Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Jalani Kebahagiaan Diri Tanpa Syarat dan Ketentuan

Bismillah,


Jalan kehidupan masing-masing manusia tentu berbeda-beda. Dulu saat kuliah, kenapa memilih jurusan Kimia? Heem, tentu alasannya prestige (alias harga diri), hehee...maklum yaah, dari ke empat jurusan IPA (Matematika, Fisika, Biologi dan Kimia), aku lumayan suka dengan Kimia. Dan rasanya keren sekali membayangkan diriku menggunakan jas lab sembari melakukan percobaan.



Setelah beneran masuk ke dunia lab, aku merasakan sulitnya wanita bekerja bila tetap ingin di bidang yang sama. Ada yang mensyaratkan untuk mengganti jilbab dengan tutup kepala laboratorium, ada yang jam kerjanya disesuaikan shift hingga tawaran kerja di luar kota. Sepertinya keinginan itu ada, namun rasanya kurang bahagia kalau harus meninggalkan rumah.

Setahun kemudian, aku memasuki dunia baru. Kehidupan rumah tangga bersama salah seorang teman SMA yang tentu sudah aku kenal betul. Tapi, kenal betul sama kenal betulan setelah pernikahan itu beda loo…

Baca juga


Ada banyak hal yang membuat kami harus saling menyesuaikan diri lagi... terlebih kami langsung pindah ke Bandung dari Surabaya 5 hari pasca-menikah. Happy, bersyukur, memasuki babak baru dalam hidup yang tentu diidamkan banyak wanita. Dari mulai bebersih, memasak, menyiapkan segala kebutuhan suami.

Namun hal ini gak berlangsung lama. Tiga bulan kemudian, aku hamil dan mulailah babak baru penyesuaian kembali. Zaman dulu, sharing melalui sosial media melalui foto, sekedar berbagi kesenangan pun sudah kami lakukan. Sehingga, kami stay-connected dengan keluarga yang berada jauh di Surabaya.

Hingga melahirkan dan memiliki anak, kehidupanku makin disibukkan dengan bersosialisasi ke sesama mamah muda. Dari mulai sharing mengenai perkembangan anak hingga asupan gizi, juga gak luput dari bahan obrolan kami. Hingga di suatu titik, ada masanya aku merasa menjadi yang paling tahu tentang anakku. Sehingga setiap apa yang di obrolin, aku mencoba untuk gak mau kalah. Persaingan di dunia parenting dimulaiii…


Yang namanya persaingan, lama-lama makin gak sehat, karena aku merasa selalu harus yang terbaik dan gak jadi diriku sendiri. Dan ketidaksehatan ini menular ke anakku, tentu. Aku menuntut anakku untuk menjadi yang terdepan. Harus bisa menulis di usia segini dan harus bisa begini begitu. Seperti gak ada habisnya…

Akhirnya aku mulai banyak membaca buku dan mengikuti pelatihan parenting. Dulu, gak pernah memilih guru. Semua pakar parenting yang mengadakan seminar di Bandung, nyaris aku ikuti semua. Demi melahirkan anak-anak yang terdidik, teratur dan gak kalah sama orang lain.

Setelah aku sadari, lelah juga ternyata yaa…

Dari sini, aku mulai belajar menulis dan mencoba untuk berbagi melalui tulisan segala seminar parenting yang aku ikuti. Dengan tujuan berbagi ke sesama bagi Ibu muda yang belum memiliki kesempatan untuk hadir ke seminar parenting tersebut.

Mulailah aktif di salah satu Komunitas menulis di Bandung, Blogger BDG, namanya. Di sini, aku makin mengenal banyak blogger yang menuliskan rangkaian kata bagaikan magic. Tanpa harus menggurui, namun disibukkan untuk senantiasa berbagi hal-hal yang mereka sukai masing-masing. Seperti teh Nchie, yang suka menulis mengenai stay-cation, parenting hingga kesehatan. Teh Efi dengan tulisan segarnya mengenai film, buku dan musik. Bang Aswi, kang Ali dan teh Ulu. Aah...rasanya gak sanggup menyebutkan satu per-satu blogger panutanku di sini…

Berasa banget bahwa menulis dan berkomunitas adalah dua hal yang gak bisa dipisahkan. Aku merasa menjadi diriku sendiri. Terlebih setelah bertemu dan mengenal teh Erry, mamah blogger yang menulis dan aktif di sosmed berbagi mengenai meme-meme lucu candaan khas Drama Korea. Emm, that’s me!

Aku jadi makin semangat setelah bergabung di komunitas Emak Blogger, Komunitas Blogger Crony, BPlus, Warung Blogger, Blogger Muslimah Indonesia, mashaAllah~


“Hey...aku gak sendiri.”

Sungguh, aku yang merasa blogku yang awalnya menjemukan, namun kini menemukan warnaku. Aku paham apa yang aku sukai dan menjadi diri sendiri. Dengan warnaku, aku mewarnai blog lendyagasshi.com hingga kini.



Lihat postingan ini di Instagram

Bismillah,⁣⁣ ⁣⁣ Selalu happy dengan bersyukur dengan hidup yang kujalani saat ini. Karena banyak hal amazing yang terjadi. Diantaranya adalah masuk ke dunia blogger yang ternyata banyak komunitas positif di dalamnya. Selain saling mendukung, juga saling berbagi ilmu dalam hal tulis menulis, SEO hingga info seru lainnya.⁣⁣ ⁣⁣ 𝗗𝗿𝗮𝗺𝗮?⁣⁣ Waah...jangan ditanya deh… Di dunia para blogger yang berasal dari berbagai latar belakang, pasti banyak sekali diskusi yang sering memicu perdebatan. Tapi balik lagi yaa...kita harus terus belajar memahami kepribadian orang lain. Gak perlu saling sindir, kalau gak suka, langsung sampaikan ke yang bersangkutan, agar gak menjadi ganjalan.⁣⁣ ⁣⁣ 𝓢𝓸 𝓼𝓲𝓶𝓹𝓵𝓮 𝓴𝓪𝓷...⁣⁣ ⁣⁣ ⁣⁣ Iya,⁣⁣ Untuk apa hidup dengan kepura-puraan, hanya untuk menyenangkan orang lain, tapi diri sendirinya merasa gak nyaman. Sama juga dengan penampilan, foto dan segala yang kita jalani sehari-hari.⁣⁣ ⁣⁣ ⁣⁣ “𝘼𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙩𝙤 𝙗𝙚 𝙝𝙤𝙣𝙚𝙨𝙩 𝙖𝙣𝙙 𝙣𝙤 𝙣𝙚𝙚𝙙 𝙩𝙤 𝙩𝙖𝙠𝙚 𝙖 𝙛𝙖𝙠𝙚 𝙡𝙞𝙛𝙚 𝙛𝙤𝙧 𝙩𝙝𝙚 𝙨𝙖𝙠𝙚 𝙤𝙛 𝙨𝙤𝙘𝙞𝙖𝙡 𝙢𝙚𝙙𝙞𝙖.⁣⁣ 𝙅𝙪𝙨𝙩 𝙗𝙚 𝙮𝙤𝙪𝙧𝙨𝙚𝙡𝙛 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪 𝙘𝙖𝙣 𝙛𝙞𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪𝙧 𝙩𝙧𝙪𝙚 𝙘𝙤𝙡𝙤𝙧.”⁣⁣ ⁣⁣ ⁣⁣ Bersama @im3ooredoo , kita ciptakan lingkungan sehat sosial media.⁣⁣ 𝐌𝐚𝐫𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧, 𝐝𝐢𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐫𝐨𝐟𝐞𝐬𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐭𝐞𝐤𝐮𝐧𝐢 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐢𝐧𝐢.⁣⁣ ⁣⁣ ⁣⁣ #IM3Ooredo⁣⁣o #TanpaSyaratKetentuan
Sebuah kiriman dibagikan oleh lendy_mut (@lendymut) pada

Untuk tetap terhubung dengan dunia maya tanpa batas, tentu aku membutuhkan jaringan provider yang kuat. Dan tahu gak, sahabat lendyagasshi...aku pakai IM3 Ooredoo looh… Dan nomer Indosat yang kumiliki ini, sudah berusia 16 tahun. Aku memakainya sejak masih berseragam putih abu-abu, dan hingga saat ini aku setia menggunakan Indosat, karena merasa puas dengan layanannya yang terbaik, tanpa syarat dan ketentuan.


IM3 Ooredo selalu memberikan produk dan layanan yang simple, bebas syarat ketentuan seperti Freedom Internet yang kupakai saat ini. Berselancar menjadi nyaman, tanpa buffering dan yang terpenting, berkomunikasi kepada sesama keluarga juga menjadi lancar.

Tonton video ini yuuk…

Dan hadirkan dirimu sendiri untuk menikmati hidup yang sesungguhnya…


With love,

95 comments for "Jalani Kebahagiaan Diri Tanpa Syarat dan Ketentuan"

  1. Apalagi saat pandemik ini, yang lebih banyah harus dirumah, pastinya butuh banget layanan inet dengan jaringan yang luas dan tanpa syarat ya

    ReplyDelete
  2. Aku bacanya pelan-pelan banget :) sungguh terasa dibagian lelah menghadapi persaingan parenting.. sungguh memang ada saatnya benar2 me time lepas dari sosial media, nonton film misalnya...saya juga pakai im3 biar nontonnya mulus, tanpa gangguan sinyal ^^

    ReplyDelete
  3. Aku dulu milih masuk IPA gara-garah diri juga, hahaha. Gak nyesel karena suka Matematika. Sekarang, sadar sih bahwa passionku tuh ke bahasa dan akhirnya nikmati jadi Blogger. Kalau sudah begini, urusan sinyal internet memang gak boleh ditawar. Kudu nyari yang mantap apa adanya

    ReplyDelete
  4. Aku sudah melalui fase parenting yang merasanya pengen paling sempurna, beneran lelah banget soalnya hahaha.

    Lebih tenang dan tentram kalau jadi diri sendiri aja yaaah, paling asyik sih kalo udah bebas bahas kdrama yaaah

    ReplyDelete
  5. Bener bgt mba menjadi diri sendiri yang apa adanya lebih nyaman daripada harus mengikuti fashion kehidupan, suh bahasaku tp intinya lebih nyaman jd diri kita sendiri apalagi ditemani wifi rumah yang kenceng duh saya makin betah dirumah :)

    ReplyDelete
  6. jadi inget anak pertama saya pun belajar parenting sana sini, dan bener mba hasilnya malah lelah :D jadi sekarang saya parenting ya ala saya saja apa adanya :D

    ReplyDelete
  7. Persaingan parenting ini memang cukup menakutkan ya. Padahal, dari yang aku pahami saat ini, tiap anak proses tumbuh kembangnya beda. Asal gak kurang dari standar yang udah ditetapkan secara massal, ya ga masalah. Gitu gak sih? Hehehe. Alhamdulillah ya berkat aktif menulis bisa menemukan jati diri dan banyak teman lain yang mengagumkan.

    ReplyDelete
  8. Internet yang lancar memang udah jadi kebutuhan pokok menurutku. Kita terhubung dgn dunia luar dsb dgn internet

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju. Saat ini internet lancar memang menjadi kebutuhan penting juga karena tidak hanya untuk hiburan namun bahkan penunjang keg ekonomi juga..

      Delete
  9. Ahh namaku disebut-sebut pantesan panas ginii, ternyata di ghibahin jujur disini yaaa.
    Maacih loh Leen.

    Btw ko sama sih dulu aku masuk fisika dan paling bangga kalo pelajaran masuk kimia lab dengan percobaan ini itu. Nah ngomongin parenting, kasihan kan tuh anaknya yang dituntut iniitu karena ulah mamaknya, huuh..

    Daan, proses pembelajaran ituu sesuatu ya Len, makin kesini makin bijak deh kamooh. Laff banget, makasih pertemanan tanpa syarat dan ketentuan dan apa adanya ini.

    ReplyDelete
  10. Ngomonhin internet akhir akhir ini aku lagi bermasalah banget sama yang namanya inet nih, soalnya keganggu banget putua putus huhu, jadi pengen cobain ooredoo jugaa

    ReplyDelete
  11. Untungnya jadi blogger bisa menulis kapan punya tanpa bat as an waktu, yang penting konsisten.

    Pendidikan juga tidak masalah, mau jurusan apapun yang penting mau belajar

    ReplyDelete
  12. Pernah di awal2 punya anak ..ingin the best dan sbg nya alhamdulillah keburu disadarkan..

    ReplyDelete
  13. Keren banget nih sama closingnya!

    "... dan hadirkan dirimu sendiri untuk menikmati hidup yang sesungguhnya!"

    Iyes!
    Be yourself, everyone else is already taken!

    ReplyDelete
  14. bener banget teh, emang paling nyaman tu jadi diri sendiri, aku mah sering banget di komen kok nonton drakor terus? pasti anak sama suaminya ga keurus nih :( sebel

    ReplyDelete
    Replies
    1. btw teh aku pengen ketemu sama teteh ih, seru kayaknya ngobrolin drakor hahaha kapan yaaa

      Delete
  15. Yup. Terus belajar untuk meningkatkan kemampuan adalah hal yg paling jujur dan sederhana sehingga menjadi kebahagiaan tersendiri karena menjadi diri sendiri dan apa adanya kita

    ReplyDelete
  16. Daripada bersaing, lebih baik mengajak untuk kolaborasi, kan bisa timbul ide baru, apalagi kolaborasi sesama komunitas ❤

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju, Mbak. Sekarang bukan zamannya lagi bersaing. Sekarang zamannya berkolaborasi untuk sama-sama maju.

      Delete
  17. Jadi inget dulu cita-cita mau jadi pekerja kantoran dan harapan tidak semulus dengan impian, akhirnya memutuskan memilih jadi ibu rumah tangga dan blogger seperti saat ini, mungkin ini passion saya juga :)

    ReplyDelete
  18. Paling enak emang menjalani hidup apa adanya ya mba, ga perlu neko-neko aduuh malah ga pede. Ngeblog juga ternayat bagaikan rumah dan lama-lama jadi penuh warna ya

    ReplyDelete
  19. Menghadapi persaingan memang butuh hati yang kuat dan jiwa yang besar, makanya aku memilih jalani hidup ada adanya karena terasa lebih bahagia

    ReplyDelete
  20. Kemarin aku habis beres-beres blog, baca tulisan lama kok geje semuanya, walaupaun skr juga masih :-D cuma lucu juga ya melalui tulisan jadi bisa banyak kenal teman. Nah buat stay terus di dunia blog butuh kuota yang tanpa syarat bener banget. Ternyata bukan cuma aku aja yang melenceng dari jurusan kuliahnya dulu sama sekarang

    ReplyDelete
  21. Alhamdulillah dengan ngeblog bisa menemukan keg yg pas dengan jati diri ya mba.. Psst, aku juga pakai si kuning ini lhoo..hehe.

    ReplyDelete
  22. semenja ngeblog, sama banget bisa mengembangkan tulisan, memiliki banyak teman dan banyak hal lainnya. semoga tetap semangat dan berbahagia ya teh

    ReplyDelete
  23. setuju banget sama taglinenya mba, jalani hidup tanpa ada kepura-puraan ya, sesimple mungkin, biar ga ribet

    ReplyDelete
  24. Zaman sekarang ya internet lancar nggak mikirin harga mahal adalah yang dicari real apa adanya hahaha

    ReplyDelete
  25. Terkadang hanya karena media sosial kita mengorbankan banyak hal penting yang seharusnya menjadi prioritas...jangan sampai kita menjadi korban

    ReplyDelete
  26. Melepaskan diri dari tekanan, yang sesungguhnya kita bikin sendiri, sungguh melegakan ya. Kita bisa menjadi diri kita sendiri apa adanya tanpa abai dengan orang lain.
    Semoga makin semangat ngeblognya ya Mama Lendy, makin produktif dengan dukungan IM3 Ooredoo.

    ReplyDelete
  27. Mbaaa... saya baru lihat wujudnya Mba Lendy. Ternyata pakai cadar toh.. Suka lihatnya. Tetep istiqomah dengan penampilan apa adanya ya, Mba. Karena menjadi diri sendiri tanpa pencitraan itu nikmat banget. Btw, kita bertolak belakang urusan ilmu. Saya tuh paling ga suka sama Kimia.. hahahaha.. udah itu aja ngasih taunya. iih apa sih?

    ReplyDelete
  28. Bacanya dihayatin banget. Kurang lebih yang mbak Lendy alami mirip sama pengalaman aku juga. Dan emang bener banget, menulis dan berkomunitas itu bersinergi yaa. Apalagi kalau didukung koneksi internet yang kencang dan stabil.

    ReplyDelete
  29. Aku baru tahu Teteh, klo ternyata pekerjaan analis kimia itu kurang mendukung untuk perempuan berjilbab ya. Walau Teteh nggak kerja menjadi analis kimia untung menemukan kesukaan lain dan fokus menulis di blog. Apalagi sekarang ada im3 ooredoo yang kasih fredom internet ya Teh ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadi inget aku Teh waktu pertama kali ketemu teteh. MasyAllah teten orangnya ramah. Aku yang baru ngeblog ini jadi ngerasa punya temen. Makasih ya Teh. Semoga suatu hari nanti kita bisa berkesempatan untuk ketemu lagi. Sehat-sehat ya teh ��

      Delete
  30. Bener banget teh, jalani hidup tanpa ada kepura-puraan dan jadi diri sendiri.

    ReplyDelete
  31. Kita samaan dalam hal ilmu yang disukai. Saya juga dulu suka dengan Kimia, tapi gagal masuk jurusan Kimia di universitas hihihi

    Dalam hal belajar ilmu parenting pun juga sama. Ikut banyak seminar parenting demi belajar pengasuhan anak. Setelah itu ingin membagikan ilmunya melalui blog.

    Eh, kita banyak kesamaannya. Kapan kita ketemuan lagi? Udah lama gak ketemu ya...

    ReplyDelete
  32. Makjleb nih dengan pengalaman ngobrol tentang anak dengan mamah muda lainnya dan nggak mau kalah. Aku pernah di masa ituuu...
    Semangat jadi blogger dengan dukungan IM3 Ooredoo ya, keren nih udah 16 tahun bersama IM3

    ReplyDelete
  33. Aku termasuk orang yang perfeksionis, jadi kalau ada yang kurang biasanya suka stres. Lambat laun aku belajar untuk ga begitu amat karena diri ini lelah jadinya wkwkwkwk. Tulisan2 di blog aku pun bagaikan diary aku :) Pengalaman2 riil yang bisa bermanfaat bagi pembaca dan tentu menjadi warisan buat anak2ku. Jalani hidup apa adanya itu nikmatnya luar biasa ya mb Len :D

    ReplyDelete
  34. Aku pake Indosat juga udh lamaaa banget. Balik ke indo abis selesai kuliah, lgs pilih nomor Indosat. Malah udh kujadiin paska bayar skr, saking ga pgn ganti :p. Lagian mau ganti jg pasti ribet. Semua temen udh taunya nomor ini :p. Udh di daftarin ke mana2 juga, jd aku pertahankan Ampe skr :).

    Cuma jujurnya Indosat ga terlalu bagus saat dibawa ke daerah. Aku prnh bawa ini pas ke Sibolga dan Sorkam .Ampuuuun sinyalnya mati idup :(. Disitu aku sedih, Krn kyknya koneksi mereka blm terlalu bgs di daerah jauh. Semoga kedepannya Indosat makin lancar di semua daerah terpencil atopun besar.

    ReplyDelete
  35. handphone pertamaku pas SMA pun pakai provider im3 teh, dulu tuh tahun 2000an ada istilah trisekonan, telpon gak kena pulsa kalo 3 detik

    ReplyDelete
  36. Senang ya ka kalau berkomunitas itu nambah teman dan ilmu baru

    ReplyDelete
  37. Menulis dan berkomunitas terkadang bisa menjadi healing, jadi ga usah ragu untuk nyaman dan jadi diri sendiri. Aku juga pengguna Indosat Ooredoo nih. Suka banget sama paket freedom internet nya. Jadi puas berinternet

    ReplyDelete
  38. Aku juga ngerasain kebebasan sendiri dgn ngeblog. Di situlah dunia aku dimana aku bisa nulis apapun yg aku mau. Kalo uda ngeblog, aku paling sebel kali ada distraksi. Karena apa yg siap tumpah dr kepala jd ketahan dan berpotensi lupa. Tp krn distraksinya dr anak, ya mau ga mau kudu diladenin dulu.

    ReplyDelete
  39. aku juga lebih ngerasa bebas nih dengan ngeblog, bisa nulis atau bahkan curhat sekalipun yaaa, hihihihi, pokonya ga ada batasan deh

    ReplyDelete
  40. Alhamdulillah ya jadi blogger itu bisa bekerja dari rumah tanpa harus meninggalkan anak-anak. Bisa bekerja jam berapa saja setelah anak-anak terlayani dengan baik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan aktivitas menulis itu benar-benar stress release banget jadi malah menenangkan dan menyenangkan.

      Delete
  41. aku suka banget deh mba kalo nbca sharing kehidupan seseorang, jadi bisa mengamil banyak dari perjuangannya. stay strong mba sayang. kece banget!

    ReplyDelete
  42. persaingan itu mulai saya rasakan. membandingkan anak sendiri dg anak tetangga. sedih saat anak dibilang kurus. hiks... yasudahlah. saya udah coba jauhi.orang2 toxic drpd makan ati

    ReplyDelete
  43. inspiratif banget mba tulisannya:') akupun juga harus banyak belajar untuk menulis tanpa harus seolah menggurui.. berkomunitas seperti di dunia blogger ini memang sudah seperti kebutuhan ya, pentiing

    ReplyDelete
  44. wah udah lama ya teh pakai indosat IM3, sama sih saya juga pengguna setianya selama 12 tahun ini :D belum terpikir ganti provider lain

    ReplyDelete
  45. Yups lebih asyik dan santai memang jadi diri sendiri dan apa adanya sih ya jadi ga merasa ada tekanan gitu.

    ReplyDelete
  46. Memang lebih baik jadi diri sendiri, pura-pura jadi orang lain bukannya tambah bahagia yang ada malah nambah ruwet.

    ReplyDelete
  47. wah kimiaa.. keren macam adekku nih dari sma sudah tertarik sama pelajaran yg menurut aku puyeng bgt. tp adek lg kuliah jurusan teknik kimia gara2 kesukaannya itu.

    ReplyDelete
  48. Wah setia ya sama si koneng sampai 16 tahu gtu, aku dulu punya jg sih, tapi kyknya pas hape ilang akhirnya yawda kurelakan saja.
    Emang syarat bahagia itu satu yakni gak pakai syarat (piye to), intinya ya jalani hidup apa adanya gtu ya mbak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Paling seneng kalau inetan lancar tanpa buffering, gak enak kan kalau misalnya video call trus blebeb blebeb gangguan gtu hehe. IM3 oredoo rekomen yaaa

      Delete
  49. kebutuhan komunikasi dan internet itu udah jadi kebutuhan premier ya mbak,, aku juga pake im3 di sini loih untuk koneksi yang bagus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ideeemm buat kerjaan yang sekarang yang namanya jaringan inet itu emang penting sekali yaa mbak :D

      Delete
  50. Emang paling udah pas deh menjalani hidup itu apa adanya, lebih happy soalnya. Tanpa kita harus berpura-pura jadi orang lain dan takutnya lebih nyaman sampai lupa siapa diri kita sebenarnya.

    ReplyDelete
  51. parenting, aku sempet ngalamin tuh mba di dunia kerja, sama rekan kerja yang udah lebih dulu punya anak suka dikritik tentang lahiran normal or caesar, asi or sufor sampai masalah pola asuh

    ReplyDelete
  52. Pantesan cerdas nih kakak imut yang satu ini, ternyata sukanya pelajaran kimia. Daku malah pelajaran itu yang pernah bikin rapot berwarna haha.

    Yups, betul kebahagiaan diri kita yang rasakan. Jalani aja dengan ceria, tanpa mengeluh dan tanpa kepura-puraan

    ReplyDelete
  53. Lama juga ya lebih dari 15 tahun pakai nomornya. Berarti udah percaya banget nih sama kualitas provider ini :)

    ReplyDelete
  54. Memang lebih enak jalani apa adanya ya, Mbak. Pengen terlihat sempurna di mata orang lain bikin kita lelah juga. Apalagi ditambah membandingan dengan kehidupan orang, ah rasanya nggak menikmati hidup banget.

    ReplyDelete
  55. Paling nikmat itu adalah menjadi diri sendiri, karena kita tidak akan dituntut sempurna atau harus perti siapa.

    ReplyDelete
  56. Aku dulu pakai Oreedoo jiga nih. Ehmm..beruntung sih orang yang bisa jadi diri sendiri karena sesungguhnya lebih nyaman ya

    ReplyDelete
  57. mumpung di rumah aja pas banget nih butuh internet, tar cobain oreedoo ah

    ReplyDelete
  58. mumpung di rumah aja pas banget nih butuh internet, tar cobain oreedoo ah

    ReplyDelete
  59. Wow sudah 16 tahun pakai Indosat IM3 ya Teh, Alhamdulillah awet dan setia ya

    ReplyDelete
  60. Jalani hidup apa adanya, bahagia tanpa syarat neko-neko, menurutku lebih enak. Lebih adem ayem juga n lebih bahagia, hal hebat dibutuhkan banget oleh para mamak2 macam kita yah Mbak supaya tetap waras, haha. Btw aku juga pengguna setia IM3, udah 10 tahun,hehe

    ReplyDelete
  61. Dulu pas SMA ambil IPS karena emang merasa ga punya bakat di IPA (aku dudul bgt kalo disuruh ngitung atau ngapalin rumus2 Fisika dan Kimia). Trus, cita-cita pengen jadi detektif tp ga kesampaian, malah belok jadi guru. Sekarang di rumah aja jadi manager rumah tangga, wkwkwk. Tapi aku bahagiaaa.
    BTW aku juga pake IM3 OOredoo paket unlimited loh. Nggak kuatir kehabisan kuota buat internetan sebulan

    ReplyDelete
  62. wiiih...pengguna setiaaa banget ya teh Len..
    beda sama saya yang gonta-ganti provider hahaha..etapi gonta-gantinya di kartu satunya sih (hp dual number), dan saya termasuk pengguna Indosat juga jadinya hahaha

    ReplyDelete
  63. aku juga dulunya anak IPA mba, suka banget sama excacta, tapi ga tau kenapa akhirnya jadi blogger juga dan lebih berkutat dengan bahasa hehehe.

    ReplyDelete
  64. Ya ampun teh, saya mah paling takluk sama kimia, nilai ulangan pas sma pernah minus 1 hihihi... Pas kuliah tingkat 1, dapet c juga udah bersyukur :D
    Keren nih im3 :)

    ReplyDelete
  65. Aku anak IPA rasa IPS ni teh. Karena disuruh ortu wkwkwk. Lulus dengan baik si, tapi kadang merasa kalau aku di IPS mungkin bisa lebih baik yak. :D jadinya sekarang pas kuliah pertama ikut nasihat ortu lagi, yang berikutnya karena uda bisa bayar dewe uda berani ambil keputusan sendiri. Memang jadi lebih happy ngerjainnya, hasilnya juga maksimal. Semangaaaaat!!!!

    ReplyDelete
  66. Ternyata ada hikmahnya ya meski enggak jadi analis Kimia, sekarang menjadi blogger justru bisa bekerja dari rumah. Ada pandemi juga nggak terkaget-kaget gitu

    ReplyDelete
  67. Dulu Mikirnya mau jadi ortu yang perfec. Tapi gak tahu nanti deh ya. Paling penting itu jadi kita yang apa adanya

    ReplyDelete
  68. Teh Lendy kereeennnn buanget!
    Btw, itu Instagram-nya kok font-nya bisa beragam siik
    Boleh bikin tutorialnya di blog yak *request*

    ReplyDelete
  69. Syukaak baca kisah transformasi seperti ini. Toh menjadi apa adanya Tanpa syarat dan ketentuan kan bukan aib, yak. 😍

    ReplyDelete
  70. Perjalanan hidup mbak Lendy ini menginspirasi deh.
    Fokus pada diri sendiri, bukan pada masalah yang dihadapi.

    ReplyDelete
  71. Tulisannya dalem mbaa dan setuju emang sesuatu yg paling membahagiakan adalah sesuatu yang dilakukan pure untuk diri sendiri dan bukan orang lain. Setujuu banget poin bahagia tiap orang berbeda tapi harus fokus padah hal hal yang memang bikin kita bahagia

    Btw waw keren banget mba jurusan kimia. Aku inget rumus2 aja udah pusingg:')

    ReplyDelete
  72. Wah udah 16 tahun. Awet juga ya Mba. Ini M3 juga dipakao buat nonton drakor ya Mba :)

    ReplyDelete
  73. Ngomongin mom war g ada habisnya ya teh..

    Memang paling enak jalani hidup apa adanya

    ReplyDelete
  74. obrolan mamah muda tuh yaaa...makanya saya jarang ngobrolin soal anak. takut tersinggung dan takut nyinggung. mending omongin harga ayam yg murah sekarang

    ReplyDelete
  75. setuju tuh ama bagian pergaulan mamah muda. Entah kenapa ujung2nya kok sering gitu ya. Lama2 daku melipir juga sih. Capek soalnya, udah gitu banyak yang suka sok jadi juri di hidup orang lain. Nilai ini itu. Wah mending hidup apa adanya aja sih.

    ReplyDelete
  76. Akupun sejak menikah lebih nyaman nulis di blog gini, bisa dilakukan kapan aja, apalagi ada M3Ooredoo yang no tipu2 jadi bs cpet internetan. Hidup jadi lebih hepi. Btw, arek Suroboyo ini akhirnya dipanggil teh Lendy gt ya hehe :))

    ReplyDelete
  77. Duh pas baca persaingan parenting langsung makjleb secara dlu ada ttangga yg model selalu banding2in anak gitu bkin mak2 baper deh heheh skrang mah jadi ibu2 harus setrong percaya diri jadi gk perlu dngerin omongan2 yg gk enak hehhehe

    ReplyDelete
  78. Saya udah lama gak ngikutin grup parenting, didalamnya banyak ibu-ibu yang selalu merasa paling benar hehehe

    ReplyDelete
  79. berkomunitas...ku banyak mendapatkan manfaat darinya. Karena sejak lama di dunia nyata kuudndur diri. Hanya bergaul seperlunya, karena ya itu tadi kadang hal negatif yang ada, persaingan dalam konsep pengasuhan,..maka lebih pilih teman-teman yang sehati, lewat komunitas yang kuikuti

    ReplyDelete
  80. Aku juga gitu kak awal awal punya anak, pengen anak begini begitu. Sekarang anak kedua lebih santai.
    Terus sebagai ibu juga dulu aku oengen bisa ini itu, pengen begitn, begitu. Sampai kadang suka kesel kalau gak sesuai.


    Tapi memang Terlalu menuntut jadi yang terbaik juga lama lama melelahkan. Mendingan jadi diri sendiri apa adanya

    ReplyDelete
  81. Aaah keren mbak, dari Kimia tertarik di dunia blogging.. Aku setuju mbak, jikalau bahagia setiap orang itu berbeda:)

    ReplyDelete
  82. Iya mba aku setuju jalanj hidup apa adanya. Pernah ikutan di komunitas ibu2 gitu..malah pusing sendiri.ikut-ikutan tapi malah kita yang seolah terjebak. Capek. Jadi diri sendiri malah bahagia

    ReplyDelete
  83. Aku juga pakai ini buat nomer satunya, senang deh kalau kerjaan didukung koneksi yang lancar ya. Hidup jadi makin semangat dan seru. Apalagi punya teman di komunitas yang salin mendukung.

    ReplyDelete
  84. Jalani hidup apa asadan bikin hidup lebih bahagia. Btw IM3 Ooredoo sinyalnya kenceng yah... Bikin nyaman dalam bersosial media dan aku berusaha yang apa adanya

    ReplyDelete
  85. wahhh kita sama mbak sudah bertahun tahun menggunakan im3

    ReplyDelete
  86. Sering banget denger, tidak usah jadi ibu yang sempurna, cukup menjadi ibu yang bahagia. Tetep prakteknya perlu diupayakan yaa bagaimanapun. Menjadi diri sendiri tanpa kepura-puraan di jaman ini memang perlu usaha

    ReplyDelete
  87. Iyes setuju banget kak. Jalani hidup apa adanya tentu jauh lebih baik. Tidak terlalu memaksakan kehendak. Hidup dibikin Happy aja deh

    ReplyDelete
  88. Hidup apa adanya lebih happy tanpa dibuat2 membawa beban,pas mau lakuin ini mikir melulu

    ReplyDelete