Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Perlukah Vaksin Difteri Saat Sedang Hamil?

Bismillah,



Bagi seorang Ibu, kehamilan adalah hal teristimewa yang terjadi pada fase hidupnya. Sehingga, hampir semua yang dilakukan adalah demi kebaikan sang janin serta kesehatan Ibu selama hamil dan pasca melahirkan. Lalu apa yang harus dipersiapkan sang Ibu hamil ini?

Salah satu yang jarang sekali diperhatikan adalah pemberian vaksin bagi Ibu Hamil.

Bolehkah?
Tentu saja, malah disarankan. Karena saat sedang mengandung ini rawan sekali penyakit masuk.  Kekebalan tubuh sang Ibu harus selalu ditingkatkan melalui pola hidup sehat dan vaksin. Memang yang paling baik vaksin adalah ketika sahabat lendyagasshi merencanakan kehamilan. Semoga penyakit menular bisa dicegah, terutama untuk janin yang masih dalam masa pertumbuhan.

Selain itu, vaksin adalah pertahanan tubuh awal bagi sang janin melalui Ibunya, karena antibodi yang terbentuk dari Ibu akan dilanjutkan ke janin. Bahkan vaksin mampu melindungi beberapa bulan setelah bayi dilahirkan.

Jadi perlu vaksin apa saja niih...?
Salah satunya adalah vaksin difteri. Karena vaksin ini diberikan untuk mencegah penyebaran difteri yang bisa menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit. 



Serem yaa, Bunda...
Maka jangan takut dan jangan pula percaya pada mitos bahwa pemberian vaksin malah melemahkan sang Ibu bahkan janin serta menyebabkan bayi lahir autis.

Namun ternyata vaksin ini pun mampu memberikan daya tahan tubuh pada tetanus hingga batuk rejan. Manfaatnya, tak hanya pada Ibu hamil, namun juga pada bayi yang dikandungnya menjadi terlindungi. Vaksin DTP ini direkomendasikan untuk Ibu hamil dengan usia kehamilan sekitar 27 minggu sampai 36 minggu. Setelah melakukan vaksinasi, mungkin Ibu hamil akan merasakan beberapa efek samping. Namun, gak perlu khawatir karena efek tersebut masih tergolong wajar terjadi, misalnya demam atau nyeri bengkak pada area suntikan.



Bagaimana bisa terserang difteri?

1. Tertular melalui udara bebas yang mengandung bakteri difteri.
Bisa jadi saat penderita mengalami batuk atau bahkan saat bersin.

2. Menyentuh barang yang sudah ada bakteri difteri.

3. Bersentuhan langsung terhadap penderita luka yang terbuka (tidak tertutup dan berbentuk borok).

Beberapa hal ini yang umumnya terjadi di sekitar kita, meskipun bila tinggal di lingkungan yang kebersihannya terjaga, mungkin hal ini bisa sangat dihindari.


Ciri terkena difteri :

1. Mulai terlihat ada lapisan putih pada tenggorokan serta amandel
2. Suara mulai serak
3. Kesulitan bernapas atau bahkan seperti orang terengah-engah
4. Demam hingga menggigil
5. Bengkak pada leher
6. Pilek
7. Badan terasa lemas


Bila sudah ada beberapa tanda yang dialami seperti ciri di atas, disarankan untuk segera berobat ke dokter. Karena akibat terburuk bagi penderita difteri, tentu saja meninggal.


Memang bagi Ibu hamil, kesehatan menjadi prioritas. Namun jangan lupa, ada beberapa vaksin yang ternyata dilarang diberikan kepada Ibu hamil, diantaranya :


MMR: Vaksin Measles, Mumps dan Rubella

Yang pertama adalah vaksin MMR dimana merupakan vaksin untuk Measles, Mumps dan Rubella. Measles adalah campak, mumps adalah gondongan dan juga penyakit rubella. Setidaknya vaksinasi harus dilakukan sebulan sebelum masa hamil.

Varicella

Vaksin Varicella juga tidak boleh diberikan kepada Ibu hamil. Alasannya adalah karena efek pemberiannya pada janin sampai saat ini belum bisa diketahui dengan pasti. Untuk itu demi keamanan janin, maka vaksin bisa diberikan setidaknya paling lambat sebulan sebelum hamil.

Polio

Vaksin Polio pun juga sebetulnya tak direkomendasikan untuk para Ibu hamil. Namun memang jika menghadapi kondisi khusus, maka bisa diberikan juga. Tapi tentunya dengan catatan jika pemberiannya harus dengan rekomendasi dokter.

Pneumococcal

Alasan mengapa vaksin Pneumococcal ini tidak direkomendasikan adalah dari segi keamanan bagi Ibu hamil. Namun jika memang resiko meningkat, maka konsultasikan dengan dokter akan pemberian vaksin Pneumococcal ini.

Hepatitis A

Seperti halnya dengan vaksin pneumococcal, vaksin Hepatitis A ini juga keamanannya masih belum bisa dipastikan. Memang dari segi teorinya resiko untuk janin sebetulnya rendah, tapi untuk keamanan di kehamilan ada baiknya vaksin Hepatitis A ini dihindari.


Jadi Bu,
Masih ragu untuk melakukan vaksin?


Salam hangat,




46 comments for "Perlukah Vaksin Difteri Saat Sedang Hamil?"

  1. Dengan vaksin, ibu dan calon bayi mudah2an jd lbh kuat ya

    ReplyDelete
  2. terima kaish infonya, kebetulan istri saya sedang hamil...

    ReplyDelete
  3. Kalau dianjurkan doker vaksin dll ya oke aja. Tapi kalau minum obat asal2 lan ya jangan. Kasian bayinya

    ReplyDelete
  4. Bener banget mbak Lendy. Jadi ibu kita harus pintar jangan cepat terpengaruh sama berita hoax teurtama ttg vaksinask

    ReplyDelete
  5. Mbak Lendy, aku ngilu itu sama gambarnya. Duhhhh maaf ya jadi ngelantur. Aku setuju sih ibu hamil harus berjaga-jaga untuk kesehatan calon bayinya, termasuk dengan cara vaksin. Jangan menjadi orangtua yang egois, yang mengabaikan perkembangan calon bayinya

    ReplyDelete
  6. Aku baru tahu lho mbak kalau ada vaksin untuk bumil, seharusnya aku tahu lebih awal, nih si dedek dah lahir 4 bulan :D

    ReplyDelete
  7. 4 kali hamil, seingatku aku cuma 1x dapat suntikan imunisasi saat hamil. Huhu. Bismillah, semoga anak²ku sehat

    ReplyDelete
  8. Terima kasih infonya mba :) baik nih untuk persiapan calon ibu

    ReplyDelete
  9. JAdi difteri itu seperti orang batuk batuk gitu ya mba? Wah cara membedakan dengan radang tenggorokan bagaimana ya?? Ko jadi parno sama batukT___T

    ReplyDelete
  10. Setuju, penting banget vaksin DT saat hamil, bir ibu dan bayi sehat. Dan sebelum menikah juga wajib vaksin DT yaa :)

    ReplyDelete
  11. Aku sebelum hamil juga udah dapat vaksin DPT. Trus yang kedua saat hamil usia 28 minggu, vaksin lagi.

    Nah aku malah baru tahu kalo ada juga vaksin yang dilarang untuk bumil. Tengkiyuuu infonya ya mba

    ReplyDelete
  12. Pas hamil saya juga divaksin ini, alhamdulillah baik2 aja. Memang ada sih dokter yang blg ga perlu vaksin. Alasannya kalau lahiran di tempat yang terjaga kebersihannya, ga perlu nggak apa2. Tapi baiknya si vaksin aja.

    ReplyDelete
  13. Penyakit difteri ternyata cukup berbahaya ya. Terutama untuk ibu hamil dan janin di dalam perut. Bahaya untuk kehidupan selanjutnya.

    ReplyDelete
  14. Wah aku baru tau loh mbk kalok vaksin difteri ternyata nggak cuma buat menghalau difteri saja, tp juga bs memperkuat daya tahan tubuh ibu hamil dan menghalau batuk rejan.

    ReplyDelete
  15. Pengetahuan seperti ini penting banget nih untuk calon ibu agar tahu bagaimana menjaga kesehatan diri dan jabang bayi dengan vaksin yang boleh dan tidak boleh, artikelnya kece, Lendy

    ReplyDelete
  16. Kebetulan pas hamil pertama dulu aku masih ditanggung perusahaan, jadi semua hal tentang bumil aku pasrahkan semuanya ke dokter kandungan (kebetulan beliau dokter kandungan senior) di kotaku, saat itu.

    Beberapa kali aku mendapat suntikan vaksin, begitu juga bayiku.
    Alhamdullillah, sampai saat ini, kami sehat wal'afiat

    Begitu juga saat mau umroh dapat suntik vaksin meningitis.
    Semua aku jabanin.

    Aku percaya, takkan ada pemerintah yang mau 'mennyakiti' rakyatnya.

    ReplyDelete
  17. Saya gak pernah ragu memberikan vaksin. Tetapi, ketika hamil, dsog memang gak membahas apapun tentang vaksin. Kalau disuruh pasti saya bakal nurut, deh. Alhamdulillah kalau anak-anak tertib jadwal vaksin

    ReplyDelete
  18. oooh, ibu hamil perlu vaksin difteri toh
    ku baru tau
    ya karena emang selama ini aku gak tau apa2 sih

    aku pikir MMR itu dikasihnya pas lagi hamil. ternyata sebulan sebelum masa hamil ya
    lah gimana menentukannya ya?

    ReplyDelete
  19. Mau punya babyi kudu siap lahir batin. Termasuk rempong vaksin dll demi kebaikan bayi dan ibu

    ReplyDelete
  20. Ciri2 difteri itu agak mirip sama radang tenggorokan ya. Harus hati-hati banget kalo sudah ada tanda serupa nih

    ReplyDelete
  21. Ngomongin soal vaksin. Jadi teringat perihal keramaian di media sosial perihal hukum.pemberian vaksin kepada anak dilihat dari sudut agama, apakah halal atau haram? Tentu jika sudah membaca tulisan ini, semua akan menjadi jelas bahwa segalanya itu ada takaran dan konsekuensi dari setiappemberian vaksin, namun juga vaksin perlu diberikan agar tercipta imunitas terhadap suatu penyakit tertetu

    ReplyDelete
  22. Berarti malah dianjurkan ya lendy.. vaksin difteri untuk ibu hamil.. yg Penting konsultasi ke nakes dulu. Ternyata byk jg penyakit pada anak yg bisa diputus Mata rantainya sejak dalam kandungan.. dgn pemakaian vaksim

    ReplyDelete
  23. Difteri ngewri itu bisa berimbas fatal walau keliatannya sepele, dan ya serangkaian vaksin di atas sangat sangat perlu bagi kesehatan ibu dan juga calon bayi biar tetap sehat nanti.

    ReplyDelete
  24. Selama hamil seingatku belum pernah divaksin. Lha aku ya cuma mengikuti apa kata bidan/dokter. Hehe.
    Tapi kalau anak-anakku imunisasinya kayaknya lengkap semua.

    ReplyDelete
  25. Aku baru tau mba klo ternyata boleh pemberian vaksin saat hamil
    Vaksin difteri yaa.
    Kupikir gk blh.
    Makasi infonya mba Len :))

    ReplyDelete
  26. Jadi inget pas hamil dulu, semoga kita semua sehat selalu ya teh 💟

    ReplyDelete
  27. Dulu pas hamil aku enggak dapet vaksin apa2. Baru tau lho soal vaksin difteri ini, nyesel nggak dapet dari dulu ya.

    ReplyDelete
  28. Wah, ibu hamil juga ternyata aman ya di faksin. Tapi harus konsul dokter dulu kan ya? Takutnya alergi :(

    ReplyDelete
  29. Aku takut banget yang namanya jarum suntik, tapi waktu hamil mengharuskan kita vaksin agar baby terhindar dr penyakit yang sedang beredar.. Yah mau gimana lagi mata tertutup dan jeritan sakit bikin bidanya tertawa tak henti"

    ReplyDelete
  30. waktu hamil kemarin aku ga disaranin dokter buat vaksin loh teh baru tahu juga tentang vaksin bumil :)

    ReplyDelete
  31. Vaksin memang banyak manfaatnya.. tapi untuk ibu hamil harus tau persis apa yang boleh dan kapan diberikannya

    ReplyDelete
  32. Iya mbak, vaksin atas rekomendasi dokter, jg penting ya buat bumil.
    Setuju banget, kalau kita vaksin artinya kita jg menjaga kesehatan masyarakat di lingkungan kita yaaa

    ReplyDelete
  33. Alhamdulillah sejak belum nikah jg gak takut vaksin. Sampai sekarang juga

    ReplyDelete
  34. Makasih infonya mba. Sangat bermanfaat. Saya baru tahu klo vaksin difteri untuk wanita hamil itu penting banget.

    ReplyDelete
  35. Sayangnya masih banyak orang Indonesia yang lebih percaya mitos ya mbak.

    ReplyDelete
  36. Syukurlah karena Mba bukan aliran kontra vaksin hahaha. Hampir speechless saya.
    Nanti kalau hamil lagi, saya semoga diingatkan untuk vaksin.

    ReplyDelete
  37. Wah ini buat para bumil penting nih..seingatku zaman saya dulu mah ga ada vaksin2 nan saat hamil kecuali anak pertama aja krn masih rajin ke dokter hahaha..

    ReplyDelete
  38. Aku waktu hamil ga pernah vaksin baru tahu info ini skrg

    ReplyDelete
  39. EH, aku lupa, dulu aku dikasih vaksin difteri nggak ya pas hamil, hihi
    Keknya dulu nggak banyak vaksin begini ya tapi keknya kondisi sekarang juga sih ya, sehingga butuh vaksin

    ReplyDelete
  40. baru tahu nih ternyata vaksin difteri bisa diberikan pada ibu hamil yaa, Mba. Kirain kalo ibu hamil itu gak boleh divaksin, ternyata boleh toh :)

    ReplyDelete
  41. Makasih infonya teh Lendy, penting banget tahu macam vaksin begini ya. Semoga kita semua, sehat-sehat

    ReplyDelete
  42. Ilmu baru..
    Penting banget ya ini teh buat ibu-ibu hamil, makanya harus cari info sebanyak-banyaknya karena sekarang penyakit tuh banyak yang aneh-aneh.

    ReplyDelete
  43. MBa Lend, kalau nggak hamil berarti nggak perlu ya hehehe
    duh makasih ilmunya mba, jadi rajin vaksin agar aman ya Mba Lend.

    ReplyDelete
  44. oh boleh toh dikira bumil itu gak boleh loh pas kemarin ngobrol sama temen yg lagi bumil

    ReplyDelete
  45. Waktu hamil,saya dapet vaksin difteri juga. Duh,serem bgt disuntik.hehehe..

    ReplyDelete
  46. Waduh, waktu saya hamil ga di vaksin difteri. :'(
    Semoga anaknya sehat2 aja.

    ReplyDelete