILY. 

Mulailah dengan perubahan-perubahan kecil yang selalu konsisten dijalankan. Hal ini untuk melatih keistiqomahan kita terhadap sebuah perubahan. 

Maka gunakan pola kaizen (Kai=Perubahan, Zen=Baik).
Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dan berkesinambungan.


Setelah terjadi perubahan-perubahan di keluarga kita, mulailah masuk lingkaran 2 yaitu masyarakat atau komunitas sekitar kita.
Lihatlah sekeliling kita, pasti ada misi spesifik Allah menempatkan kita di rumah tangga ini, di Kecamatan ini, di kota ini atau di negara ini.
Lihatlah kemampuan anda, mampu di level mana. Maka jalankan perubahan-perubahan tersebut, dari hal  kecil yang kita bisa.


START FROM THE EMPHATY

Inilah kuncinya.
Mulailah perubahan di masyarakat dengan membesarkan skala perubahan yang sudah kita lakukan di keluarga. 
Sehingga aktivitas kita di masyarakat tidak akan bertabrakan dengan kepentingan keluarga. Bahkan akan saling mendukung dan melengkapi.

Setelah Emphaty maka tambahkan Passion, hal ini akan membuat kita menemukan banyak sekali solusi di masayarakat


KELUARGA tetap nomer 1.
Ketika bunda aktif di masyarakat dan suami protes, maka itu warning lampu kuning untuk aktivitas kita, berarti ada yang tidak seimbang. Apabila anak yang sudah protes, maka itu warning keras, lampu merah. Artinya anda harus menata ulang tujuan utama kita aktif di masyarakat.

Inilah indikator bunda shalehah, yaitu bunda yang keberadaannya bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya.

Sehingga sebagai makhluk ciptaan Allah, kita bisa berkontribusi kebermanfaatan peran kita di dunia ini dengan “Rasa TENTRAM”.

Salam,
/Tim Matrikulasi IIP/

Sumber Bacaan :
Masaaki Ima, Kaizen Method, Jakarta, 2012
Ashoka Foundation, Be A Changemaker: Start from the Emphaty,  2010
Materi-materi hasil diskusi keluarga bersama Bapak Dodik Mariyanto, Padepokan Margosari,  2016





Nice Homework #9
📚Bunda Sebagai Agen Perubahan📚


Bunda,
kalau sudah menemukan passion (ketertarikan minat) ada di ranah mana, mulailah lihat isu sosial di sekitar anda, maka belajar untuk membuat solusi terbaik di keluarga dan masyarakat.

Rumus yang kita pakai :

PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE


Social Venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan.

Sedangkan Social Enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur.

Sehingga bunda bisa membuat perubahan di masyarakat diawali dari rasa emphaty, membuat sebuah usaha yang berkelanjutan diawali dengan menemukan passion dan menjadi orang yang merdeka menentukan nasib hidupnya sendiri.

Hal ini akan membuat kita bisa menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar kita dengan kemampuan enterpreneur yang kita miliki. Sehingga untuk melakukan perubahan tidak perlu menunggu dana dari luar, tapi cukup tekad kuat dari dalam.

Mulailah dari yang sederhana.
Lihat diri kita, apa permasalahan yang kita hadapi selama ini, apabila kita bisa menyelesaikan permasalahan kita, dan membagikan sebuah solusi, bisa jadi ini menjawab permasalahan yang dihadapi oleh orang lain. Karena mungkin banyak di luar sana yang memiliki permasalahan sama dengan kita.

Setelah selesai dengan permasalahan kita sendiri, baru keluar melihat isu sosial yang ada di sekitar kita.

Bagaimana caranya?
Isilah bagan-bagan di bawah ini:

contoh tabel Social Venture

Selamat menjadi agen perubahan. Karena,

Everyone is a Changemaker(Setiap orang adalah agen perubahan)

Sampai jumpa di perkuliahan Ibu Profesional selanjutnya, untuk bisa lebih memahami secara detil matrikulasi IIP ini.

Salam,
/Tim Fasilitator IIP/



NHW #9 lendyagasshi


Salam hangat,
- Fasilitator IIP Bandung

8 comments for "[Materi 9] Bunda Sebagai Agen Perubahan"

  1. Dan bunda juga yang mengajarkan anak2nya jd emang penting buat para bunda utk memberi contoh terlebih dahulu
    TFS mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kerasaa banget amanah menjadi Ibu ini..mashaallah...belajar sepanjang hayat.

      Delete
  2. Hai mba Lendy. Kayaknya empati nih yang harus dioptimalkan agar menjadi agen perubahan yang positif :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaya, mba..
      Selama ini yang dikejar profiit...profit dan profit.

      Delete
  3. Teori KAizen ini selalu dibawain klo training hehehe, memang pengembangan itu perlu dilakukan continue :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Heuuu....nasib emakemak rumahan.

      *baru denger teori kaizen pas ikut kelas ini, mba..

      Delete
  4. Waaa ini penting dan manfaat banget! Thanks for sharing this, Mba Lennn :*

    ReplyDelete
  5. :* Keren banget ilmunya, Mbak. Makasiiih :*

    ReplyDelete