Dampak Karhutla Sekarang dan Nanti
Hola sahabat lendyagasshi.
Yuk, simak di artikel berikut ini.
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)
Kebakaran hutan dan lahan pada umumnya terjadi pada musim kemarau yang berkepanjangan dan menyebabkan kekeringan. Ditambah lagi adanya fenomena el nino bagi Indonesia yakni peristiwa yang mengakibatkan musim kemarau panjang dan bisa berbahaya.
Hal ini dikarenakan munculnya kekeringan, kebakaran hutan atau lahan, kematian tanaman pertanian, polusi dan asap serta adanya gangguan yang menyasar pada teknologi penerbangan, pelayaran sampai pernapasan.
Salah satu bahaya yang harus diantisipasi masyarakat mengenai fenomena el nino di suatu wilayah saat adalah munculnya berbagai macam penyakit. Bencana alam el nino bisa menyebabkan banyak orang terserang penyakit, seperti demam berdarah, flu, infeksi saluran pernapasan akut hingga penyakit kulit.
Akibat el nino lainnya adalah menurunnya pangan yang ada. Karena kekeringan, tentu tanah pertanian menjadi gagal panen, belum lagi hasil laut yang berkurang karena berkurangnya volume air laut.
Penyebab Karhutla
Kebakaran hutan dan lahan dapat terjadi secara alami, yang memang disebabkan oleh alam atau karena perbuatan manusia. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), berikut hal-hal yang bisa menjadi penyebab karhutla.
Faktor Alam :
Petir
Lelehan lahar gunung api
Gesekan antara pepohonan yang kemudian menimbulkan percikan api
Kekeringan yang panjang
Faktor Perbuatan Manusia :
Pembukaan lahan dengan cara membakar hutan
Penebangan pohon sembarangan
Tidak melakukan reboisasi (penghijauan kembali)
Pembakaran sampah di dalam hutan
Membuang puntung rokok di area hutan
Apa Saja Dampak dari Karhutla?
Terjadinya karhutla di suatu wilayah tentunya menimbulkan asap yang dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup. Tidak hanya itu, kebakaran hutan juga membuat daerah resapan air semakin berkurang karena tidak ada lagi pepohonan.
Dampak Kebakaran Hutan
Rusaknya ekosistem sehingga flora dan fauna yang hidup di hutan menjadi musnah
Asap dari kebakaran hutan dapat menimbulkan penyakit
- Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
- Asma
- Penyakit paru-paru
- Penyakit jantung
- Iritasi pada mata, tenggorokan, dan hidung
Kabut asap akibat kebakaran hutan dapat mengganggu jarak pandang dan transportasi.
Tersebarnya asap termasuk emisi gas karbondioksida dan gas-gas lain ke udara. Hal ini berdampak panjang yakni menimbulkan pemanasan global dan perubahan iklim.
Hutan menjadi gundul sehingga berpotensi menyebabkan tanah longsor hingga banjir.
Berkurangnya sumber air bersih dan bencana kekeringan karena tidak ada lagi pohon untuk menyimpan cadangan air.
Cara Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi akibat faktor alam atau perbuatan manusia bisa ditangani dengan cepat jika adanya kerjasama dan antisipasi bersama antara masyarakat dan pemerintah. Di samping itu, manusia bisa melakukan beberapa cara sebagai langkah pencegahan karhutla. Apa saja?
Melakukan upaya berupa pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca kebakaran hutan dan lahan
Ketika terjadi kebakaran, respons cepat dan efektif dalam pemadaman api sangat penting. Wilayah otonom setempat harus memiliki tim pemadam kebakaran yang terlatih dan dilengkapi dengan peralatan yang memadai.
Pemberdayaan masyarakat lokal untuk membantu dalam pemadaman juga bisa banget berperan dalam merespons kebakaran sejak dini.
Mengefektifkan upaya penegakan hukum terhadap tindak pidana kebakaran hutan dan lahan
Pemerintah memiliki wewenang untuk mengelola lahan hutan secara bijaksana. Hal ini bisa membantu mencegah kebakaran dengan penerapan kebijakan dan aturan mengenai tebang pilih pohon dan penggunaannya. Pemangkasan vegetasi dan tanaman pohon usia tua yang berlebihan akan merusak pengaturan tata guna lahan yang sesuai, dan penerapan metode pertanian berkelanjutan.
Pemeliharaan lahan dengan cara yang mencegah timbulnya material yang mudah terbakar
KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran, terutama kebakaran pada lahan gambut. Salah satunya dengan pembangunan sekat kanal dan perbaikan tata kelola air gambut. Sekat kanal berfungsi mempertahankan air tetap tertahan di gambut sehingga lahan tetap basah dan tidak mudah terbakar.
Kebakaran yang terjadi di lahan gambut sulit dipadamkan sehingga bisa berlangsung kebakaran selama berhari-hari. Api yang berada di bawah permukaan tanah akan sulit dideteksi pergerakannya. Oleh karena itu pemadaman darat perlu didukung dengan pemadaman udara atau water bombing sehingga api bisa benar-benar padam.
Tidak melakukan pembukaan lahan atau penyiapan lahan penanaman dengan cara membakar
Selain membakar lahan, cara persiapan membuka lahan adalah dengan menebang manual pepohonan, merencek, membuat pancang jalur tanam dan membersihkan jalur tanaman.
Tidak meninggalkan bekas api unggun dalam keadaan bara api yang masih menyala
Bagi traveller, alagkah bijaknya untuk tidak membuat api unggun di lahan perkemahan yang rawan kebakaran. Kalaupun menyalakan api, pastikan untuk meninggalkan dalam keadaan yang benar-benar padam, tidak meninggalkan bara api sedikit pun.
Tidak membuang puntung rokok di hutan
Buat yang merokok, bisa dihindari sebentar kebiasaan ini yaa.. Kalaupun kudu merokok, maka bawa pulang kembali di dalam tas untuk puntung yang sudah selesai dihisap. Agar bara-bara dan sampahnya tidak mengotori bahkan membahayakan hutan.
Tidak menebang pohon sembarangan
Perlunya edukasi mengenai tebang pilih tanaman atau pohon ini agar terhindar dari hutan yang gundul dan rawan kebakaran hutan saat musim kemarau.
Tidak membuang sampah sembarangan
Seperti halnya puntung rokok, sampah ketika bermain ke hutan juga alangkah bijaknya untuk dibawa kembali. Sedih rasanya melihat tumpukan plastik yang mengotori hutan dan menyebabkan bencana sampah dan hilangnya keindahan hutan akibat menumpuknya sampah plastik, stereofoam, sedotan dan lain-lain.
Bersama Bergerak Berdaya UntukmuBumiku Bersama TeamUpforImpact
Hal sesederhana bergerak bersama Team Up for Impact pun akan sangat membantu sekali dalam mencegah karhutla loo..
Kenapa?
Karena kita sama-sama mengedukasi pembaca untuk melakukan hal-hal sederhana yang bisa turut menjaga bumi. Seperti tulisan di atas dan menyebarkannya melalui sosial media yang kita miliki.
Caranya gampang banget, gaiiss...
🩷 Bisa dengan membuka website Team Up for Impact dan ikuti challenge sederhana yang tersedia di website tersebut setiap hari. Seperti diet tisu, menghemat penggunaan listrik, tidak membeli makanan/ minuman kemasan, hapus e-mail tidak penting.
Tuuh.. kan, gancil kan ya..
🩷Atau bisa juga dengan bergabung di komunitas dengan aksi yang sama, #EcoBloggerSquad siap menyuarakan aksi-aksi sederhana yang bisa kita lakukan agar bumi tetap tersenyum, terbebas dari karhutla.
Untuk info mengenai aksi apa yang bisa kita lakukan dan isu-isu mengenai lingkungan dan hutan, sahabat lendyagasshi bisa pantau sosial media dari
@pantaugambut
@teamupforimpact
@ecobloggersquad
#BersamaBergerakBerdaya #UntukmuBumiku #TeamUpForImpact #EcoBloggerSquad #EBSSenior
@pantaugambut @ecobloggersquad
With love,
aku tuh kadang heran sama orang-orang yang segaja ngebakar lahan. padahal kita semua tuh tahu dampaknya buat kita sendiri bahaya banget. tapi kok yoo masih aja dilakuin. dahlah, saya menyerah pada mereka 🙃 mau mengedukasi temn-tmn yang amsih punya rasa kemanusiaan aja lewat konten medsos
ReplyDeleteSoalnya mereka nggak ikut merasakan dampaknya, sis, makanya diem-diem bae. Paling juga mereka lagi ngadem di rumah pakai AC. Sementara itu yang di sana sesak dan panas-panasan. Iya kita edukasi yang masih waras aja
DeletePaling ga suka kalo ada yg buang puntung rokok sembarangan. Dia gak sadar kalo kesalahannya bisa bikin kebakaran brsar
ReplyDeleteKasihan banget yang terdampak karhutla dan sesak nafas.
Sedih sebenarnya kalau hutan sampai banyak yang hilang. Tapi saya nggak bisa ngelakuin hal yang berarti. Paling cuma diet tisu jarang banget pake tisu, membiasakan kebiasaan jadul bawa sapu tangan ke mana-mana, menghindari makanan kemasan karena saya juga kurang suka makanan pabrikan kaya gitu. Selebihnya kalau ada rejeki donasi sedikit ke organisai lingkungan hidup.
ReplyDeleteMilah sampah udah pernah saya lakuin bareng tetangga-tetangga. Tapi tukang sampahnya ngambilnya tetep aja dicampur, buangnya juga kayanya dicampur. Pernah ada program bank sampah daur ulang, tapi cuma jalan sebentar.
Tapi aku baca2 tuh emang 95% karhutla akibat ulah manusia teh. Huhuu. Miris banget kan. Mana dampaknya ngaruh banget kaya asap yang bisa bikin penyakit. Temenku di Kalimantan udah pada ngelu mulu kalau lagi musim karhutla. Sampe sesek napas ceunah. Emang kalau ngga mulai dari kita yang bergerak, mau nunggu sampai kapan kan?
ReplyDeleteSaya dukung banget penegakan hukum terhadap pelaku pembakar hutan. Kok enak banget demi cuan bakar hutan merugikan orang lain dan lingkungan.
ReplyDeleteDari opening artikel di atas, bisa diibaratkan ada orang yang seenaknya ngomong begini ya, Mbak, Ah, urusan nanti, urusan belakangan.
ReplyDeleteKalau dampaknya dirasakan dia sendiri, ya tidak masalah. Tapi jahat sekali bagi orang-orang yang sengaja membakar hutan dan lahan untuk kepentingan sendiri, tapi dampaknya dirasakan oleh banyak orang, bahkan bisa dirasakan untuk anak cucu kemudian.
Makanya soal karhutla ini, harus segera ditindaki tegas. Terus terus diupayakan tindakan perbaikan lingkungan. Dan harus semua orang yang bergerak, agar bisa mendapatkan hasil maksimal.
Hal hal kecil yang kita anggap sepele bisa berdampak besar bagi hutan yang menyebabkan kebakaran hutan.
ReplyDeleteBergerak bersama berdaya bareng teamup for impact ini salah satu aksi nyata kita semua untuk menyelamatkan hutan dari karhutla.
ReplyDeletesetuju kak,
Deletekarena memang harus ada yang mengajak untuk cegah karhutla dan saling dukung dan kerjasama semuanya ya.
Sedih banget ya kak. Padahal hutan, kita sangat penting. Kita bergantung akan hutan. Sekarang saja sudah banyak dampak negatif yg kita rasakan akibat kebakaran karhutla.
ReplyDeleteKayaknya perlu deh untuk ditindak tegas orang yang sengaja membakar hutan agar tidak terjadi lagi, biar gimana hutan adalah paru-paru bumi.
ReplyDeleteSetuju sih kak. Bagi kita yg tinggal di perkotaan, ya emg ga bs bertindak banyak. Selain menyuarakan opini kita tentang karhutla ini via tulisan.
ReplyDeleteTp bagi hg ga pny lahan bnyk utk menanam.pohon, ha kita bs menanam bunga2an dlm.pot/pekarangan rumah meski kecil2an/vertical garden yg pny ketrampilan utk itu. Biar udara di sekitar kita tetap segar meski kkta tinggal di kota.
Setuju sekali Mas. Kita harus bersama berjuang seputar karhutla ini dengan cara kita masing-masing. Termasuk lewat tulisan juga. Untuk lingkungan rumah, bisa menanam tanaman di pot. Termasuk juga membeli bibit pohon untuk donasi penghijauan.
Deletesekarang aja nih udah banyak hal-hal yang bikin kita sedih , semua bermula dari hutan yang semakin langka akibat terbakar salah satunya.
ReplyDeleteKemarau panjang, kekeringan di mana-mana, kalau hujan dikit banjir, udah nggak ada musim yang jelas kek dulu pulak
Sedih banget kalau mendengar berita tentang kebakaran hutan...karena dampaknya itu nyata....hera kenapa Manusia tu serakah.
ReplyDeleteKarhutla itu memiliki dampak yang buruk untuk masa depan. Harusnya kita semua mulai sadar tentang pentingnya menjaga hutan agar dapat dinikmati oleh anak cucu kita..
ReplyDeleteDuh, dampak karhutla yg udah bertahun lalu, dampaknya kita rasain sekarang yah. Jadi memang harus kudu mesti wajib banget jaga hutan, supaya hidup kita dan anak cucu selamet ke depannnya.
ReplyDeleteKesadaran yang tinggi ini memang harus ditanamkan pada kita semua ya teh Lendy. Membuang ego dan menyadari bahwa hutan itu harus tetap dijaga kelestariannya
ReplyDeleteSetuju kak,
DeleteRasa ego ini nih yang mungkin masih bercokol dalam diri.
Padahal jaga hutan kewajiban bersama, dan kudu bareng-bareng menjaganya dan mengatasi kalau terjadi karhutla
Dampak karhutla emang dahsyat banget
ReplyDeleteMakanya perlu kita cegah ya teh
Tantangan TUFI menjadi salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi dampak karhutla
miris dan sedih bgt klo membahas kebakaran hutan dan lahan.. sya yang bertempat tinggal di pulau kalimantan, ketika musim kemarau panjang sering "menikmati" hasil kebakaran hutan dan lahan gambut berupa asap2 bakaran yang menyesakkan dada
ReplyDeleteSepertinya memang harus ditindaklanjuti bagi kriminal yang membakar hutan, karena hutan harus dilindungi demi masa depan kehidupan anak cucu kita nantinya, karena kebakaran hutan asap asapnya akan menyesakkan masyarakat setempat
ReplyDeleteAdikku dulu lama bekerja untuk sebuah perkebunan sawit di Sampit, Kalimantan. Cerita tentang KARHUTLA sering terdengar dari mulutnya karena membakar ini adalah cara tercepat dan termurah bagi pemilik perkebunan untuk membuka lahan.
ReplyDeleteSungguh egois.
Sementara di lain pihak, banyak efek buruk yang ditimbulkan dari pembakaran ini. Bahkan pernah di satu masa, pembakaran lahan di Indonesia menerjang sampai ke Malaysia dan Singapura. Malunya.
Tapi semoga dengan adanya sosialisasi seperti ini bisa membuka mata publik tentang bahayanya KARHUTLA dan bagaimana efeknya terhadap masa depan jika kita terus membiarkan hal ini terjadi.
fotonya ngena banget
ReplyDeleteKarena saya pun selalu membayangkan hewan yang terpanggang hidup-hidup ketika terjadi kebakaran hutan
Anehnya banyak yang nyepelein mereka
Gak peduli mereka hidup atau mati
Duh! Sedih banget ya kalau mendengar berita kebakaran hutan dan atau lahan. Efeknya tuh kemana-mana dan gak hanya di masa sekarang... Masa depan juga jadi terpengaruh.
ReplyDeleteTAnggung jawab siapa sih sebenarnya mengenai kelestarian hutan ini? Pemerintah? Masyarakat? Pengusaha?
Please, mari kita jaga bumi kita tercinta ini. KAlau bukan kita yang menjaga, terus sapa lagi?
kerasa banget sekarang Palembang dilanda karhutla.. asepnya dari pagi sampai malam masih tebal.
ReplyDeleteBener banget nih menjaga hutan penting banget karena hutan bermanfaat untuk kelangsungan hidup makhluk hidup, seminimal mungkin bukan lahan dicegah aplagi memakai cara membakar lahan
ReplyDeleteKasian banget kalau kebakaran hutan itu tidak hanya pohon dan manusia yang rugi, tapi hewan juga bisa mati atau kehilangan tempat tinggal.
ReplyDeletemasa kering yang berkepanjangan emang PR besar buat lingkungan yaa, sawah aja pada kekeringan dan ga bisa tanam, apalagi hutan yang isinya kayu dan jadi mudah terbakar (hallowulandari)
ReplyDeleteya Allah sedih sih ini kalo ngebahas kahutla :( apalagi sekarang2 ini isu polusi marak sekali, banyak yang sudah kena ispa di jakarta dan sekitarnya. anak-anak dan bayi pun kena dampaknya
ReplyDeletePaling sepakat dan paling utama, saya mendukung soal efektifkan hukum pidana bagi pelaku kerusakan hutan dan lahan. Karena bagaimanapun juga, karhutla ini bukan lagi persoalan individu semata, tapi lingkup negara dan dunia.
ReplyDeleteNah musim kemarau sekarang ini pas pandemi sudah berakhir, para pendaki gunung mulai lagi banyak mengadakan kegiatan. Semoga mereka selalu aware terhadap sampahnya dan juga tidak bikin api sembarangan yang bisa menimbulkan kebakaran
ReplyDeleteYang bikin juengkel dan keki adalah mereka yang suka bakar-bakar lahan dengan dalih untuk ditanami atau buat bakar sampah bisa sampahnya berkurang. Padahal asap pembakaran itu bikin sesak orang yang ada di sekitar dan dampaknya juga ke ekosistem mereka. Ngeri baca berita di beberapa media besar baru-baru ini contohnya kasus di NTT itu. 💔
ReplyDeleteSampai sekarang pun masalah karhutla belum usai. Banyak yang belum tergerak untuk peduli. Kampanye melalui tulisan adalah salah satu aksi nyata kita, terutama seperti aku yg jauh dari hutan.
ReplyDeleteSedih banget kalau dengar kebakaran hutan dan ini sudah sering terjadi, padahal dampak yang ditimbulkan ini lo, panjang dan banyak sekali akibatnya
ReplyDeleteSebel banget karena ulah segelintir orang yang ingin cepat mendapatkan keuntungan tapi mengorbankan lainnya
Masa kemarau kayak gini memang karhutla udah menjadi event tahunan sepertinya. Butuh tindakan lebih untuk bisa mencegahnya. Saya tinggal di Kalimantan, hampir setiap hari saya mendengar suara sirene pemadam kebakaran akhir-akhir ini, padahal dari pemerintah di sini juga sudah berusaha semaksimal mungkin (kata mereka). Saya harap semoga masalah ini bisa cepet terselesaikan
ReplyDeleteternyata separah itu ya di kalimantan sampai-sampai sering mendengar sirine pemadam kebakaran. sedih dengernya, padahal dampaknya bisa berkepanjangan. dan proses menyembuhkan lahan setelah karhutla juga tidak sebentar
DeleteDampak dari karthula itu sangat serius ya, bisa berpengaruh besar bagi kita manusia sendiri. Makanya mesti rajin merawat hutan dan lahan.
ReplyDeleteDampak KARHUTLA emang gak banget, sebagai orang yang punya kampung di Sumatera Selatan. Rumah ibu saya dulu sering banget kena dampak kabut asap yang gak sebentar dan menimbulkan berbagai macam penyakit pernapasan. Semoga KARHUTLA ini kedepannya bisa teratasi dan bisa dilakukan pencegahan sedini mungkin.
ReplyDeleteDampak kebakaran hutan memang harus menjadi perhatian kita ya teh. Jika kita tidak merasakan, next anak cucu kita kelak. Awareness ini harus ada
ReplyDeleteaku memang blm pernah terdampak langsung dan ga pingin kena.. tapi ponakanku pernah euy pada kena ispa. ada yg kena pneumonia jg.
ReplyDeleteSemoga dengan membaca ini bisa saling mengingatkan, agar kita bijak menyikapi kondisi lingkungan yaa. Perubahan hanya bisa dilakukan mulai dari sendiri. Semoga kita bisa saling jaga bumi yang kita pijaki.
ReplyDeleteSensi banget aku kalau menemukan sampah campuran yang ditumpuk begitu saja. Nggak usah di hutan deh, di kebun aja, terus dibiarin. Rasanya tuh gereget gimanaaaa gitu. Terasa banget kalau belum banyak pihak yang sadar betapa menjaga ekosistem tetap lestari itu banyak ngasih pengaruh dalam kehidupan kita. Apalagi kalau sampai karhutla. Duhaduh ...
ReplyDeleteJika boleh berbicara fakta lain ditemukan di lapangan. Karhutla tidak hanya sebatas kebaratan hutan secara alami atau akibat beberapa oknum.
ReplyDeleteTapi beberapa fakta di lapangan saya temukan pada saat liputan. Seharusnya pemerintah lebih selektif memberikan izin dalam pembukaan lahan terkhusus untuk perusahaan besar. Contohnya pembukaan lahan sawit di riau dan beberapa daerah di Sumatera Barat.
Stop karhutla krn efeknya lgsg terasa utk penduduk yg berdiam di sekitar hutan. Waktu tinggal di Sumatra pernah ngerasain sesak akibat pembakaran lahan
ReplyDeleteSedih banget ya melihat dampak karhutla ke hewan, flora dan manusia. Pinginnya ga ada lagi karhutla di Indonesia
ReplyDelete