Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Rekomendasi Buku Untuk Mulai Membangun Komunikasi Digital Public Relations

Bismillah,


Review Buku Digital Public Relations karya Dudi Rustandi.
Hola sahabat lendyagasshi.



Tren mendapatkan sebuah informasi kini semakin bergeser.
Dulu, aku ingat betul bagaimana Bapak setiap pagi mengambil koran yang dilemparkan ke teras rumah oleh loper koran langganan.

Apalagi kalau Bapak rahimahullah ingin mendapatkan informasi lebih mendetail mengenai politik, misalnya, Bapak akan membeli sebuah majalah yang konsisten mengangkat tema tersebut.

Selain melalui media literasi, tak lupa, televisi ikut memegang peranan penting dalam menyampaikan informasi terkini.

Itulah yang terjadi pada public relations 2.0 yang dialami pada generasi baby boomers hingga generasi Y atau yang biasa disebut generasi milenial.


"Pada era tradisional, PR (Public Relations) harus melalui media tradisional lalu sampai ke publik, sedangkan para era 2.0, PR lansung berhadapan dengan publik atau justru publik sendiri yang menjadi PR organik."


Kutipan Digital Public Relations, hal. 23


Setelah mengalami rantai informasi yang cukup panjang untuk bisa sampai ke masyarakat, maka seiring dengan bertambah majunya teknologi, maka kini rantai informasi ini pun semakin singkat.

Pergeresan inilah yang disebut dengan istilah disrupsi.


Melalui buku dari Pak Dudi Rustandi, seorang dosen Prodi Ilmu Komunikasi Telkom University yang kini sedang menempuh pendidikan S3 Program Studi Ilmu Komunikasi Bandung, buku ini bukan hanya sekedar hasil pengamatan beliau, namun juga merupakan catatan mata kuliah penulis sejak pertama mengembangkan tema "Cyber Public Relations".


Yuk, simak resensi Buku Digital Public Relations di artikel berikut ini.



Digital Public Relations

Review Buku Digital Public Relations
Digital Public Relations


Data Buku :

Judul : Digital Public Relations
Penulis : Dudi Rustandi
Penyunting : Nunik Siti Nurbaya

Penerbit : Simbiosa Rekatama Media
Terbit : Cetakan I, April 2024


Tebal : 244 halaman
Kategori Buku : Non-fiksi, Public Relation, Komunikasi

Baca buku fisik
Beli di Tokopedia @Digisense

ISBN : 978 602 8740 58-6



Resensi Buku Digital Public Relations

'Everything is changing, and (in our opinion) it's for the better.
People are blogging.
Journalists are becoming bloggers.
The masses are creating and sharing content via social networks.'

Kutipan Digital Public Relations, hal. 22



Ya, masa kini semua telah berubah.
Semua bisa dengan mudah memperoleh informasi hanya dengan membuka sosial media.

Dari mulai berita viral, yang entah sesuai fakta atau tidak, hingga berita yang hoax, semua dengan mudahnya sampai ke masyarakat melalui media sosial.


Ada juga fenomena seseorang yang dari bukan siapa-siapa, namun karena memiliki gaya yang unik dalam menyampaikan konten atau memiliki materi konten yang menarik, lalu menjadi terkenal. Istilah kerennya selebgram.

Jadi, di era digital ini, semua orang bisa dikenal banyak orang.
Baik itu dengan citra positif atau negatif.


"Public relations is a strategic communication process that builds mutually beneficial relationships between organizations and their public."

(Page and Parnel, 2019 : 47) — Kutipan Digital Public Relations, hal. 22




Konsep Media Sosial Untuk Public Relations 

"Media sosial adalah sebuah platform yng membantu transfer pengetahuan dan percakapan dalam sebuah tempat ketika orang-orang dapat dengan mudah mencampur dan mencocokkan keduanya.
Tempat ini sangat besar dan signifikan, seperti facebook, bebo, wikipedia, dan blog."

(Phillip dan Young, 2009 : 103) — Kutipan Digital Public Relations, hal. 147


Saat ini, siapa yang tidak memiliki sosial media?
Semua orang bahkan anak-anak pun memiliki sosial media sebagai media berkomunikasi dengan teman-temannya, baik yang sudah dikenal di dunia nyata ataupun teman maya.


Dan bukti betapa powerful-nya sebuah sosial media ini ditunjukkan kasus yang baru-baru ini viral mengenai seorang ulama yang juga merupakan pejabat negara mendadak viral melalui komentarnya saat ceramah.

Video tersebut viral di berbagai platform dan mendadak menuai pro dan kontra yang luar biasa dari masyarakat.

Semua orang bisa berpendapat sesuai dengan sudut pandang masing-masing.
Salah benar menjadi sebuah penghakiman bersama-sama di dunia digital.

Lalu, beramai-ramai hastag sekaligus petisi menurunkan sang ulama tersebut ditandatangani dan disetujui masyarakat.

Ya, seperti itulah media informasi saat ini bekerja.
Cepat, tepat sasaran dan akurat.


Itu baru satu kasus dari sekian banyak kasus yang sempat heboh dan viral setiap harinya di beranda sosial mediamu. 


Apakah sahabat lendyagasshi bagian dari hal tersebut?

Ya, tentu saja.
Kalau profesi pembaca lendyagasshi adalah influencer, blogger atau konten kreator.

Buku Digital Public Relations Abah Raka beli dimana


Sekarang, apa dampak dari cepatnya informasi ini beredar melalui sosial media?



Dampak Sosial Media 

Tentu saja kecepatan informasi ini berdampak bagi masyarakat.
Kalau dulu informasi didapat secara bertahap, jadi minimal ada saringan dari berbagai lapisan sebelum sampai ke masyarakat, namun kini.. dengan kemudahan teknologi, masyarakat semakin mudah mendapatkan informasi, baik berupa tulisan atau video.


Kemudahan ini menimbulkan dampak, seperti :

Dampak Positif

Mudahnya Akses Informasi
Meningkatkan Komunikasi dan Koneksi
Sumber Informasi dan Edukasi
Meningkatkan Kesadaran Sosial

Mendukung Bisnis dan Pemasaran
Membangun Komunitas dan Jaringan
Platform Kreativitas dan Ekspresi Diri
Memudahkan Aktivisme dan Mobilisasi
Peluang Karier dan Profesional


Dampak Negatif

Ketergantungan dan Gangguan Mental
Penyebaran Informasi Palsu (Hoaks)
Cyberbullying dan Trolling
Pengaruh Negatif pada Kesehatan Mental dan Emosional
Kehilangan Privasi dan Keamanan Data
Distorsi Realitas dan Kebencian Sosial
Gangguan pada Produktivitas dan Konsentrasi
Penurunan Keterampilan Komunikasi Langsung



"Eksistensi beragam media sosial dapat menjadi saluran agensi internet. Satu sama lain saling menguatkan. Juga sarana membangun komunikasi horizontal dengan publik.
Hubungan yang terbangun pun lebih personal sehingga media sosial menjadi salah satu kekuatan organisasi dalam menjalin relasi, membangun reputasi, serta menciptakan kepercayaan bagi publik."


Kutipan Digital Public Relations, hal. 164



Public Relations Seperti Apa Seharusnya Kita Lakukan Saat Ini?

Melalui buku yang ditulis Pak Dudi Rustandi "Digital Public Relations" ini, aku jadi memahami perkembangan PR dari waktu ke waktu. Dan dengan bahasa yang mudah dipahami, Pak Dudi mengajak pembaca untuk membuat konten kreatif yang tetap memanusiakan manusia.

Maksudnya adalah meski saat ini dengan mudahnya kita memperoleh informasi dan membagikan informasi, namun tujuannya tetap untuk kebaikan. Dan tetap, teknologi ini dikendalikan oleh manusia, sebagaimana mestinya.

Penulis buku Digital Public Relations
Alasan membaca buku Digital Public Relations



Jika waktunya istirahat, maka istirahatlah dengan baik dan jauhkan distraksi gadget.
Tetap fokus pada pekerjaan utama dan walaupun teknologi sudah maju, AI melakukan banyak otomatisasi pekerjaan dan mengganti peran manusia, satu hal yang tidak dapat mengganti peran manusia, PERSONALISASI.

Semua yang menggunakan rasa, akan terasa sampai ke pembaca.



Kesimpulan

Buat penikmat buku non-fiksi, praktisi yang memiliki keseharian sebagai konten kreator atau blogger dan influencer, aku rasa sangat butuh sekali ilmu dari Pak Dudi dalam buku "Digital Public Relations".

Tidak hanya menjelaskan seperti layaknya mengikuti kuliah Public Relations, tetapi juga karena beliau seorang praktisi, maka bisa menjelaskan sesuai dengan keadaan aktual yang dialami oleh para influencer dan blogger.

Seperti misalnya apa saja komponen yang harus diperhatikan ketika membuat konten, apa saja yang berkaitan dan memengaruhi, sampai penjelasan dari sisi public relations untuk menggunakan bahasa yang menunjukkan persona seseorang ketika kita berada di ruang publik digital.

Meski dunia digital ini seringkali membuat seram dengan keburukan yang mungkin saja terjadi, namun jika kita cerdas memanfaatkan serta mengendalikannya, maka dunia digital bisa sekaligus menjadi alat media komunikasi, ladang penghasilan hingga media informasi yang memberikan banyak keuntungan tanpa batas.

Siapa Dudi Rustandi Penulis Digital Public Relations
Profil Penulis Buku Digital Public Relations


Dapatkan buku Digital Public Relations di Tokopedia dengan mencari di akun @Digisense agar mendapatkan buku asli dan pengiriman yang super cepat hingga sampai ke rumahmu.


Selamat Membaca dan Menikmati Perjalanan Bersama Buku Pilihanmu.



Salam hangat,


44 comments for "Rekomendasi Buku Untuk Mulai Membangun Komunikasi Digital Public Relations"

  1. Yeay aku juga sudah baca buku ini, mencerahkan ya teh jadi tahu nih dari PR 1.0 sampe 5.0 memang makin berkembang

    ReplyDelete
  2. Membaca review buku ini dari mba Lendy bikin aku semakin tertarik untuk punya buku Digital Public Relations yang begitu bergizi dan kaya akan wawasan serta pengalaman sang penulis.

    Perkembangan dunia PR dari waktu kewaktu begitu menarik untuk ditelusur. Secara total halaman pun masih aman nih buat menemani perjalanan naik KRL Bogor Jakarta atau sebaliknya.

    Dan yang pasti aku pun sangat butuh ilmu dari buku ini supaya saat membuat konten baik buat socmed ataupun blog tetap mengedepankan sentuhan personal.

    ReplyDelete
  3. Gimana ya cara strategi jangkauan dalam digital public relation? penting banget nih buat pemilik usaha hehehe

    ReplyDelete
  4. Sebagai kreator digital kita dituntut adaptif ya kak. Salah satunya ya belajar dari buku. Salut sih, lihat mba Lendy rajin baca dan review buku.

    ReplyDelete
  5. Review yang informatif dan mendalam! Buku Digital Public Relations karya Dudi Rustandi menurutku ndaging dan memang sangat dibutuhkan di era sekarang. Membuka wawasan tentang pentingnya adaptasi Public Relation di era digital. :D

    ReplyDelete
  6. Ulasan yang menarik untuk orang sulit melakukan presentasi ke public. Belom pernah baca buku buku itu. Tapi keliatan banyak ilmu disana. Terima kasih infonya kak!


    Newsartstory

    ReplyDelete
  7. Suka banget teh reviewnya, kutipannya ngena banget, apalagi jika menyoal dampak budaya digital ya, bener-benar harus kita harus literasi banget.....

    ReplyDelete
  8. Sekarang komunikasi digital juga penting untuk dipelajari, ya. Termasuk juga untuk para blogger. supaya konten yan dihasilkan semakin bagus dan enak dibaca

    ReplyDelete
  9. Saya jadi inget dulu langganan koran Warta Kota. Pagi-pagi sudah ada di depan rumah. Langsung saya baca sambil menyeruput secangkir teh manis hangat. Waktu itu belum marak berita hoax nggak kayak sekarang.

    Medsos memang ada plus minusnya. Bagai dua mata pisau, di satu sisi bisa memberikan manfaat positif, tapi di sisi lain bisa jadi boomerang kalau nggak bisa memanfaatkannya.

    Semoga dengan kehadiran buku karya Dudi Rustandi ini bisa memberikan pencerahan bagi seluruh pembacanya, biar bisa menyikapi secara positif tren digital saat ini. Very nice 👍 sharing

    ReplyDelete
  10. memang beda banget ya era tahun 90-an dengan sekarang. dulu kita kalau ngomongin iklan itu ya di televisi kalau sekarang malah iklan bisa berbentuk endorsement dan konten viral gitu. sebagai gen milenial memang seharusnya kita juga belajar digital public relation ini

    ReplyDelete
  11. Aku langsung fokus sama dampak social medianya, nih! sepertinya sosmed ini menjadi sesuatu yang harus selalu diperhatikan keselarasannya dengan kehidupan keseharian, apalagi untuk kawula muda milenial atau yang sekarang disebut dengan gen-z.

    ReplyDelete
  12. Review bukunya sangat membantu!
    Buku tentang Public Relations ini pasti berguna banget untuk yang ingin mendalami dunia PR. Terima kasih kak sudah berbagi informasi, jadi tertarik untuk membaca dan menambah wawasan!

    ReplyDelete
  13. Di tengah perkembangan jaman dengan AI dan kecanggihan teknologi lainnya memang kudu cerdas kita menyikapinya, apalagi sebagai pekerja digital ya. Boleh nih disimak lebih lanjut bukunya

    ReplyDelete
  14. Media sosial itu memang ada plus minusnya, tergantung kebijakan yang menggunakannya.
    Saya juga berusaha untuk membuat konten yang bermanfaat untuk pembaca, setelah baca buku Digital Public Relations. Karena konten kita juga bagian dari publik relation, ya ...

    ReplyDelete
  15. Membuat konten kreatif yang tetap.memanusiakan manusia...wah dalem banget ini. Sepertinya buku ini mesti jadi bacaan wajib bagi konten kreator dan semua terutama agar lebih bijak dalam mengambil peran di dunia digital

    ReplyDelete
  16. Media sosial ini berpengaruh besar ya saat ini dan jadi hal yang penting bagi Digital Public Relations. Saat ini medsos jadi ajang buat menyampaikan aspirasi bahkan membangun branding

    ReplyDelete
  17. Yaps. Hari gini semua orang punya medsos. Tapi kemudahan teknologi sendiri bukan berarti tanpa dampak juga yaa. Badai informasi kadnag malah justru menjerumuskan kalau kita ngga bijak memilih dan memilah info yang akurat. Jadi penasaran sama buku Digital Public Relations ini, bagaimana peran manusia tetan on track mengendalikan teknologi dengan tujuan kebaikan.

    ReplyDelete
  18. Setuju sekali kak selama kita cerdas memanfaatkan media justru kita mendapatkan banyak manfaat ya,

    ReplyDelete
  19. Membaca ulasan ini, aku jadi makin tertarik dengan buku digital public relations ini
    Buku ini relate dengan dunia digital saay ini ya teh

    ReplyDelete
  20. Iya, jaman dulu untuk mendapatkan informasi, andalan banget tuh media cetak. Kini, semudah membalikkan telapak tangan aja untuk mendapatkan berbagai info, termasuk review produk. Makanya penting banget tuh menguasai teknik public relation secara digital.

    ReplyDelete
  21. Saya kebetulan mengalaman masa itu, Mbak. Di mana untuk mendapatkan sebuah informasi, saya harus menunggu dulu. kalau sekarang kan, serba cepat. Baru kelar pertandingan bulutangkis, 15 menit beritanya sudah ada. Dan sebenarnya dunia digital sangat bermanfaat dan membantu kita. Asal digunakan dengan bijak.

    ReplyDelete
  22. Buku Digital Public Relation dari Pak Dudi Rustandi ini saya rasa perlu dimiliki para content creator agar penyampaian kontennya berbobot dan tidak sekadar "asal viral".

    ReplyDelete
  23. Bener banget, Teh Lendy. Kalau dulu mau tahu berita harus beli koran atau nunggu warta berita di TV. Sekarang tinggal buka X daan langsung kelihatan mana aja berita yg viral.
    Ketika masyarakat jadi public relation maka seharusnya mereka juga belajar ilmu PR agar tidak menyebarkan hoax.

    ReplyDelete
  24. Penting banget nih baca buku PR kaya gini ya. Agar kita juga bisa dengan bijak menggunakan teknologi. Terkesan seperti tidak sedang bicara di publik, padahal semua orang bisa melihat apa saja melalui digital.

    ReplyDelete
  25. Era disrupsi emg merusak semua tatanan media. Zaman now, semua orang bisa menjadi wartawan. Berbekal ponsel murah sekalipun, upload ke sosmed, jadi lah konten kita akan menjadi viral. Ingat Alif Cepmek yg hny bikin konten dr depan rumah. Lantas petisi utk mencopt jabatan penting yg katanya gus itu. Hehe. Dengan kekuatan netizen, petisi utk mencopot jabatan itu mkn viral dan akhirnya emg mundur deh.

    Emg ada positif dan negatifnya siih era digital ini. Kita hrs mengerti public relation utk menjembatani itu semua agar informasi yg kita bikin/yg kita terima bs sesuai dgn aturan yg ada/hati nurani kita.

    ReplyDelete
  26. Jadi kangen dengan koran dan majalah yang banyak banget macamnya dahulu kalau pas lewat lapak koran majalah. Tren memang sudah bergeser saat ini. Semua informasi bisa didapat dengan ketik satu atau Dua kata di search engine. Banyaknya data digital ini memudahkan tapi juga memusingkan. Kadang bingung mana yang hoax atau beneran. Terima kasih review buku yang keren ini ya Teh.

    ReplyDelete
  27. Wah jujur aku juga kangen sih ngambil koran yang dilempar bapak koran setiap hari dan mendapatkan banyak informasi dri sana. Memang sekarang zaman sudah berubah ya, ada baiknya juga mempelajari bagaimana praktek digital pr dilakukan hari ini

    ReplyDelete
  28. Dunia digital saat ini dengan media sosial sebagai salah satu pendukung masyarakat untuk menyertainya mempunyai sisi positif dan negatif yang bisa diberdayakan oleh penggunanya. Mudah-mudahan masyarakat semakin melek dan dewasa untuk bijak dalam dunia digital public relation, salah satunya yang berhubungan dengan media sosial

    ReplyDelete
  29. Aku juga sudah baca buku "Digital Public Relations" karya Dudi Rustandi ini. Banyak banget memang insight yang bisa diambil terutama bagi blogger yang juga merupakan bagian tak terpisahkan dari PR digital.

    ReplyDelete
  30. Kebetulan nih aku lagi mau belajar soal public relations, semoga ada di toko oren, mau beli. makasih review-nya ya mbak Lend

    ReplyDelete
  31. Sepertinya aku perlu banget buku seperti ini, karna dalam segi komunikasi publik kurang banget

    ReplyDelete
  32. Oooww,, jadi ini yang kapan hari cerita lagi 'kuliah' itu, hihi. Kutipan-kutipannya relate sekali dengan yang terjadi sekarang. Tapi aku tersentil sama kalimat 'jika ada waktu istirahat, istirahatlah sebentar jauh dari distraksi gadget'. Ini masih jadi PR buatku, huhu. Kayak yang susah banget gitu jauh-jauh dari hp, kenapa sih? Satu lagi, 'semua yang menggunakan rasa, akan terasa sampai ke pembaca'. Mak jlebb. Deep sekali sodara.. Apakah aku harus mulai baca tentang PR juga? Tapi akhir-akhir ini aku masih bergelut sama diri sendiri, tentang overthinking, afirmasi positif dan self-healing. Ya gapapa sih ganti tema ya kan, siapa tahu malah kalo baca buku genre lain begini bisa menghilangkan overthinking dan anxiety ku yang sering kambuh-kambuhan gajelas hiks :'(

    ReplyDelete
  33. Media digital kalo digunakan secara bijak maka dampaknya pun juga baik. Bacaan yang menarik ini bukunya terkait dunia digital saat ini, karena bisa dapat insihgt bagaimana komunikasi publik dengan media digital yang apik

    ReplyDelete
  34. Bagus bukunya, kayaknya saya harus baca biar lebih terbuka pemahamannya terhadap dunia digital

    ReplyDelete
  35. Cara berkomunikasi jadi hal yang penting di era digital ini, ya, Kak Lendy. Apalagi buat kita yang blogger ini.

    ReplyDelete
  36. Mantap banget rekomendasi bukunya teh
    Era digital seperti ini, emang penting banget kemampuan berkomunikasi secara digital ya

    ReplyDelete
  37. Setuju mba. Kita memang harus memiliki batsan dalam membuat konten, biar ga kebablasan dan sesuai dengan budaya masyarakat kita. Bukunya isinya gurih bgt nih, jadi pingin punya juga :)

    ReplyDelete
  38. Masih awam dengan dunia public relation. Bisa jadi bacaan yg menambah wawasan buku ini ya

    ReplyDelete
  39. wah buku ini kayaknya wajib banget nih dibaca orang-orang yang berkecimpung di dunia konten kayak blogger dan konten kreator karena sekarang memang apa-apa itu marketingnya pakai digital dan sosial media ya

    ReplyDelete
  40. Bukunya keren banget sangat relate di era digital sperti sekarang ini memanfaatkan sosial media dan dunia digital

    ReplyDelete
  41. sepertinya cocok nih bukunya Pak Dudi dengan saya dan mau tidak mau harus belajar banget nih dengan public relation sebagai bagian dari masyarakat dan sosial

    ReplyDelete
  42. Pernah merasakan juga masa-masa menanti lemparan koran di halaman rumah. Kalau sekarang, bisa mendapatkan berita lebih cepat. Tapi berita atau info di dunia digital pun harus bisa dimanfaatkan dengan baik untuk dapatkan yang positif dan terhindar dari hal negatif. Btw, buku yang direview menarik sekali, Teh

    ReplyDelete
  43. Media sosial memang sengaruh itu sih, kita mudah mendapatkan informasi tapi juga banyak informasi hoaks. Oh ya, ada lagi, dari medsos kita bisa saling lihat kehidupan orang lain, ini juga bikin stress hlo apalagi kalo ngikutin standar medsos. Emang harus bijak dalam bermedsos.
    Btw, aku jadi penasaran sama bukunya, pasti berbobot bgt nih, apalagi ditulis sama Pak Dosen.

    ReplyDelete
  44. Teh Lendy, aku mau buku ini. Belinya di mana yah? Sudah baca revieunya teteh, ini buku bagus nih buat generasi baby boomers seperti saya biar tidak tertinggal jaub sama gen z haha

    ReplyDelete