Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Keindahan Alam Indonesia Dalam Balutan Film Jailangkung 1 dan Jailangkung 2

Bismillah,

Hollaalaa~
sahabat lendyagasshi...

Tumbenan niih...aku lagi sayang-sayangan sama film horor. Hahha~
Horor Indonesia pulaa...yang terkenal hantunya syerem dan efek suara yang bikin bulu kuduk merinding, karena kita kenal banget sama nama-nama mereka sedari kecil kan...

Kalau di tanah Bandung, aku gak begitu familiar yaa...hantunya gimana, tapi selagi masih sama-sama Indonesia, mereka bersatu sesuai dengan sila ketiga Pancasila kan yaa...
Wkwkkw~

Di Surabaya tuh yaa....ada banyak bangunan kolonial Belanda yang awet digunakan hingga sekarang. Dan bahkan, aku pernah sekolah di salah satu sekolah Belanda, SMAN 1 Surabaya.
((Sebenarnya SMA ku dulu adalah satu sekolah, namanya HBS atau Hogere Burger School Surabaya tapi seiring perkembangan jaman, SMA Belanda ini dipecah jadi 4, SMA Negeri 1, 2, 5 dan 9)).

Banyak kisah serem yang mewarnai, pastinya...


Tapi kali ini...karena aku lagi anomali, ahhaha~
Jadi nonton Jailangkung.

Sound familiar yaah...
Iyaa...mainan mistis jamanku SD ini diangkat ke layar lebar dengan pemain dewasa. Maksudku, permainan yang dianggap gak serius ini bener-bener ada yang memainkan, guys..



Judul : Jailangkung 1 (2017) & Jailangkung 2 (2018)
Sutradara : Jose Poernomo & Rizal Mantovani

Aktor : 
Amanda Rawles sebagai Bella
Jefri Nichol sebagai Rama
Lukman Sardi sebagai Ferdi
Hannah Al Rashid sebagai Angel

Genre : Horor
Durasi : 110 menit



Jailangkung 1 dan 2 diperankan oleh pemeran yang sama, karena memang yang kedua ini merupakan sekuel film pertamanya. Ada beberapa misteri yang masih ingin disampaikan oleh sutradara, yang barangkali memang jadi pertanyaan dari penonton.

Aku mulai dari cerita yang pertama dulu yaa...
Dibuka dengan kisah true love story-nya Pak Ferdi (Lukman Sardi) terhadap istrinya Sarah (diperankan oleh Wulan Guritno) yang meninggal ketika melahirkan anak ketiga mereka. Sesaat bayi mereka lahir, Sarah tanpa mengucapkan kata perpisahan apapun, lalu meninggalkan Ferdi. Entah Pak Ferdi harus bahagia atau sedih karena kedua momen yang bertentangan itu hadir bersamaan.

Karena tidak terima ditinggal meninggal begitu saja oleh istrinya, Pak Ferdi melakukan ritual memanggil roh menggunakan perantara boneka kayu, yang kita kenal dengan boneka Jailangkung.



Percobaan pertama gagal saat memanggil roh Sarah. Namun, saking cintanya Pak Ferdi sama istrinya, gak berhenti sampai di sini doonk... Ia terus memanggil hingga entah percobaan ke berapa, Pak Ferdi benar-benar bisa bertemu kembali dengan Sarah. Melihat ekspresi bahagia dan ia bercerita tak henti-hentinya dengan sang istri. Saat istrinya bisa dipanggil dengan cara permainan seperti itu sambil mengucapkan mantra :

Jailangkung, jailangkung....
Di sini ada pesta kecil-kecilan,

Datang gendong, pulang bopong


Pak Ferdi melakukan terus-menerus, hingga suatu hari...Sarah berkata ...

"Jangan panggil aku lagi, ada yang ikut bersamaku..."

"Siapa Sarah?"

"Mati anak."


Naah loo...

Misteri yang ada di film Jailangkung 1 tak disajikan banyak. Seperti hanya pembuka cerita untuk melanjutkan di film Jailangkung 2.

Dan benar saja dugaanku bahwa Jailangkung 2 menceritakan tentang si Mati anak ini, namun tetap ada bumbu permainan Jailangkung.



Di Jailangkung 2, semua keadaan sudah kembali normal, karena keluarga Pak Ferdi dan ketiga anak perempuannya sudah membuka lembaran baru dalam kehidupan mereka. Mereka pindah rumah dan melupakan apa yang pernah Pak Ferdi lakukan. Namun, kerinduan Pak Ferdi akan istrinya tak pernah sirna...

Ia tetap memajang foto Sarah besar-besar di sebuah ruangan di dalam rumah tersebut. Melakukan kegiatan klenik khas Orang Jawa, seperti membersihkan keris dan masih juga menonton video yang ia buat sendiri saat memanggil roh istrinya (ada di Jailangkung 1).

Dan saat menonton video tersebut, ternyata anak bungsunya, Tasya melihat...

Apa yang terjadi setelah itu?
Ketebak yaa...Tasya menirukan ritual yang dilakukan Ayahnya saat memanggil Ibunya.

Mampir ke sini yuuk...



Perasaan kesepian yang dirasakan Tasya saat semua teman diambilkan raport oleh Ibu, namun Tasya yang sudah tidak punya Ibu, hanya bisa diam sambil menunggu kakaknya, Bella yang menjemput dan mengambilkannya raport.


Yang jadi fokus aku di kedua film ini tentu adalah dari segi parenting. Bagaimana Pak Ferdi mngabaikan ketiga anak perempuannya yang sedang "kosong" saat masa-masa pertumbuhan. Bahkan aku tidak melihat ucapan "terima kasih" yang keluar dari mulut para pemain setelah beres ditolong oleh orang lain.
((ini hanya script, mamen... don't take it too deep..😔)) 

Semoga masih banyak orangtua yang mengajarkan mantra sederhana seperti : Maaf, tolong, dan terima kasih kepada anak-anak mereka.


Dan yang luput mungkin dari pemirsah adalah lokasi shooting dari film Jailangkung 1 dan 2. Coba perhatiin deeh (buat yang udah nonton), sutradara memperlihatkan keindahan Indonesia banget looh...

Shooting di beberapa kepulauan Indonesia nan eksotis :

1. Pulau Satonda, Dompu
Pada Jailangkung 1, diceritakan Pak Ferdi sering mengunjungi sebuah rumah tua yang terletak di Pulau Alamkramat. Nah...pulau seram yang digambarkan hanya memiliki 1 rumah itu ternyata keindahannya seperti ini, sahabat...

source : web tripdixi

Dan aslinya, pulau Pulau Satonda, Dompu ini memang keramat looh...
Lihat saja masih alami dengan banyaknya pepohonan rindang yang melindunginya.


2. Pulau Bunaken, Manado
Ada yang bisa nebak kalau lokasi shooting Jailangkung 2 ada di Taman Bunaken, Ambon?
Saat adegan Rama dan Bella menyelam di Taman Nasioanal Bunaken ini memang hanya beberapa detik, tapi meninggalkan kesan yang mendalam. Ada banyak biota laut yang ikut terambil gambarnya saat shooting kan...




3. Pulau Menjangan, Bali
Daya tarik Pulau dewata ini juga mengundang duo sutradara kece untuk mengambil salah satu scene Jailangkung di sini.


Lihat doonk....gimana birunya laut dan putihnya pasir manggil-manggil buat liburan?
Hihii~



Buat kami yang belum bisa bepergian jauh (karena dananya belum ada, hihii~) sementara bisa berencana ke Pulau yang dekat dengan kota kami dulu.

Iyaaa, ke Kepulauan Seribu, Jakarta.
Ada banyak pulau dengan pantai dan laut yang tak kalah indahnya buat di eksplorasi. Seperti yang ditawarkan Traveloka dengan Paket liburan ke Pulau Tidung.





Overall,
Aku gak bisa banyak komentar di film-film Indonesia, karena jarang nonton film Indonesia, keseringan drama Korea, huhuu~

Tapi kalau disuruh memilih antara tingkat kengerian nonton Jailangkung 1 atau 2, aku lebih seneng mana? Emm, seneng Jailangkung 1.
Tingkat kengeriannya sebanding dengan tema yang diusung.

Begitu Jailangkung 2, emm...begitu banyak tokoh yang mendadak muncul. Dan ceritanya serasa sudah lepas dari tema awal, yaitu Jailangkung. Mungkin sah-sah saja yaa...namanya pengembangan ide. Jadi, aku tetap maklum kok...

Untuk tata suara dan gambar, aku suka banget. Gini yaa...sensasi nonton film horor.
Aku siih cemen, mamen...nontonnya di rumah, siang hari dan semua lampu nyala plus ada Hana di sbelahku lagi nonton kartun.

Wkkwkw~

Pokonya kalau nonton horor, hiatusnya lebih lama. Apalagi horor Indonesia.
Tapi aku gak kapok kok... Abis ini mau nonton film Indonesia lagi aah...
Any recomendation, sahabat lendyagasshi?

Please...
Let me know yaa...di kolom komentar.


Haturnuhun.



Salam hangat,






Bonus buat yang penasaran, trailer Jailangkung 1 dan 2 :






Open your eyes widely yaa, guys....😀


58 comments for "Keindahan Alam Indonesia Dalam Balutan Film Jailangkung 1 dan Jailangkung 2"

  1. Belum pernah nonton film jailangkung 1 dan jailangkung 2 ini. kalau mau nonton pun saya nggak berani nonton di bioskop, ngeri saja dengar suaranya hehe... jadi belum bisa komen banyak tentang isi filmnya tapi jadi penasaran dengan keindahan alam yang dipamerkan di dua film tsb, seperti yang mbak terangkan di atas.

    ReplyDelete
  2. Wuaaah aku nggak mau nonton horor, ntar malah mimpi kebayang-bayang. Nonton trailer nya aja nggak berani hahaha *emak penakut. Untung deh BW nya ini pagi :D
    Mending nonton film komedi aja deh kalo aku, bikin bahagia #uhuks.

    ReplyDelete
  3. Waah..aku mah g mau nonton horor..meskipun siang.. Ngerinya gak habis2 sih! Haha..

    ReplyDelete
  4. Aku masih ingat tuh kalau jailangkung pertama mnuurtku seram. Tapi sayangnya aku ga sempat nonton yang Jailangkung 2. Tapi menurutku film jailangkung ini nggak angkat sisi seksi perempuan seperti pada umumnya

    ReplyDelete
  5. Asalnya aku ga mau nonton horor, apalagi horor Indonesia. Latar fan storinya kan related banget sama keseharian kita, ya. Jadi lamaaa banget buat detoksnya. Dulu pas awal nonton horor itu pas film danur. Mau tidur jadi ga matiin lampu saking takutnya. Pas film Pengabdi Setan, aku sempet jerit kaget. Aku doang coba yang jerit, yang laen anteng aja hahahaha.... Tapi sekarang usah selow liatnya, asal ga liat pas malem aja hahaha

    ReplyDelete
  6. aku masih ingest bangeeet deh Mba film sereeem ini hehehe..sampe ngga berani bobo sendiri waktu itu. Ternyata lokasi syutingnya juara semuaaa ya mba

    ReplyDelete
  7. Mbaaaa, taman bunaken Ambon?, beda ama yang di Manado kah?

    Saya dulu nonton yang pertama, yang tahun 2000an gitu.
    Duh kapok deh nonton film horor Indonesia.
    gegara itu saya takut ke toilet sendiri, dan berlangsung lama banget hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa...
      Salah nulis.

      Haturnuhun sudah di koreksi, kak Rey...

      Delete
  8. Mba Len, Bunaken bukannya di Sulawesi Utara, kah? Itu taman lautnya indah banget katanya ��. Kalo di Sulawesi Tenggara ada taman nasional laut Wakatobi ��

    Kalo film horor, saya gak berani nonton, Mba. Takut terbayang-bayang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap...revisi.
      Haturnuhun kak Iraaa...

      Pada teliti piissaan pembaca.

      Keren...kereeen~

      Delete
  9. Karena saya orangnya penakut, gak berani deh nonton film horor. Apakah sekarang lagi hamil kan sering tuh pipis tengah malam, kalo nonton film horor bisa-bisa gak berani lagi ke kamar mandi, hehehe

    ReplyDelete
  10. Aku suka horor, tapi beraninya nonton di tv. Kalo di bioskop gak sanggup dengan jumpscare-nya. Ngomong2 tentang Kep. Seribu memang banyak pulaunya yg cantik kok mbak. Gak usah jauh2 ke Bunaken, hehehe.

    ReplyDelete
  11. Saya paling ngeri sama film hantu Indonesia. Walaupun film, tetapi terasa nyata.

    Salut lho sama Mbak yang masih mampu menembus kehororan dlm film dan menelisik lbh jauh utk melihat keindahan yang tersirat.

    ReplyDelete
  12. Sebenarnya ga pernah nonton film horor Mba, tapi ada sisi lain menakjubkan dari film ini tentang Parenting, kena banget tuh dimana orang tua tidak menyapa anak yg kosong di masa pertumbuhannya.
    Ditambah suguhan tampilan nuansa alam yg kece, jadi pengen jalan hehe...

    ReplyDelete
  13. Duuuh Mbak, gak berani aaahh nonton film horor. Hiksss nanti kepikiran, saya kan orangnya penakut, huhuhuh. Tapi koq ya penasaran juga ya, eitsss, tapi gaakk penasaran ingin liburan aja deh, hihihih. Itu MasyaAllah banget ya pemandangannya..huhuhuh

    ReplyDelete
  14. Saya nggak begitu suka film horor karena kesel suka kaget sama suara atau si hantu yang tetiba muncul. LOL. Film ini sepertinya terselamatkan oleh pemandangan alamnya. Makanya scene yang walaupun sebentar, tapi hasilnya membekas di hati penonton.

    ReplyDelete
  15. Kayaknya saya sama kayak drakor, gak bisa merekomendasikan apapun. Penakut banget kalau saya. Gak akan berani nonton film horror :D

    ReplyDelete
  16. Walaaah, bisaaaa aja nyari tempatnya ya hihi.. demi kepuasan penonton dan sekalian mempromosikan kecanikan nusantara. Bravo. Tapi tetepa aku ga mau nonton, sereeem

    ReplyDelete
  17. aku gak doyan film horor Indonesia, teh.
    beberapa tahun ke belakang lebih suka ke thriller dan suspense :D
    Oya, skrg kalau mau liat film apa yang ngehits tinggal cek di yutub, ada banyak channel yang mereview film2 Indonesia :D

    ReplyDelete
  18. wih klo horor aku ga berani nonton, tpi jailangkung 1 aku pernah nonton,serem sihhh :D

    ReplyDelete
  19. Aku atuut ga berani nonton pelem horor, yang demen kaka olip tuh. Palingan aku nungguin ngopi aja sambil onlen hahhaa.
    Btw emang bener ya, ga hanya cerita horor aja yang disampaikan namun lebih ke pesan tersiratnya, kusuka kurangnya parenting. Bener banget noted untuk mengajarkan mantra sakti "tolong, maaf dan terimakasih"

    ReplyDelete
  20. aku ga mau nonton. Baca tulisan ini aja maunya cepet skip poster jailangkung. Hahahaha
    iseng banget sih Pak Ferdi, gak bisa move on.

    ReplyDelete
  21. Dari kedua film itu semuanya belum pernah nonton hihi soale takut. Btw ternyata sda pulau Satonda ya yang luar biasa indahnya jadi makin bangga sama Indonesia.

    ReplyDelete
  22. Aku belum pernah nonton dua-duanya Mbak. AKu kurang suka film horor soalnya. Tapi kok ada tempat tempat kecenya ya.... Aku jadi tertarik....

    ReplyDelete
  23. duh. serem ya filmnya. aku dari dulu menghidari film serem. suka kebawa pikiran. malah jadi takut terus. makanya lebih menghidari film horor. kalau terpaksa biasanya pas nonton suka tutup mata dan telingga.

    ReplyDelete
  24. Aku kok paling enggak pernah ya nonton horor. Belum mulai nonton aja udah bergidik duluan. Cemen mameeenn.... :))
    Ajib banget nih syuting Jailangkung sampe ke pulau mana-mana. Lumayan juga berarti budget pembuatannya ya.

    ReplyDelete
  25. Mnbak dirimu bisa aja menyoroti ttg setting latar filmnya berupa pemandangan2 gtu, aku gak kepikiran, keburu takut duluan nontonnya haha. Aku gak nyaman soalnya nonton film horor :D
    Jadi tahu pulau2 itu, indah2 yaaa, mungkin kalua dipakai setting katar film romantis lbh bisa kuperhatikan hahaha :p

    ReplyDelete
  26. Aku paling jarang nonton film horor, karena penasaran dengan film jailangkung, akhirnya aku nonton juga dong.. tapi jailangkung yang pertama.. haha sumpah, ini nontonya sambil tutup mata.. dan harus bareng suami atau teman.. jaikangkung 2 aku ngga berani haha.. tapi memang sih tempat2 syutingnya bagus-bagus

    ReplyDelete
  27. Mba Lend, aku kalo horor Indonesia malah justru takut nonton wakakak, kalo horor luar biasa aja malah. Entah kenapa wkwkw. Asik banget ya aslinya banyak tempat yang dijadikan setting, keren. Parenting memang harus hati-hati ya Mba Lend.

    ReplyDelete
  28. Aku jadi inget film Jailangkung pas masih SD dulu.. itu aku masih keinget lho cuplikan2 ceritanya hahaha ngeriii euy. Sekarang jadi ga berani nonton film2 horror xD

    ReplyDelete
  29. Kutak sanggup nonton film horor huhuh cemen sih aku mah teh, penakut wkwkwkkw

    ReplyDelete
  30. Aku tuh lebih deg2an nonton horor Indonesia soalnya hantunya deket ada di dalam negeri, kalau horor luar kan jauh tuh harus naik pesawat :-D

    Kalau Jailangkung tuh pas sekolah lagi rame2nya mainin itu, ngeri sih tapi aku gak punya nyali buat ikutan.
    Mau ah nonton nanti cari dulu film Jailangkung yang pertamanya.
    Mbak aku datang ke blognya, pulangnya dianter gak nih? hihihi Dianter ke tempat syutingnya gak nolak banget beneran deh.

    ReplyDelete
  31. Oalah...alumni SMA kompleks toh. Saya kemarin lewat sana *gakpenting

    Jailangkung tuh serem. Paling serem menurut saya. Pokoknya gak mau kalau nonton sendiri. Takut kerasukan

    ReplyDelete
  32. Huhuhu aku gak suka nonton film horor Indonesia. Bukan karena takut sih tapi gimana ya, gak tertarik aja. Untung masih bisa liat foto2 kece destinasi wisata di Indonesia �� Cakep2 bangeeet bikin pengen liburan aja

    ReplyDelete
  33. aku nonton pengabdi setan aja berisik banget + nutup mata, apa coba nonton tapi tutup mata. suka kebawa ngerinya dan bisa mimpi buruk. pengecut akutu mba hahahha.. nah Jelangkung 1 aku nonton tuh ramean, tetep nutup mata

    ReplyDelete
  34. Aku mah penakut, Teh nggak suka nonton horor. Tapi aku nonton Jailangkung 1 pas tahun baru ramean sama temen hehe

    ReplyDelete
  35. Wah kalo nonton film horor aku nyerah deh, terlalu ciut jiwaku ini. Tapi kalo jalan2 ke Pulau Tidung pake Traveloka mauuuu! Hehehe

    ReplyDelete
  36. Baca tulisan ini rasanya serem2 gimana gitu. Secara saya sgt tdk suka film horor.hahaha...

    Film Indonesia? Gimana klo Si Doel The Movie 1? Sekuel lanjutannya katanya tayang pas Lebaran. Kenapa pilih film ini? Karena saya suka bgt sinetronnya dulu itu. Hehehe..Kuy ditonton,Mbak ��

    ReplyDelete
  37. Aku enggak pede nonton pilem horror sendiri hihihi. Mesti rame-rame, itupun suka keingetan nanti. Duh.
    Sudah lama enggak nonton horror Indonesia, palingan pilem horror Barat yang diputer di tipi aja.
    Soalnya kalau nobar sama keluarga palingan yang genre SU jadi genre horror coret, anakku masih belum boleh nonton.
    Tapi beneran keren setting Jailangkung ini...Indah sekali tempatnya. Dan iya, Pulau Tidung memang keren, belum kesampaian juga ke sana tapinya ...hiks!

    ReplyDelete
  38. Duh pas text mantra memanggil Jailangkung, aku automatis nggak mau baca. Takut ada yang datang wkwkkwk.
    Aku termasuk anak penakut tapi selalu penasaran dengan film horor. Sayangnya belum pernah nonton film Jailakung ini. Film yang pertama kayaknya bagus yaa, cuss deh cari filmnya.

    ReplyDelete
  39. Whoaa ternyata kalau pas terang, keliatan cantik banget ya pemandangannya �� aku udah kebayang horornya karena nonton semua filmnya sama adek.

    Tp dari pas awal nonton, liat pendaratan di bibir pantai itu udah mikir "ini kalo terang pasti kece banget". Ternyata beneraann

    ReplyDelete
  40. Haha bacanya tegang dakuw, ngga berani nonton horor walaupun penasaran dengan film ini..huhu..

    ReplyDelete
  41. Belum pernah nonton film jailangkung 1 maupun 2. Nggak suka film horor.
    Eh, tapi keren ya kalau syutingnya sampai bener-bener ke lokasi real, bunaken, Bali dan lainnya. Salut buat tim riset dan penulis skenarionya

    ReplyDelete
  42. aku ga tertarik nonton horor indonesia krna horornya ngagetin doang. kalo horor luar negeri malah takut beneran haha. yang aman nonton drakor aja deh :D

    ReplyDelete
  43. sama dong sama aku, mba...aku juga lebih sering nonton drama Korea daripada nonton film Indonesia..apalagi film horor...

    ReplyDelete
  44. Ha.. film horor, berani gak ya?
    Memang bagus banget tempat untuk syuting film Jailangkung ini.
    Dan ya, seharusnya sebagai seorang ayah, meskipun kehilangan istrinya ia tak boleh mengabaikan anak-anaknya juga, mereka juga sedih kehilangan seorang ibu.

    ReplyDelete
  45. Eh, aku juga alumnus smu kompleks surabaya dong. Tapi aku ga pernah ketemu yg aneh2 sih walau beberapa kali beracara di sana sampai malam

    ReplyDelete
  46. huhu aku angkat tangan kalo horor.. mending komedi atau drama deh hahah.. yang bikin rileks. Meskipun ternyata lokasi sutingnya kexe banget..

    ReplyDelete
  47. Film yang paling aku hindari ya film horor. Gak kuat euy karena pernah pas remaja nonton suzanna 1x, itu kebayang2nya sampe sekarang. Masa tiap masuk toilet, aku mesti mengamati dulu dari kloset ada tangan yang muncul nggak �� Btw, Pulau Dompu dan Menjangan eksotik banget ya. Pengen deh suatu hari main ke sana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahah sama, tapi bukan krn kebayangnya, cuma gak nyaman aja.
      Iya ya mbak, setuju pulau2 ya bagus banget, moga2 bisa berkunjung ke sana gak cuma liat di tipi aja :D

      Delete
  48. Mantep mba, dari film ngebahas tentang lokasi shootingnya. Aku baru ngeh pernah syuting di Bunaken juga ya.

    ReplyDelete
  49. Nggak berasa dari awal sampai akhir bacanya tahu-tahu habis haha. Duh itu gimana cerita Tasya pas main Jailangkung-Jailangkungan?

    ReplyDelete
  50. Serem ih. Saya mah gak berani nonton film horror begini. Kebayang muluuu. Hihi...

    ReplyDelete
  51. Whoaa..saya paling anti nonton film horor, teh Lendy...
    Gak tau nih, selesai nonton suka terbayang-bayang terus.
    Saya malah lebih suka lihat pemandangan tempat syutingnya, memang indah sekali ya, subhanalloh

    ReplyDelete
  52. Ini apa-apaan Lend????
    Gitu ya lanjut ajah aku baca sampai akhir. hahahaha..

    Bener banget katamu, mengajarkan kata-kata tanggapan itu penting banget ya ke anak. Tolong, terima kasih, maaf, itu kata-kata kunci sebenarnya untuk membentuk relasi yang baik dengan orang lain

    ReplyDelete
  53. Salah satu bucket list aku main ke pulau Menjangan, habis lihat beberapa teman yang main kesana kayaknya asik banget. Apalagi untuk foto boleh juga itu.

    ReplyDelete
  54. Malam malam baca ini bikin aku takut, mbaaa. Gak berani kasih judul horor yang rekomend karena nyebut judulnya aja aku merinding

    ReplyDelete
  55. wiw, beranian ih mbak, aku paling takut nonton film horor Indonesia, lebih banyak ngumpet di balik bantal daripada nontonnya hehehehe

    ReplyDelete