Merindukan Tradisi Lama? Ke Hotel Horison Semarang
Assalamu`alaykum,
Alasannya memilih jalur utara daripada selatan :
Masih belum usai juga euforia liburan panjang Lebaran 1438 H kali ini. Ada yang kaya aku gak? *hiihi....cari temen, ceritanya.
Bukan saja karena durasinya yang lama, tapi juga pengalaman pertama kami menggunakan kendaraan pribadi, yang ternyata sangat menyenangkan.
source pic : google |
Baca juga :
Menikmati Mudik Lebaran 1438 H
Menikmati Mudik Lebaran 1438 H
Berencana melewati jalur yang berbeda saat berangkat, namun ternyata kami tidak punya cukup keberanian untuk melakukannya. Heuu~ cemen banget deh...
Alasannya memilih jalur utara daripada selatan :
1. Karena jarak tempuh yang relatif lebih singkat.
Dari Bandung - Surabaya begitupun sebaliknya, jalur inilah yang memiliki jarak tempuh lebih singkat dibanding melewati jalur Selatan, kami bisa hemat kurang lebih 2 sampai 3 jam untuk mencapai titik tengah pemberhentian kami.
2. Jalur mudik yang ramah
Jalur pantura memang khusus untuk para mudikers yaa...
Jadi jalannya serba luruuss tanpa belokan tajam yang membuat penumpang mabuk. Tapi bagi yang menyetir, bisa jadi ini adalah kekurangan siih...mereka bakal cepat lelah karena jalan yang tidak menantang dan pemandangan pinggir pantai Utara.
Sama halnya seperti kedua anakku, Ai dan Hana merasa bosan dengan pemandangan jalur Utara ini. Tidak ada yang bisa dilakukan selain nyemil sembari minum. Gak heran, kalau kami jadi pelanggan setia SPBU atau mini-market yang selalu ada di 100 meter perjalanan kami (ahhahaa...ini agak lebai yaa, saudara-saudara, maklum, efek perjalanan panjang).
Lewat tengah hari kami baru sampai di Semarang, separuh perjalanan kami menuju Bandung. Aku sempat kesal karena suami main rahasia-rahasiaan dengan penginapan yang akan kami tinggali ((walau hanya satu malam. Wkkwk....jadi inget lagi dhangdhuts yaa?!))
Taman Simpang Lima mendadak ramai dengan para muda-mudi juga anak kecil yang berjalan bersama keluarga menikmati temaramnya kota Semarang. Dari mulai menjajakan becak lampu, hingga mainan yang berkerlap-kerlip menggoda anak kecil untuk minta dibelikan kedua orangtuanya.
Jalur pantura memang khusus untuk para mudikers yaa...
Jadi jalannya serba luruuss tanpa belokan tajam yang membuat penumpang mabuk. Tapi bagi yang menyetir, bisa jadi ini adalah kekurangan siih...mereka bakal cepat lelah karena jalan yang tidak menantang dan pemandangan pinggir pantai Utara.
Sama halnya seperti kedua anakku, Ai dan Hana merasa bosan dengan pemandangan jalur Utara ini. Tidak ada yang bisa dilakukan selain nyemil sembari minum. Gak heran, kalau kami jadi pelanggan setia SPBU atau mini-market yang selalu ada di 100 meter perjalanan kami (ahhahaa...ini agak lebai yaa, saudara-saudara, maklum, efek perjalanan panjang).
Lewat tengah hari kami baru sampai di Semarang, separuh perjalanan kami menuju Bandung. Aku sempat kesal karena suami main rahasia-rahasiaan dengan penginapan yang akan kami tinggali ((walau hanya satu malam. Wkkwk....jadi inget lagi dhangdhuts yaa?!))
Lelah perjalanan kami hari itu terbayarkan setelah kami disuguhi dua cangkir hangat yang berisi wedhang jahe sebagai welcome drink. Buat aku pribadi, ini adalah sambutan khas Jawa yang hangat.
Hotel berbintang empat ini menawarkan segala sesuatu yang khas di kota Semarang. Kesederhanaan, kebudayaan dan keramahan. Setelah menitipkan kendaraan di salah satu petugas hotel (vallet), kami diantar menuju kamar 403.
Kamar Deluxe - Hotel Horison Semarang |
Fasilitas Hotel Horison |
Kalau udah masuk kamar, udah deeh...mager!
Anak-anak menikmati waktu bersantai sembari menonton TV kabel, sedangkan mamak dan abi asik sendiri dengan gadgetnya masing-masing.
Karena lokasi hotel berada di tengah kota dan bangunannya menempel pada sebuah mall, jadi sangat memudahkan kami dalam mencari makan malam sembari jalan-jalan sejenak melihat kehidupan kota Semarang di malam hari.
Taman Simpang Lima mendadak ramai dengan para muda-mudi juga anak kecil yang berjalan bersama keluarga menikmati temaramnya kota Semarang. Dari mulai menjajakan becak lampu, hingga mainan yang berkerlap-kerlip menggoda anak kecil untuk minta dibelikan kedua orangtuanya.
Sewa becak lampu : Rp 40.000 (becak besar) per 1 putaran. |
Becak lampu dengan ragam bentuk ternyata ngefek ke harga sewanya looh, kawans.
Kami sewa becak berbentuk dinosaurus, yang seharusnya bisa muat orang dewasa 5 orang, tapi kami hanya 2 dewasa dan 2 anak kecil, dikenakan biaya Rp 40.000,- per 1 putaran.
Kaget?
Iyaa....huuhu....kan kita ngayuh yaa...tapi kenapa mahal?
Gak hanya ada becak kayuh berlampu berbagai rupa, tapi juga ada sepeda roda 2 sampai sepeda tandem. Jadi kalau mau seseruan dengan keluarga (meskipun sedikit berkeringat) memutari alun-alun Simpang Lima ini, harap berhati-hati yaa... Banyak anak balita, anak kecil, sampai muda-mudi yang berseliweran di track yang sama.
Setelah puas berjalan-jalan malam, kami kembali untuk beristirahat di kamar.
Aaah...nyamannya~~
Esok pagi, kami berencana bermalas-malasan di Hotel saja aah~~
Pukul 07.00 WIB.
Waktu sarapan sudah tiba...
Malas-malasan ((seperti rencana semula)) jadi buyaarr karena anak-anak bersemangat sekali. Ai dan Hana sudah ribut minta sarapan lalu berenang ((karena diberi tahu pegawai Horison ada kolam renang di lantai 3)). Oke, baiklaaah....c`mon, girls!
Menu Sarapan Hotel Horison, Semarang |
Karena kami turun gunungnya jam 07.00 jadilah penuhnya si ruang makan terpampang nyata ((seperti kata neng Syahrini...😅)). Dan Abi pun mulai bergerilya mencari-cari makanan yang sekiranya disukai anak-anak. Dari mulai menu makanan utama (aneka nasi, ikan dori tepung bumbu asam manis, mie, oseng sayur) sampai menu makanan tradisional khas Jawa Tengah (bubur berlian, bubur beras putih, bubur ketan hitam **favorit akuh)), menu salad, aneka roti hingga makanan berkuah seperti soto, dan kawan-kawannya.
Terakhir kamu tahu, kawans?
Aku menemukan harta karun.
Adayang bisa nebak, ini apa? |
Yehhee~~
Yang nebak J.A.M.U ....siapa?
Iyees~
Absolutely right.
mbok jamu di Hotel Horison Semarang |
Suka jamu?
Aku suka ((kalau gak pait dan seret)) hahha...😁 Dan pas ketemu si mbok, aku langsung jongkrokin Abi buat pesen untuk pegel linunya. Karena dari beberapa hari saat perjalanan mudik, selalu mengeluh pinggangnya sakit.
Hiihiii... 😈((evil laugh))
Setelah Abi minum, aku yang super kepo tanya-tanya doonk...`pait gak?` or `gimana rasanya?`.
Karena Abi orangnya gak penah banyak ngomong, maka aku pikir, pasti enak. Dan akhirnya, aku pun minta jamu singset. Hhahha...
Enyaakkk...enyaakkk~~
Dan si mbok pun bercerita kalau beliau sudah lama di Hotel Horison dan rata-rata para tamu menyukai jamu racikan si mbok yang tidak pahit serta tidak berampas. Bener-bener mantaap!
((beda sama mbok jamu yang biasanya lewat depan rumahku)).
Setelah beres minum jamu, dikasih tombo ((obat penenang...eh, minuman penetral pahitnya)) yaitu sinom. Sinomnya pun endess marendess, kawaaans~~
Renaang~~ |
Paling seneng anak-anak adalah main aiirrr....alias renang. Bertemu teman baru, main bersama, ciprat-cipratan air sampai berjam-jam juga gak kerasa....Tapi karena perjalanan mudik mesti dilanjutkan ((sebelum jamnya check-out)) kami pun beranjak meninggalkan Hotel Horison Semarang dengan perasaan gembira.
Kangen sama tradisi Jawa yang kental?
Nginep di Hotel Horison Semarang ajaaa...
Hotel Horison
Alamat :
Jl. KH. Ahmad Dahlan no. 2 Simpang Lima, Semarang,
Jawa Tengah, Indonesia
Telepon :
+62 24 8450045
Punya pengalaman seru apa saat liburan panjang kemarin, kawans?
Sharing yuuk...
Salam hangat,
wehhh seru bingit ada hotel yang nawarin jamu gitu mbak. hhee
ReplyDeleteBeruntung banget singgah di hotel Horison. heheee
Alhamdulillah...
Deletebisa jadi referensi ni klo pas maen2 di Semarang. sumpah, emak butuh piknik 😅
ReplyDeleteHwaaa... Itu Jawa banget hotelnya.. Jadi penasaran sama racikan jamunya.. ^^
ReplyDeleteAsik banget hotelnya, Len. Njowo banget ya. Kamu minum jamu singset langsung turun berapa kilo? Wkwkwk.
ReplyDeleteHorraaa turun ee, Nyak.
DeletePiye ki..?
*nginep Hotel Horison Semarang lagiii...
Asik ya mudik jalan darat itu. Aku pun senang kalau pulang ke Bondowoso via jalur utara eh kadang melintang ke tengah sih hehehehe
ReplyDeleteAku belum pernah nginep di Horison Semarang. Biasanya di versi murahnya Horison yang enggak jauh dari situ juga lokasinya.
Jamu itu berasa menemukan harta karun banget ya, Mbak.
Blum pernah k Semarang mba,,, aplg Ada sajian tradisional bikin suka,, noted nti klo k Sana jd list u.tmpt nginap
ReplyDeleteWuah jadi pengin liburan ke Semarang dan nginep di Horizon.
ReplyDeleteSeneng kalo nginep di hotel yang lokasinya stategis.
Kangen liburan hiks
ReplyDeleteBelum pernah ke Semarang, kalau kesana wajib nih nginep disini biar dapat suasana kental Jawanya.
ReplyDeleteWuihhh..kerennnnn. Itu ada jamu segala masuk hotel.
ReplyDeleteBelum pernah ke Semarang, semoga kalau besok-besok ke sana ada kesempatan nyobain Horison Semarang ini.
Wa'alaikumsalam.. Keren ya, Teh, baru tahu juga aku ada jamu itu..hehe
ReplyDeleteKalau ke Semarang nanti bisa kesini lah..he. Ada rencana sih, tapi gak tahu kapan..
Kalau di Jogja juga berapa ya naek becak gitu, aku lupa. Eh, bukan lupa tapi belum pernah nyoba naik..hehe
aku cuma pernah lewat depan hotel horison aja nih XD
ReplyDeletetradisional banget hotelnya sampe ada jamu gendongnya jugaa hihi
wow terpampang nyata si mbok y mba hahaha aku jadi dejavu kayak pernah nemuin dihotel ada jamunya tapi dimana lupa apa di Solo gitu yah?
ReplyDeletebtw mb ngeluh pegel linu kok minumnya jamu singset?disitu incess pening :D
wkkwkk.....mulai deeh...
DeleteAku kalo mau berubah singset kaya Syahrini memang pegel linu dulu prosesnya ((proses)).
oooo becaknya ngayuh sendiri? Kirain ada yang ngayuhin, eh iya kan ya?
ReplyDeleteTapi gpp jd punya pengalaman dan memori buat anak2 kalau mereka dulu pernah naik becak kyk gtu hehe
wahhhh bisa dapet Jamu di Hotel itu luar biasa, jadi penasaran sama hotelnya
ReplyDeleteWaahahaaa.. lucu banget teh, ada mbok jamunyaa
ReplyDeleteMakasih sharingnya teh lendy, enakeun yaa hotelnya. Apalagi ada fasilitas2 yg jawa bangetnya itu. Btw g d cantumin harganya euy, kan aku kepoo :D
ReplyDeleteDeuh liat suasana hotel bawaannya jd pengen liburam aja hehe..
ReplyDeleteTerakhir ke Semarang 4-5tahun lalu :'(
ReplyDeleteMbak itu di hotel ada penjual jamu? Keren ya simbok mangkal jualan jamunya di hotel. Jamu bukan lagi minuman pinggir jalan dong ya
ReplyDeleteWah mbak Jamu masuk hotel, unik yah
ReplyDeletekampung halaman bapakku nihhh, jadi pengen pulang ke semarang
ReplyDeleteWooow ada Mbok jamunya segala :)
ReplyDeleteAku lho di depan Hotel Horison cuma lewat, hahaha
ReplyDeletePaling santai di Simpang Lima terus pulang. Jepara Semarang gak terlalu jauh ini. Tapi baru tahu jg ada jamu di sana. Di kampungku jamu pakai motor, udah gak gendong lagi
Kesan yang unik dengan makanan tradisional dan minum jamu, saya perlu pernah merasakannya. Kalau mampir ke sana wajib dicoba, jadi lupa kapan terakhir menikmati jamu.
ReplyDeletemudik enak pakai sepeda motor bisa nyelip2 walaupun macet... hehehe...
ReplyDeletehotel horison memang bagus sih mulai dari fasilitas kamar dan lain lainnya. Dijamin siapa saja yang kesini akan dimanjakan banget dengan apa yang di berikan hotel tersebut.
ReplyDeleteHotel horizon itu yg dekat sekali dengan simpang lima ya mba?? Kalau ia aku dulu juga pernah menginap disitu waktu tugas hehe
ReplyDeleteSaya sampai sekarang masih suka minum jamu loh.. kalau gak paitan ya beras kencur hehe..
Wah enak banget hotelnya. Jadi kangen pulang kampung, semarang adalah kota kelahiranku. Gak pernah bosen buat ke semarang dan setiap minggu kulineran di simpang lima. Ahhh kangennn
ReplyDeleteeh ada jamuuuu,,,,aku penggermar jamu lho mbak, senang sekali kalau ada jamu di hotel
ReplyDeleteHotelnya jawa banget ya mbk. Kayaknya asyik banget nih nginap disini kl ke semarang. Selama ini blm pernah ke semarang. Kapan2 ah merencanakan liburan ke sana.
ReplyDeleteEh itu ada becak lampu juga ya. Seru nih kayaknya bisa nyewa buat jalan jalan malam hari. Trus ada jamu juga nih. Wah.. mantap. Jarang -jarang ada hotel nyediain jamu.
Kirain bayar empat puluh ribu itu kita tinggal duduk sambil menikmati pemandangan kota, tak tahunya ngayuh sendiri. Hahahaha.
ReplyDeleteMbok Jamu jadi daya tarik sendiri nih. Pengen nyoba. Aku penyuka jamu, tetapi jamu.... Beras kencur
Wkakakaka. 😂😂😂
Aku puun...
DeleteJaman dulu sinom itu lhooo...mba Widi, enak tenaan.
Tapi,
sinom jaman sekarang...kok berubah yaa...? ((sediih))
Becak lampunya mahal juga ya
ReplyDeleteApa mending naik becak Bapak2 biasa, hehehw
Hiihi...kalo itung-itungan...malah gak jadi liburan yaa, mba...
DeleteHiiks~~
saya fokus ke becaknya beneran jadi pingin naik becaknya hehehe 40 ribu ga mahal lah
ReplyDeleteDuh enak bener bisa sekalian minum jamu en sinom. Hahaha aku kangen minum sinom
ReplyDeletejadi berasa banget yaaa Jawanya, tapi aku gak suka jamu, pait wkwkkwkw
ReplyDeleteKAK LENDYYYY, KALO KE SEMARANG LAGI KITA KETEMU YAAAAA
ReplyDeleteHAHAHAHAHAHAA
Horison itu salah satu hotel lawas di semarang, hihi tapi its oke sih yaaa :3
Seru Juga Ya sambil nostalgia aku udah lama ga ke Semarang. Maulah nyobain nginep di sana
ReplyDeleteMeskipun hotelnya berada di tengah kota dan berdekatan dengan mall tapi nuansa jawa dan kesederhanaannya tuh kental banget ya Teh. Recommended banget untuk yang ingin merasakan nunsa jawa tanpa meninggalkan pusat kota di Semarang :D
ReplyDeleteAku juga suka minum jamu yang ga ada ampasnya .... Tapi disini jarang yang jual... Kalo beli, biasanya aku endapin dulu hihihi....
ReplyDeleteHihi bepergian dengan keluarga itu emang nyamab banget ya mba kalau pakai kendaraan sendiri. Lebih bisa menikmati perjalanan dan melakikan hal2 di luar rencana..
ReplyDeleteHotel horisonnya nyamab juga ya mba ada mbok jamunya segala. Dan yang paling penting buat saya ya itu... ada kolam renangnya... anak2 bisa puas deh...
Sayang aja udah bayar hotel tapi ga bisa sesruan...
Bisa jadi rekomendasi buat staycation ini...
Wow..di hotel Horison ada jamu gendong..itu keren banget emang harta Karun.
ReplyDeleteHotel horison paham bahwa gaya etnik lama dan nuansa seperti itu yang dirindukan..walaupun di kota atau di hotel masyarakat gak kehilangan nuansa daerahnya..
Horison Semarang, catet. Aku ada rencana main2 ke Semarang, pengen merasakan suasana kita tua smrg.
ReplyDeleteApalgi di horison smrg ini masih menjaga tradisi Jawa.
Aku senang kalau ada hotel yang masih mempertahankan budaya dan tradisi lama. Bikin makin betah euy :)
ReplyDelete