Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Bagaimana Seharusnya Sebuah Blog?

Bismillah, 


Monetize Blog vs Santuy Blog.
Hola sahabat lendyagasshi.

 

Sejujurnya, aku gak pernah menyangka akan menjadi blogger. Duluuu... Jauh sebelum aku rajin menulis, pekerjaanku hanya menulis secara manual, alias diary. Dan diary ini aku simpan baik-baik beserta buktinnya.

Eh, maksudku.. Aku orangnya sereceh itu sih... Dulu sampai punya 1 map plastik isinya tiket bis, tiket kereta, nomer lamaran pekerjaan, sampai bon-bon tempat aku dan suamiku makan bareng. Iya, itu semua aku kumpulin setelah menikah.

Jadi saking senengnya gituloo..
Sampai-sampai semua dijadikan barang kenangan. 

Apakah sampai sekarang masih ada?

Diary-nya masih ada, tapi kudu dicari dulu, hehhee.. Ada hasil testpack banyak banget... Maklum, aku dulu terobesi sama yang namanya "punya anak" lalu setelah hamil dan diperiksakan ke dokter kandungan, koleksiku bertambah yakni foto-foto USG saat anak pertama dari bulan ke 4 kehamilah hingga cek detak jantung yang direkam dengan kertas mirip kertas ATM sepanjang 1 meter.

Wah, kebayang itu kenangan yaa..memorable banget dalam perjalanan hidupku. Dan indah sekali kalau diceritakan kembali. Apakah sahabat punya kenangan yang sama?

Bagaimana Seharusnya Sebuah Blog?



Dulu, Sebelum Mengenal Blog

Seandainya aku sudah kenal blog dari dulu, mungkin aku akan rajin sekali menulis dan berbagi mengenai hal-hal yang aku alami sehari-hari. Sayangnya, dulu aku masih mengandalkan HP yang internetnya gak 24 jam nyambung. Internet di HP hanya menyala kalau aku butuh main FB dan mengirim pesan via akun blackberry.

Belum mengenal blog zaman dulu membuatku menulis banyak kenangan di buku diary. Buku diary-ku pun bukan yang beli di salah satu toko buku besar berskala Nasional itu, tapi beli makanan di sebuah rumah makan dan dengan menebus biaya tertentu, maka mendapatkan yearly planner yang menurutku cantik banget.

Karena aku dulu suka segala hal yang berbau Jepang, jadi paling inget dapat diary-nya tuh motif bunga sakura kecil-kecil dengan spiral yang membuatnya terlihat semakin cantik.

menulis diary secara fisik


Kapan Aku Mengenal Blog?

Setelah menikah 2010 dan pindah ke Bandung, kehidupan awal menikah tentu gak langsung simsalabim donk yaa... Ada jatuh bangun yang kudu aku lewatin bersama pasangan. Ujian perekonomian kerap datang, tapi kalau diingat-ingat kembali, rasanya dulu aku hanya menangis kalau merasa "kurang". Tapi semoga Allah merahmati segala jerih payah suami dalam menafkahi keluarga hingga saat ini.

Awal mula menulis adalah diajakin temen di salah satu komunitas. Dari yang awalnya hanya menulis kesan nonton drama, kesan saat mendengarkan lagu hingga terus semakin banyak yang aku tulis di beranda FB, lalu sahabat teh Shanty Dewi Arifin mengenalkanku dengan blog.

Awal memiliki blog, tentu blog wordpress gratisan. Sayang banget sama blog pertama, sehingga kalau menulis dan memberi pernak-pernik gak pernah sembarangan. Tapi cuma itu kemampuanku membuat blog cantik.

Setelah mengikuti banyak even offline bersama blogger BDG, maka terinspirasi untuk mengubah blog menjadi TLD alias Top Level Domain. Mulai serius menulisnya berarti yaah..?

Iya..

Mulai kenal banyak komunitas blogger dan mulai berani berteman dengan banyak blogger. Salah satunya yang saat ini masih langgeng persahabatan kami di geng Ijoeks. Di sini isinya blogger-blogger kece semua.

Nuansanya uda kaya anak Gryffindor belum?!

 

Geng Ijoeks Member : Ria, kak Dian Ekawati, kak Ety, kak Manda, kak Mugniar, Nyi, Mutmuthea, kak Atisatya Arifin, kak Dwi, kak Ipeh, Nyak Rotun, kak Lidha Bulirjeruk, Sri Luhur, kak Ardiba, Asri, Sinta, kak Mira A, Intan, Titis, kak Elisa Monic, kak Yervi dan kak Rita.



Jigeum, Setelah Mengenal Blog

Setelah 6 tahun di dunia blogger, mungkin aku masihlah anak TK kalau di kehidupan manusia yaa.. Dan gak bisa kupungkiri kalau belajarku yang seperti siput ini hanya tahu hal-hal sederhana mengenai SEO dasar banget untuk blogger. 

Dan masih banyak banget harus belajar dari blogger kece yang selalu memantau algoritma google. Maka dari itu, aku sampai saat ini gak pernah berhenti ingin bergabung dalam komunitas blogger. Karena di sanalah pasti banyak ilmu yang dibagikan. Dan kalau aku bisa mengikuti, aku ikuti.. 

Kalau gak bisa, aku gak terlalu ngoyo juga sih..

Hehhee~


Jadi, Bagaimana Seharusnya Sebuah Blog?

Tidak ada blog yang ideal. Kalau mau bilang Content is The King and SEO is The Queen, tapi aku juga masih jarang memerhatikan SEO dengan sungguh-sungguh dan detil. Kalau dibilang harus mengisi blog setiap hari, akutu tipikal yang kalau riset, butuh waktu..

Jadi bagaimana seharusnya sebuah blog?

Aku pikir blog adalah hasil pemikiran sang penulis. Dan aku rasa, harus banget kita menemukan kebahagiaan di rumahnya masing-masing. Karena blog yang baik adalah blog yang terawat dengan artikel-artikel terbaru yang sesuai dengan kebutuhan sang penulis.

Tidak ada draft lagi yang menganggur dan blog yang bisa menghidupi sang penulisnya. Kalau pun belum sampai ke tahap monetasi, buat happy happy ngliatin PV setiap hari, juga boleh laah.. Pekerjaan receh yang membuktikan bahwa tulisan kita di crawl juga sama google.


Ya,

Kamu gak pernah sendiri di dunia blogger. Pasti banyak teman-teman yang asik untuk diajak berbagi dan bercerita. Pun ketika meng-khawatirkan "Adakah yang akan membaca artikel receh curhatan begini?"

Nyatanya, ada aja yang membutuhkan pencerahan ketika sedang ada masalah. Jadi, selalu yakin bahwa setiap tulisan pasti akan menemukan pembacanya sendiri.


Tetap semangat.

Happy Ramadan 1443 H.

#BPN Ramadan 2022
#day15



With love,



Post a Comment for "Bagaimana Seharusnya Sebuah Blog?"