Ragam Menu di Rumah Makan Legoh
Percaya kan, salah satu faktor kenapa kita balik lagi makan di sebuah rumah makan adalah karena pelayanannya yang ramah?
Pengalaman ini yang saya dapatkan ketika berkunjung ke Rumah Makan Legoh.
Selain itu, tempat rumah makan ini mudah sekali dijangkau. Bagi yang tidak membawa kendaraan pribadi, bisa naik angkot dan turun di jalan H. Juanda (alias Dago), lalu jalan sedikit untuk tiba di jalan Sultan Agung no. 9, Bandung.
Memang tidak ada tanda khusus yang bertuliskan Rumah Makan Legoh, namun tempat makan yang berdiri sejak 2004 ini sudah famous di banyak kalangan, terutama yang berada di daerah tersebut.
Ngomongin letak, karena rumah makan ini berada persis di hadapan sekolah SMA Aloysius, ada kisah lucu pada jaman dahulu saat rumah makan ini baru berdiri. Jangan dibayangkan Legoh yang sekarang sudah besar dengan tamu yang tak kunjung berhenti, terlebih di saat jam makan siang. Dulu pada saat baru beroperasi, yang nongkrong di rumah makan ini adalah anak SMA seberang. Sehingga tamu berikutnya sudah bisa dipastikan adalah guru yang merazia murid-murid SMA yang membolos pelajaran. Lucunya lagi, owner Legoh memberi kemudahan pembayaran untuk para siswa ini. Siswa diperbolehkan makan dahulu, namun bayar belakangan. Hiihi...kebayang tebelnya buku daftar hutang chef Leon yaa...
Chef yang juga seorang penggebuk drum dari band KOIL ini adalah seorang lelaki keturunan Manado. Zaman dahulu, di rumah makan ini menyediakan menu spesial. Hanya untuk keluarga dan warga Manado yang rindu akan makanan khas kota mereka. Namun seiring berjalannya waktu, menu spesial tersebut ditiadakan. Karena chef Leon ingin lebih meyakinkan customer, yang kebanyakan beragama muslim bahwa rumah makan ini halal. Tidak perlu ragu lagi. Bahkan chef Leon secara terbuka mengundang para tamu untuk melihat kebersihan dapurnya. *waah...gak takut resep rahasianya bocor, chef? hiihi...
Ternyata salah satu resep rahasia rumah makan ini senantiasa dipadati oleh pengunjung adalah seringnya chef Leon menggunakan media sosial untuk berbagi pikiran dan diskon. Eh...iya looh...bahkan chef Leon sering membagikan resep di akun twitter @rmlegoh. Baiknyaaa...
Sembari menunggu makanan utama yang saya pesan datang, saya membukanya dengan camilan pisang keju aroma yang renyah dengan taburan keju dan susu melimpah di atasnya.
Tak cukup sampai di situ, menu pembuka lain yang wajib untuk dinikmati sembari ngobrol seru dengan teman-teman adalah tahu pletok. Untuk masalah rasa, jangan ditanya...bikin kita gak bisa berhenti ngemil.
Akhirnya menu teman-teman yang sudah dihidangkan pun menjadi ajang keakraban bagi kami untuk saling mencicipi kenikmatan ragam menu yang ditawarkan di Legoh. Sebut saja jenis makanan nasi goreng. Di Legoh, nasi goreng yang merupakan masakan rumahan, disulap menjadi makanan istimewa.
Dengan sedikit curi-curi pandang pada teman yang memesan menu ini, saya bisa membayangkan nikmatnya. Bagaimana tidak? Dalam waktu beberapa menit (lumayan lama siih...) teman-teman saya ini mampu menghabiskan 1 porsi. Padahal kalau makan di Legoh ini, 1 porsi bisa dinikmati untuk 2 orang. Saking banyaknya. Untuk masalah harga, standart lah yaa...masih dibawah 50 K semua.
Awalnya, minuman yang saya nantikan datang. Tanpa menunggu lama, langsung saya teguk dengan semangat. Segarnya...
Memang nikmat kalau di siang yang terik, kita meneguk minuman dingin. Rasanya dahaga yang sedari tadi menggelayut, sirna seketika. Alhamdulillaah...
Tak berapa lama, pesanan saya datang bersama nasi daun jeruk. Saya memesan sup buntut (biasa) karena ada pilihan sup buntut goreng.
Dagingnya empuk dan potongan tulangnya dibuat tipis, sehingga memudahkan saya untuk menyantapnya (dengan tetap cantik, karena gak susup sana sini, hiihii...). Belum lagi kuahnya yang gurih dan nasi daun jeruk yang segar. Rasanya maknyuus~~
Kalau makan sop buntut ini, saya jadi teringat masakan mama mertua saya di Surabaya. Dan Legoh berhasil membuat saya terkenang dengan mama.
Untuk yang suka makanan pedas, ada beberapa menu baru yang ditawarkan. Dan ini bagaikan uji nyali, bagi saya. Melihat tumpukan cabe merah ataupun hijau di atasnya. Uwoow...
Jangan takut hilang kecantikan kalau makan menu ini, karena ternyata daging sapinya sudah dipotongin kecil-kecil, sehingga pas untuk satu suapan. Heuumm~~
Melihat menu ini apa yang terbayang?
Pedas banget kayaknya yaa...? Ternyata tidak juga lho...bagi penggemar masakan pedas tapi perutnya tidak bisa diajak makan makanan yang terlalu peda nyelekit, menu ini aman, menurut saya. Tidak terlalu pedas (berlebihan) di mulut dan ramah di perut.
Bagi yang orang Padang, kayaknya kalau sambal ijo identiknya sama orang Padang yaa...Di sini ada menu baru, sapi sambal ijo.
Aah...asik-asik kan menu yang ditawarkan di rumah makan Legoh ini...Iya doonk, terbukti dengan pelanggan setianya yang pasti gak cuma sekali datang dan menikmati. Mereka akan terus penasaran dengan menu baru di rumah makan ini. Bagi yang ingin sumbang ide, ingin ada menu apa yang disajikan, chef Leon siap menerima tantangan, katanya.
Karena rumah makan ini selalu ramai saat jam-jam makan siang, maka kalau belum makan siang atau after lunch, bisa juga nongkrong-nongkrong cantik di sini dengan memilih menu yang tidak terlalu berat di perut. Ada ragam menu mie dan baso. Dan serius deh...makanan porsi Legoh membuat kita kenyangnya kebangetaan...^^
Yang pingin tau lebih banyak lagi tentang Legoh, bisa kepoin beberapa sosmed yang dimiliki chef Leon. Dan beneran, chef orangnya ramah banget. Suka berbagi dan bercerita. Dan akan tampak makin berbinar ketika diajukan mengenai pertanyaan seputar masak dan musik. Chef Leon juga seorang blogger lho...ada banyak rahasia dapur beserta beberapa pemikirannya yang bisa kita baca.
source : google maps |
Ngomongin letak, karena rumah makan ini berada persis di hadapan sekolah SMA Aloysius, ada kisah lucu pada jaman dahulu saat rumah makan ini baru berdiri. Jangan dibayangkan Legoh yang sekarang sudah besar dengan tamu yang tak kunjung berhenti, terlebih di saat jam makan siang. Dulu pada saat baru beroperasi, yang nongkrong di rumah makan ini adalah anak SMA seberang. Sehingga tamu berikutnya sudah bisa dipastikan adalah guru yang merazia murid-murid SMA yang membolos pelajaran. Lucunya lagi, owner Legoh memberi kemudahan pembayaran untuk para siswa ini. Siswa diperbolehkan makan dahulu, namun bayar belakangan. Hiihi...kebayang tebelnya buku daftar hutang chef Leon yaa...
Chef yang juga seorang penggebuk drum dari band KOIL ini adalah seorang lelaki keturunan Manado. Zaman dahulu, di rumah makan ini menyediakan menu spesial. Hanya untuk keluarga dan warga Manado yang rindu akan makanan khas kota mereka. Namun seiring berjalannya waktu, menu spesial tersebut ditiadakan. Karena chef Leon ingin lebih meyakinkan customer, yang kebanyakan beragama muslim bahwa rumah makan ini halal. Tidak perlu ragu lagi. Bahkan chef Leon secara terbuka mengundang para tamu untuk melihat kebersihan dapurnya. *waah...gak takut resep rahasianya bocor, chef? hiihi...
Suasana rumah makan Legoh saat jam makan siang |
chef Leon |
Ternyata salah satu resep rahasia rumah makan ini senantiasa dipadati oleh pengunjung adalah seringnya chef Leon menggunakan media sosial untuk berbagi pikiran dan diskon. Eh...iya looh...bahkan chef Leon sering membagikan resep di akun twitter @rmlegoh. Baiknyaaa...
Sembari menunggu makanan utama yang saya pesan datang, saya membukanya dengan camilan pisang keju aroma yang renyah dengan taburan keju dan susu melimpah di atasnya.
pisang keju aroma susu, 15 K |
Tak cukup sampai di situ, menu pembuka lain yang wajib untuk dinikmati sembari ngobrol seru dengan teman-teman adalah tahu pletok. Untuk masalah rasa, jangan ditanya...bikin kita gak bisa berhenti ngemil.
tahu pletok, 10 K |
Akhirnya menu teman-teman yang sudah dihidangkan pun menjadi ajang keakraban bagi kami untuk saling mencicipi kenikmatan ragam menu yang ditawarkan di Legoh. Sebut saja jenis makanan nasi goreng. Di Legoh, nasi goreng yang merupakan masakan rumahan, disulap menjadi makanan istimewa.
(kiri) nasi goreng sapi cuka, 33 K dan (kanan) nasi goreng hitam, 23 K |
Dengan sedikit curi-curi pandang pada teman yang memesan menu ini, saya bisa membayangkan nikmatnya. Bagaimana tidak? Dalam waktu beberapa menit (lumayan lama siih...) teman-teman saya ini mampu menghabiskan 1 porsi. Padahal kalau makan di Legoh ini, 1 porsi bisa dinikmati untuk 2 orang. Saking banyaknya. Untuk masalah harga, standart lah yaa...masih dibawah 50 K semua.
Awalnya, minuman yang saya nantikan datang. Tanpa menunggu lama, langsung saya teguk dengan semangat. Segarnya...
(kiri) avocado float, 25 K dan (kanan) es kelapa jeruk, 20 K |
Memang nikmat kalau di siang yang terik, kita meneguk minuman dingin. Rasanya dahaga yang sedari tadi menggelayut, sirna seketika. Alhamdulillaah...
Tak berapa lama, pesanan saya datang bersama nasi daun jeruk. Saya memesan sup buntut (biasa) karena ada pilihan sup buntut goreng.
(kiri) sup buntut (biasa), 45 K dan (kanan) sup buntut goreng, 49 K |
Dagingnya empuk dan potongan tulangnya dibuat tipis, sehingga memudahkan saya untuk menyantapnya (dengan tetap cantik, karena gak susup sana sini, hiihii...). Belum lagi kuahnya yang gurih dan nasi daun jeruk yang segar. Rasanya maknyuus~~
Kalau makan sop buntut ini, saya jadi teringat masakan mama mertua saya di Surabaya. Dan Legoh berhasil membuat saya terkenang dengan mama.
Untuk yang suka makanan pedas, ada beberapa menu baru yang ditawarkan. Dan ini bagaikan uji nyali, bagi saya. Melihat tumpukan cabe merah ataupun hijau di atasnya. Uwoow...
(atas-kiri) sapi rica, 33 K, (bawah-kiri) sapi mentega, 33 K dan (kanan) sapi rawit, 35 K |
Jangan takut hilang kecantikan kalau makan menu ini, karena ternyata daging sapinya sudah dipotongin kecil-kecil, sehingga pas untuk satu suapan. Heuumm~~
Melihat menu ini apa yang terbayang?
Pedas banget kayaknya yaa...? Ternyata tidak juga lho...bagi penggemar masakan pedas tapi perutnya tidak bisa diajak makan makanan yang terlalu peda nyelekit, menu ini aman, menurut saya. Tidak terlalu pedas (berlebihan) di mulut dan ramah di perut.
Bagi yang orang Padang, kayaknya kalau sambal ijo identiknya sama orang Padang yaa...Di sini ada menu baru, sapi sambal ijo.
sapi sambal ijo, 33 K |
Aah...asik-asik kan menu yang ditawarkan di rumah makan Legoh ini...Iya doonk, terbukti dengan pelanggan setianya yang pasti gak cuma sekali datang dan menikmati. Mereka akan terus penasaran dengan menu baru di rumah makan ini. Bagi yang ingin sumbang ide, ingin ada menu apa yang disajikan, chef Leon siap menerima tantangan, katanya.
Daftar pilihan menu rumah makan Legoh |
Karena rumah makan ini selalu ramai saat jam-jam makan siang, maka kalau belum makan siang atau after lunch, bisa juga nongkrong-nongkrong cantik di sini dengan memilih menu yang tidak terlalu berat di perut. Ada ragam menu mie dan baso. Dan serius deh...makanan porsi Legoh membuat kita kenyangnya kebangetaan...^^
Daftar menu untuk mie dan baso |
Yang pingin tau lebih banyak lagi tentang Legoh, bisa kepoin beberapa sosmed yang dimiliki chef Leon. Dan beneran, chef orangnya ramah banget. Suka berbagi dan bercerita. Dan akan tampak makin berbinar ketika diajukan mengenai pertanyaan seputar masak dan musik. Chef Leon juga seorang blogger lho...ada banyak rahasia dapur beserta beberapa pemikirannya yang bisa kita baca.
Rumah Makan Legoh
Jl. Sultan Agung no. 9 Bandung.
Jam operasional :
start from 11 am - 9 pm
Facebook :
Rm Legoh
Twitter :
@rmlegoh
Blog :
rmlegoh.com
Salam hangat,
wah liputannya lengkap nih!
ReplyDeleteKeren ya -- dari yg sekadar menjalankan passion bisa mengembangkan usaha kuliner yang serius .. mantap!
Jadi menginspirasi yaa, kang Ade...
DeleteHaturnuhun, kang...
Deeuuuh... yg ga bisa ikutan nangkring di legooh, cuma bisa ngileeerrr,, wkwkw
ReplyDeleteUni....
Deletekapan ateuh kita nge date cantik sambil makan?
^^
Saya suka kwetiawnya (teuteup hahaha). Yg pasti mah akan kembali lagi ke Legoh! Enak-enak dan banyak porsinya hahaha
ReplyDeleteIya teh Ulu.
DeleteKemarin aga malu juga karena gak sanggup ngabisin nasinya.
Sayaaang...
karena awalnya uda terlanjur kalap sama hidangan pembuka.
Heuu....*baliik balik baliiik*
Saya penasaran sama tahu pletok dan sup buntutnya :)
ReplyDeleteMaknyuuss, kang...
DeleteAduh jadi laper, tulisannya bikin ngiler mana belom sarapan hihihi...
ReplyDeletejadi referensi untuk kuliner ni
ReplyDeleteDuh malem2 baca postingan ini sukses meramaikan cacing saya, mana enak2 pula. Goo foodin dunk mbaa qkqkqkkq
ReplyDeleteBiasanya sop buntut tu ya disajikan ala kadarnya. Kadang kita susah payah buat makan daging yang kadang lebih suka sembunyi LOL. Chefnya pengertian banget sama pelanggan perempuan yan ingin tetap cantik dan lipstik terlihat utuh, meski habis makan sop buntut hahaha
ReplyDeletewoooh, kalau mudik mau nih ngelewatin .. manstab sepertinya
ReplyDeleteBelum pernah makan di RM Legoh, dulu sempat ada isu nggak halal ya, hehehe..baca tulisan Lendy jadi penasaran pengen coba icip-icip makanan di sana
ReplyDeleteAku lg di RS nungguin anam sakit ni, makan gak jelas bener dr kmren, trus baca ini jadi ngileer. Terutama liat sup buntutnya ituuu
ReplyDeletesaya salah fokus sama nasi goreng sapi cuka, baru kali ini ada nasi goreng pake cuka, penasaran deh sama rasanya.. masa iya nasi goreng asem asem kecut gitu hehe
ReplyDeleteAku biasanya datang ke tempat makan yang sama karena pelayanan ramah, makanan enak, dan murah (!). Kalau pertama dan kedua lulus, udah dipastikan bakal langganan sih.
ReplyDeleteBtw kok itu namanya tahu pletok sih? Lucu amat ��
Sop buntut dengan tulang tipis itu penting, soalnya dagingnya banyak. Ahahah
Wooow, ownernya kecee. Chef, pemusik, blogger pula, mantaaaap.
ReplyDeleteItu menu2nya bikin lapar deh Mbak.
Harganya pun gak robekin dompet yaaa.. Huaaa maauuu..
Alamaaaaak jadi lapeeeeer...hehe.. Saya pecinta nasi goreng, jadi pengen nyicil jenis2 nasgor di sini deh..hehe...
ReplyDeletePagi-pagi lihat postingan ini terus mendadak perut keroncongan dan kelaparan. Nasi goreng hitam sama pisang keju itu menggoda banget. Kalau nanti aku ke Bandung bisa jadi referensi wisata kuliner ini.
ReplyDeletePenasaran sama rasa nasigoreng sapi cuka dan nasi goreng hitam, itu gimana ya rasanya hehe. Btw Bandung sekarang banyak banget tempat kuliner ya jadi nya enak para wisatawan juga dimanjakan beraneka ragam makanan.
ReplyDeletePenasaran sama nasi goreng hitamnya! Dan segala yang berbau cabai kusuka. Jadi ngiler banget nih!
ReplyDeleteNgakak waktu baca:... jangan takut hilang kecantikan kalo makan menu ini, karena dagingnya udah dipotong kecil-kecil...
ReplyDeleteSo far, terlihat menggugah selera makan nih menunya. Apalagi sup buntut goreng, favoritku banget
es kelapa jeruk itu memang seger bangeeeeet, apalagi sekarang hawanya lagi panas ya enak banget ih
ReplyDeleteChefnya baik banget yaa bagi-bagi resep di medsos.. hehe..
ReplyDeleteItu menu pembukanya maknyus semua kayaknya, menu utama jugaaa.. hemm.. dasar aku suka kepingin sih. Hahaha.
Berburu resep sekarang pun ga harus ke situs ya. Bisa pakai akun medsos chef sendiri. Hmm itu makanannya bikin laper dini hari.
ReplyDeleteHastagaaah, apaan ini malam-malam nyasar di mari. Langsung ngences liat makanannyaaa... Mbaa tanggung jawaaab, aku jadi lapeeer XD
ReplyDeletePelayan yang ramah memang bikin kita balik lagi ke tempat itu. AKumemang suka pilih-plih tempat berdasarkan orangnya, gak uska sama yang jutek
ReplyDeleteMakanan enak, lokasi nyaman, service memuaskan termasuk pelayan yang ramah membuat kita ingin balik lagi ke resto tersebut, tapi kalau makanan enak, lokasi bagus, pelayan tidak ramah jangan harap ingin balik ya mbak.
ReplyDeleteEnak smeua pengen tak pesen aduhhh tapi kalo kurang ramah males banget ya Mba Lend
ReplyDeleteYa ampuuun baiknya, biasanya resep mah disembunyi sembunyikan ya.... Ini malah dishare :) unik banget ni cara menarik pengunjungnya
ReplyDeletekekuatan media sosial emang dahsyat ya mbak, salah satu positifnya ya itu bikin resto laku, tentu aja masakannya jg harus berkualitas :D
ReplyDeletePengen nasi goreng hitam dan pisang kejunya, Mba Len 😍😍
ReplyDeleteJadi lapar nih pagi-pagi
Penasaran nasi goreng dikasih cuka tuh gimana rasanya? Apa ada asem-asemnya gitu ya?
ReplyDeleteCerita guru merazia muridnya sounds familiar buatku nih. Jaman SMA rada bandel kalau nunggu guru masuk suka ngabur ke kantin yang cuma di seberang kelas. Gurunya kadang datengin, kadang cuma melongok lewat jendela aja.
ReplyDelete"Heh, masuk-masuk!"
XD
Nasi goreng sapi cuka gimana rasanya yaaa.... Unik...
ReplyDeleteDengan pilihan dan memu beragam tapi harga yang masuk akal menggoda banget untuk di datangin ya.
ReplyDeleteAku juga paling 'meleleh' dengan pelayanan ramah.
ReplyDeleteTanpa diminta bisa dipastikan aku kan menjadi staff marketing deh ^^
Beberapa kali ke Bandung ..kayaknya kudu nyobain juga nih menu disana..hehehe
ReplyDelete