Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Mengenalkan Makna Toleransi pada Anak

Bismillah,

Mengenalkan Toleransi pada Anak

Toleransi - Bagaimana sahabat lendyagasshi memaknai sebuah toleransi?

Kali ini, aku akan mengambil hikmah toleransi dari buku anak yang aku baca di Gramedia Digital. Buku ini bagus sekali dibacakan untuk ananda yang berusia 4 tahun ke atas, karena kisahnya ringan, namun sarat makna. Yuk, kita simak...


Judul : Aku Kenal Tetangga-Tetanggaku
Penulis : Renny Yaniar
No. ISBN : 9786020346298
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama 
Tanggal terbit : April - 2017
Jumlah Halaman : 16
Berat : 100 gr
Jenis Cover : Soft Cover
Kategori : Cerita Anak


Aku tinggal di Jalan Melati. Aku adalah seorang gadis kecil yang tinggal bersama Mama, Papa, kak Mia dan kucingku, Miko. Di Jalan Melati hanya ada sepuluh rumah. Dan rumahku ini adalah rumah kelima yang memiliki taman besaaaarr di depan rumah.

Aku sering mengunjungi tetangganya sambil membawakan kue buatan Mama. Kata Mama, "Kita harus mengenal semua tetangga kita". 

Aku Kenal Tetangga-Tetanggaku

Rumah pertama pemiliknya adalah sepasang Opa dan Oma yang ramah dan sering menyapa. Rumah kedua, pemiliknya sering bepergian keluar negeri, sedangkan rumah ketiga, pemiliknya adalah seorang nenek, yang bernama Nenek Diana. Anak-anak Nenek Diana sudah besar dan tinggal di luar kota, sehingga Nenek Diana senang sekali ketika aku dan Mama berkunjung.

Rumah keempat, pemiliknya seorang pemain biola terkenal. Ia sering masuk koran, majalah bahkan televisi. Lalu rumah kelima, adalah rumahku bersama keluarga dan rumah ke enam adalah rumah teman akrabku, Ed namanya. Aku sering bertemu Ed ketika di taman atau saat sedang di depan rumah bersama pengasuhnya. Karena kedua Orangtua Ed sibuk bekerja.

Rumah ketujuh adalah milik keluarga yang senang olahraga, kedua orangtua dan anaknya, jago sekali main bulu tangkis dan gemar makan makanan sehat. Kemudian, rumah ke delapan adalah milik kak Adela yang cantik. Kak Adela ramah, namun berbicaranya pelaaaan sekali. Kak Adela tinggal bersama Ibu dan ia pandai sekali melukis. Lukisan kak Adela indah meski kak Adela berada di kursi roda sejak kecil.

Tahukah kamu siapa pemilik rumah ke sembilah di Jalan Melati?

Ia seorang Bapak yang tinggi besar dan suka berpakaian serba hitam. Jas hitam, topi hitam dan kacamata hitam. Aku takut sekali jika bertemu dengan Bapak di rumah kesembilan ini, Tapi, Mama tetap menyapa dan mengangguk ketika bertemu.

Sedangkan rumah ke sepuluh adalah rumah kesayangan kami semua. Karena pemiliknya, Ibu Ina, sering mengundang anak-anak setiap seminggu sekali untuk mendengarkan dongeng di rumah penuh cinta ini. Selain dongeng, anak-anak juga bisa bermain dengan kucing liar yang biasa dikasih makan oleh Ibu Ina setiap hari. Kucingnya besar-besar dan cantik-cantik. Aku suka sekali.

Itulah...tetangga-tetanggaku.
Aku mengenal tetanga-tetanggaku agar ketika sedang membutuhkan bantuan, orang pertama yang terdekatlah yang akan membantu.


Dari kisah buku Aku Kenal Tetangga-Tetanggaku di atas, kita bisa mengenal makna :

  Tolerasi  
Mengajarkan kepada anak bahwa dengan mengenal tetangga dan saling memberi, maka akan saling mencintai.

Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

تَهَادُوْا تَحَابُّوْا

“Saling menghadiahilah kalian niscaya kalian akan saling mencintai.”
(HR. Al-Bukhari)


  Saling mengenal 
Dalam kehidupan manusia saling mengenal satu dengan yang lainnya ini penting sekali karena manusia adalah makhluk sosial. Saling berkunjung dan memberi apa yang mampu kita beri adalah salah satu sifat manusia sebagai makhluk yang selalu membutuhkan bantuan orang lain dan tidak dapat hidup sendiri.


  Saling mengenal agar semakin akrab  
Dengan saling mengenal keadaan dan lingkungan, tentu menjadikan kita manusia yang bisa membawakan diri dan menempatkan diri pada sebuah situasi. Saling menghargai, tepa selira dan gotong-royong ketika ada sebuah acara bersama, tentu akan semakin mengikat tali silaturahm antar warga.

Rasūlullāh Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَل يُحْسِنْ ألى جَارِهِ

Barang siapa beriman kepada Allāh dan hari Akhirat, maka hendaknya dia berbuat baik kepada tetangganya”.  
(HR Bukhari no. 4787 dan Muslim no. 69)


Sehabis membacakan anak-anak kisah dalam buku anak Aku Kenal Tetangga-Tetanggaku, kami semakin paham makna bertetangga. Aisy dan Hana tidak lagi malu-malu jika bermain bersama teman-teman kesayangan di gang Bola Basket, rumah kami.

Related Post :

Buku anak apa yang sudah dibaca minggu ini, sahabat lendyagasshi?

행복한 독서 책
haengboghan dogseo-chaeg


Tema 1 ODOP ISB :
Makna mendalam "Toleransi"

With love,



49 comments for "Mengenalkan Makna Toleransi pada Anak"

  1. penting untuk menerapkan makna toleransi pada anak ya mba, dalam Islam pun ada, supaya anak lebih bisa menghargai dan menghormati keberagaman yang ada

    ReplyDelete
  2. Habis bacain cerita seperti it, bisa ya dimasukin nilai2 Islam ke anak-anak, Mbak Len, seperti yang dituliskan di atas. Penting memang soal tolernsi ini dan sebagai muslim, kita punya dalil yang harus diikuti.

    ReplyDelete
  3. Iya betul, tetangga kita terdekat adalah saudara kita yaa Lendy

    aku langsung searching buku mbak Renny ini pengen beli

    ReplyDelete
  4. Mengajarkan kepada anak bahwa dengan mengenal tetangga dan saling memberi, maka akan saling mencintai.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dengan mengenal tetangga pun kita jadi tahu ya dengan tetangga yang mana kita bisa meminta bantuan yang paling memungkinkan.

      Delete
  5. Tak kenal maka tak sayang. Alhamdulillah di sini kami punya tetangga orang baik semua. Berkah tersendiri lho. Hidup lebih tenang krn saling menjaga.

    ReplyDelete
  6. Mengajarkan toleransi terhadap anak-anak itu harus dari sejak dini menurutku, karena anak-anak sekarang itu lebih kritis. Aku pun jadi belajar juga selagi mengajarkan dia makna toleransi ini.

    ReplyDelete
  7. Buku yang dengan konsep dan tema yang bagus karena mengenalkan toleransi ini penting banget. Kayaknya sempat lihat di Gramedia Digital juga deh...Nanti saya download juga ah

    ReplyDelete
  8. Katanya, tetangga itu bisa jadi sodara terdekat. Jadi, memang bagus untuk mengenal tetangga. Ini buku anak dengan tema yang menarik

    ReplyDelete
  9. Aku langsung tertarik mbak lend sama bukunya. Pengin ngenalin bocil sama toleransi. Makasih ya rekomendasinya.

    ReplyDelete
  10. Luar biasa, Kak... Betapa pentingnya arti tetangga, bahkan sampai Nabi SAW bersabda, tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya.

    ReplyDelete
  11. Sepakat bahwa anak anak harus diperkenalkan sejak dini tentang makna toleransi ya mba. Mereka biar makin mengenal dan insyaAllah akan memperbaiki hubungan dengan orang lain

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan masyaAllah betapa Islam sangat memperhatikan dan megatur hal yang baik untuk sesama. Seperti urusan bertetangga tentunya

      Delete
  12. Kayaknya bagus nih referensi buku ini, buat bacaan anak2 selama pandemi gini. Kan mereka minim bgt bersosialisasi. Jd bisa diajarkan melalui ebook kayak gini nih. Ceritanya bagus.

    ReplyDelete
  13. Tetangga itu layaknya keluarga yang tinggal terdekat dengan kita, ya. Karena yang pertama kali akan menolong saat kita butuh bantuan yaitu tetangga. Dengan mengenal tetangga, anak juga bisa mengetahui keluarga mana yang mesti mendapatkan pertolongan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dengan membacakan buku cerita, kita selaku orang tua lebih mudah menanamkan nilai kehidupan pada anak, ya, Teh

      Delete
  14. Setuju Mom, buku ini sarat nilai moral tentang toleransi dan mengasihi ya.. Wah kayaknya aku kudu ikutan bacain buku buat anakku nih... udah lama enggak soalnya hehe

    ReplyDelete
  15. bukunya bagus banget. Aku unduh nih buat Sid soalnya aku juga langganan Gramedia Digital.
    Di sini sid juga suka main dengan para tetangga yang punya anak seumuran tapi sekarang makin jarang soalnya taman masih tutup.

    ReplyDelete
  16. Betul banget. Tetangga garda pertama minta bantuan atau apa apa. kerasa banget pas tetangga mau lahiran tapi ga ada yang jaga anak yang pertama, akhirnya dijagain sm tetangga.

    ReplyDelete
  17. Indahnya dunia pertetanggan ya. Apalagi kalau saling kunjungi dan memberi seperti ini, hal yang bisa membuat kita betah tinggal di sana

    ReplyDelete
  18. Ntaabb nih bukunya.
    Anak² dan para ortu kudu terus menerus belajar dan aplikasikan ttg toleransi ya

    ReplyDelete
  19. Yang kurasa saat ini, setelah benar-benar hidup sendiri bersama suami dan anak, tetangga itu adalah saudara yang tak sekandung, ya, Mbak. Hihihihi.

    Aku pengen banget bacain ini juga untuk Kakak. Cocok juga untuk usianya.

    ReplyDelete
  20. Bacaannya ringan ya bakalan ngena kalau dibacakan kepada anak-anak yang bahkan belum bisa baca sekalipun. Jadi mau tanya anakku tahu nggak nama tetangga-tetangga kanan kiri rumah ya haha karena nggak sampai sepuluh rumah ke kanan ke kiri yang kami kenal.

    ReplyDelete
  21. Aku dan suami sengaja tidak menyekolahkan anak-anak di SD khusus berbasis agama. Ya salah satunya dengan alasan mengenalkan toleransi sejak dini. Saat mereka sudah terbiasa dengan teman-temannya yang berbeda keyakinan, maka nanti setelah sekolah menengah masuk pondok, mereka tetap bisa baik dengan semua orang.

    ReplyDelete
  22. Bagus ya bukunya mba dan di jaman seperti sekarang memahami dan menghirmati toleransi memang sangat dibutuhkan yaa

    ReplyDelete
  23. bukunya ringan tapi nyampe pesannya untuk anak2 ya mbak, love it

    ReplyDelete
  24. covernya bagus, eh pas baca ulasannya kok makin tertarik ya mba. pesannya dapet banget nih mba. apalagi anakku terbilang pemalu untuk bergaul dengan tetangga. thanks for sharing ya mba

    ReplyDelete
  25. Saya juga selalu menanamkan toleransi untuk anak-anak mbak, karena berbeda itu indah dan selalu mengasihi sesama manusia. Apalagi tetangga yg berbeda dengan kita. Salam sehat buat keluarga ya mbak.

    ReplyDelete
  26. Penting yaa mbak mengenalkan arti toleransi kepada anak sejak dini, agar mereka bisa tumbuh dengan bahagia di tengah keberagaman indonesia

    ReplyDelete
  27. Wah bagus nih bukunya ya. Bisa membuat anak2 memahami kalau di luar sana, minimal tetangganya ada yang pakaian, aktivitas, dll-nya beda. Sehingga anak2 bisa paham kalau mereka hidup di suatu tempat yang penuh beragam org dan pemikirannya masing2

    ReplyDelete
  28. Duh jadi ingat rumah masa kecil saya di Makassar dulu. Mama saya sering banget bikin kue, dan saya selalu ditugaskan mengantarkan kue-kue yang beliau buat, ke tetangga. Jadi satu jalan rumah tuh rasanya saya kenal semua.

    ReplyDelete
  29. bagus bukunyaa. memang disaat zaman sekarang, harus mengenalkan toleransi dari dalam keluarga sendiri. agar memahami makna toleransi seutuhnya, bukan toleransi menurut kita sendiri. hihihihi..

    ReplyDelete
  30. Ini buku bagus nih yang bisa dibacakan ke anak. Apalagi sekarang isu toleransi kan sensitif banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener mak, isu toleransi tuh sensitif banget. Jadi pengen juga nih bacakan cerita ini ke si kecil~

      Delete
  31. Wah, terima kasih rekomendasi bukunya, Mbak Lendy. Udah lama juga nggak beli buku baru buat anak-anak. Biasanya buku yang udah ada aja dibaca berulang-ulang. Bagus nih temanya buat ngajarin anak-anak supaya nggak segan kenal sama tetangga.

    ReplyDelete
  32. Bukunya menghangatkan hati, Mbak Renny memang selalu yahud bukunya..aku sedang baca buku anak remaja The Invisible..seru...

    ReplyDelete
  33. Penting banget ya mba mengenalkan toleransi sejak kecil. Suka sedih deh kalau mendengar ada ortu yang menjejalkan anak2 mereka dgn doktrin agama ttg ini itu terkait toleransi ini...

    Lewat bacaan ringan anak2 mudah2an bisa terpapar makna toleransi ya . Dan yang terpenting tentulah pembiasaan di rumah

    ReplyDelete
  34. Ah benar ya teh, toleransi itu sangat penting diajarkan semenjak dini.
    Dan buku jadi media yg tepat untuk mengenalkan anak pada toleransi

    ReplyDelete
  35. athifah reading book and also character lessons. books are an effective tool for children to learn many things

    ReplyDelete
  36. Wah bagus banget nih bukunya, mengajarkan toleransi sejak dini, karena zaman sekarang banyak orang yang cuek sama tetangga...

    ReplyDelete
  37. Aku dari kecil udah terbiasa tinggal di lingkungan heterogen. Jadi anak-anakku sejak mereka kecil pun aku ajarkan sikap bertoleransi pada tetangga. Meski beda agama tapi urusan silaturahmi tetep dijaga dengan baik. Paling toleransi dalam bentuk saling antar makanan saat hari raya masing-masing

    ReplyDelete
  38. Bagus ceritanya. Sederhana tapi mengena. Mengajak anak kenal dengan lingkungan sekitar. Jadi pengen ngenalin gramedia digital juga untuk si bocil.

    ReplyDelete
  39. Berempati merupakan nilai kehidupan yang mesti diajarkan pada anak sedini mungkin ya, Teeh

    ReplyDelete
  40. Anakku pada sekolah fullday, sejak pandemi juga jadi dekat sama tetangga2, karena banyak dirumah. Jadi bisa belajar berempati juga sama orang lain ya

    ReplyDelete
  41. Penting sekali untuk mengajarkan makna toleransi pada anak.Mulai dari terdekat yaitu antar saudara, lalu ke sebelah rumah, teman dan seterusnya. Termasuk para tetangga. Yang penting tetap konsisten meski usia anak sudah remaja.

    ReplyDelete
  42. Sweet bangeet ceritanya, cerita yang mengajarkan kita agar selalu bersilaturahmi dengan lingkungan.
    Di daerah tempat tinggal aku masih daerah pedesaan yang kental bgt kekeluargaan nya, apalagi yang suka berjamaah bareng di mesjid atau pengajian bareng, jdi tau pas ada yang gk datang krna sakit atau hal lain bisa langsung ditengok

    ReplyDelete
  43. Wah, jadi inget ponakan saat masih kecil suka takut saat liat tetangga di rumah sini. Begitu dah besar udah nggak lagi ehhehee
    Btw aku lagi bawa bukunya Ippho Santosa yg judulnya enteng jodoh, enteng rezeki, mbak

    ReplyDelete
  44. Emang sih, kalau sejak kecil dikenalkan dengan tetangga, diajak bersilaturahmi, anak tuh lebih mudah bersosialisasi juga dan gak takut kalau ketemu orang baru. Mereka juga jadi lebih bisa melihat perbedaan dengan cara yang lebih indah.

    ReplyDelete
  45. Baca nama penulisnya, bs nebak kalau isi ceritanya pasti bagus. Sebab saya pernah baca sendiri beberapa karya beliau. Pemilihan kosa katanya juga mudah dimengerti anak. Bagus deh

    ReplyDelete